Korut Segera Tutup Komunikasinya dengan Amerika, UU Perang Diterapkan

Reporter

Selasa, 12 Juli 2016 15:32 WIB

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, menyampaikan pidatonya saat berlangsungnya Partai Buruh Korea (WPK) di Pyongyang, 6 Mei 2016. Korea Utara menggelar kongres partai buruh pertama sejak puluhan tahun, saat pemimpin mereka Kim Jong-un berupaya untuk meneguhkan statusnya dan memetakan visi untuk masa depan. (KRT via AP)

TEMPO.CO, Seoul - Korea Utara berencana memutuskan jaringan atau saluran komunikasinya dengan Amerika Serikat pada Selasa, 12 Juli 2016. Pernyataan itu disampaikan sebagai bentuk protes terhadap sanksi yang diberikan Amerika kepada pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, setelah ia dituduh menjadi pelaku pelanggaran hak asasi manusia (HAM).

Media resmi pemerintah Korea Utara, KCNA, memberitakan, Kementerian Luar Negeri Korea Utara telah menyampaikan pemberitahuan kepada pemerintah Amerika mengenai penghentian semua komunikasi dengan Washington melalui kantor perwakilan PBB Korea Utara di New York.

"Kami telah menyampaikan kepada Amerika bahwa kami akan benar-benar mengakhiri semua komunikasi melalui New York," lapor KCNA, seperti yang dilansir Channel News Asia, 12 Juli 2016.

Korea Utara dan Amerika tidak memiliki hubungan diplomatik selama ini. Namun kedua negara berkomunikasi melalui saluran resmi di New York.

Setelah mengumumkan saluran komunikasi diputus, Korea Utara menyatakan semua kasus yang berkaitan dengan warga Amerika di Korea Utara diberlakukan sesuai dengan Undang-Undang Perang.

Langkah itu merupakan eskalasi terbaru dari ketegangan antara Amerika dan negara terisolasi tersebut, yang sebelumnya, pada Senin lalu, mengancam "respons fisik" pasca-Amerika dan Korea Selatan berencana mengerahkan sistem pertahanan rudal THAAD di Korsel.

Pekan lalu, Korea Utara berencana memberikan respons atas hal yang dianggap sebagai "deklarasi perang", setelah Washington mengumumkan pemberian sanksi terhadap Kim Jong-un.

Sinyal ancaman itu diperkuat dengan peningkatan aktivitas di situs uji coba nuklir Korea Utara, yang terdeteksi satelit Amerika, dan diumumkan pada Senin, 11 Juli 2016.

Sanksi yang diberlakukan Amerika untuk Kim Jong-un adalah membekukan semua aset pribadinya dan melarang warga untuk berbisnis dengannya. Kim Jong-un dituduh bertanggung jawab atas pelanggaran HAM di Korea Utara.

CHANNEL NEWS ASIA| NEW YORK TIMES | YON DEMA




Berita terkait

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

4 hari lalu

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

Korea Utara mengirim delegasi ke Iran utnuk pertama kalinya sejak 2019. Selain ekonomi, keduanya diperkirakan akan menjalin kerja sama militer.

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

4 hari lalu

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian

Baca Selengkapnya

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

6 hari lalu

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

9 hari lalu

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

Pemimpin otoriter Korea Utara, Kim Jong Un, merilis lagu baru yang menyatakan ia adalah ayah yang ramah.

Baca Selengkapnya

AS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran

11 hari lalu

AS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran

Setelah menjalin hubungan diplomatik pada 1973, Korea Utara dan Iran diketahui memiliki hubungan yang dekat.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

13 hari lalu

Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

Terjadi penembakan di Bandara Kuala Lumpur. Di tempat ini pula pada 2017 terjadi kasus pembunuhan Kim Jong Nam, saudara tiri Kim Jong Un.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

17 hari lalu

Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

Kim Jong Un mengatakan Korea Utara siap untuk perang.

Baca Selengkapnya

AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

20 hari lalu

AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

Amerika Serikat akan mengerahkan peluncur rudal darat yang mampu menembakkan rudal SM-6 dan Tomahawk di kawasan Indo-Pasifik

Baca Selengkapnya

Rusia Minta Ada Cara Baru untuk Atasi Masalah di Semenanjung Korea

30 hari lalu

Rusia Minta Ada Cara Baru untuk Atasi Masalah di Semenanjung Korea

Rusia juga menuduh Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya telah menaikkan ketegangan militer di kawasan Asia dan berupaya mencekik Korea Utara.

Baca Selengkapnya