Sebelum Tewas, Aktivis Kamboja Ini Berniat 'Lari' ke Prancis  

Reporter

Senin, 11 Juli 2016 17:39 WIB

Kem Ley, aktivis Kamboja yang tewas dibunuh. phnompenhpost.com

TEMPO.CO, Phonm Penh- Aktivis politik terkenal Kamboja yang lantang mengkritik pemerintahan Perdana Menteri Hun Shen, Kem Ley tewas ditembak pada hari Minggu, 10 Juli 20 sekitar pukul 9 pagi waktu setempat. Sebelum tewas, ia sempat mengungkapkan rasa takutnya akan dibunuh dan memperingatkan teman-teman sesama aktivis untuk waspada.

Pendiri Independent Monk Network for Social Justice, But Buntenh mengungkapkan pertemuannya dengan Ley baru-baru ini. Ley kemudian mengungkapkan hidupnya dalam bahaya karena aktivitas politiknya.

"Dia katakan segera salah satu di antara kita akan dibunuh," kata Buntenh mengutip ucapan Ley seperti dikutip dari Phnom Penh Post, Senin, 11 Juli 2016. Bahkan Ley sudah membeli tiket pesawat untuk terbang ke Eropa untuk menyelamatkan diri.

Keponakan laki-laki Ley, Ngun David, juga menceritakan tentang pesan pamannya kepada keluarganya pada Kamis pekan lalu tentang kekhawatirannya pada keselamatan jiwanya dan rencananya terbang ke Prancis. "Kepada kakek dia mengatakan, 'kamu sakit namun hidup kamu mungkin lebih lama ketimbang saya," kata David mengutip ucapan Ley.

Chum Hour, aktivis dari kelompok lingkungan Mother Nature bersama saudara kembarnya dan empat aktivis lainnya bertemu Ley pada Sabtu lalu di kafe tempat Ley dibunuh. Saat itu, Ley berujar : Kembar, jika kita masuk penjara, kita bersama-sama, dan jika mereka membunuh kita, kita mati bersama," kata Hour yang mengira Ley bercanda. "Bahkan ia mengatakan saya harus hati-hati bahkan ketika ke toilet."

Ley sedang duduk menikmati segelas kopi di kafe pompa bensin Caltex di Phnom Penh, ibukota Kamboja pada Minggu, 10 Juli 2016 pukul 9 pagi waktu setempat. Ia baru saja mengantarkan istrinya yang sedang hamil ke pasar.

Tokoh politik dan kritikus utama Perdana Menteri Hun Sen itu ditembak di kafe stasiun pengisian bahan bakar Caltex di Phnom Penh Monivong Boulevard oleh seorang pria yang diidentifikasi sebagai "Choub Samlab" yang artinya "bertemu untuk membunuh". Diduga nama itu hanya nama samaran. Dengan menggunakan dua peluru pistol Glock dari jarak dekat, ia menembak Ley hingga tewas di tempat.

Menurut seorang petugas di tempat kejadian, satu peluru menghantam dekat tulang belikat kiri bawah ayah dari empat anak di dekat hatinya sementara yang lain memukul sisi kiri kepalanya.

Penembaknya diketahui berusia 38 tahun yang ditangkap beberapa saat kemudian dan mengaku membunuh Kem Ley sehubungan utang piutang. "Sudah setahun uang saya tidak dibayar dan dia berbohong kepada saya," kata pria itu, dalam menanggapi pertanyaan oleh petugas sebelum menjelaskan ia membeli pistol di Thailand.

Wakil kepala polisi Phnom Penh, Sim Vuthy mengatakan jumlah uang yang diduga dipinjam Ley US$ 3.000. Namun, beberapa orang, termasuk istri dan saudara Ley, bersikeras menolak bahwa korban mempunyai utang kepada siapa pun."Saya hidup bersamanya begitu lama, dan dia tidak pernah meminjam uang 100 riel dari siapapun," kata Bor Rachana, istri Ley.

Setelah berita kematian pendukung kuat kelompok 'Khmer For Khmer,' tersebar, sontak para pendukungnya langsung datang ke tempat kejadian untuk membawa janazahnya diarak keliling kota sebelum menempatkannya di sebuah kuil di Phnom Penh.

Pembunuhan itu terjadi ketika hubungan antara oposisi dan pemerintah semakin tegang menjelang pemilihan umum yang akan diadakan pada tahun depan. Ley akhir-akhir ini gencar mengkritik pemerintahan Hun Shen dan terutama terkait laporan oleh kelompok anti-korupsi, Global Witness tentang penyelewengan dana negara secara besar-besaran untuk kepentingan pribadi Hun Sen.

PHNOM PENH POST|AL JAZEERA|YON DEMA

Berita terkait

Kembali ke Panggung Politik, Eks PM Kamboja Hun Sen Terpilih Jadi Senator

25 Februari 2024

Kembali ke Panggung Politik, Eks PM Kamboja Hun Sen Terpilih Jadi Senator

Partai berkuasa di Kamboja mengklaim kemenangan telak dalam pemilihan Senat, membuka peluang bagi mantan Perdana Menteri Hun Sen kembali ke politik

Baca Selengkapnya

Jelang Lawatan PM Hun Manet, 3 Aktivis Kamboja Ditahan di Thailand

4 Februari 2024

Jelang Lawatan PM Hun Manet, 3 Aktivis Kamboja Ditahan di Thailand

Tiga aktivis Kamboja telah ditahan di Thailand menjelang rencana kunjungan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet

Baca Selengkapnya

Meta Tolak Rekomendasi Tangguhkan Eks PM Kamboja Hun Sen dari Facebook

30 Agustus 2023

Meta Tolak Rekomendasi Tangguhkan Eks PM Kamboja Hun Sen dari Facebook

Meta Platforms menolak rekomendasi untuk menangguhkan akun Facebook mantan PM Kamboja Hun Sen karena menggunakan akun itu untuk mengancam lawannya.

Baca Selengkapnya

Gantikan Ayahnya, Hun Manet Terpilih sebagai Perdana Menteri Kamboja yang Baru

22 Agustus 2023

Gantikan Ayahnya, Hun Manet Terpilih sebagai Perdana Menteri Kamboja yang Baru

Hun Manet, yang berpendidikan Barat, mendapat dukungan mayoritas Majelis Nasional dalam persidangan yang disiarkan langsung di televisi.

Baca Selengkapnya

Anak-anak Penguasa dan Sekutunya akan Bercokol di Kabinet Baru Kamboja

11 Agustus 2023

Anak-anak Penguasa dan Sekutunya akan Bercokol di Kabinet Baru Kamboja

PM Kamboja Hun Sen mengumumkan daftar anggota kabinet baru, beberapa di antaranya putra dan putri sekutu dekat serta menteri yang menjabat.

Baca Selengkapnya

Raja Kamboja Terima Pencalonan Hun Manet, Putra Hun Sen sebagai Perdana Menteri

7 Agustus 2023

Raja Kamboja Terima Pencalonan Hun Manet, Putra Hun Sen sebagai Perdana Menteri

Raja Kamboja telah menyetujui pencalonan Hun Menet, putra tertua PM Hun Sen untuk menjadi perdana menteri berikutnya.

Baca Selengkapnya

Airlangga Hartarto dalam Bidikan Dana Sawit

30 Juli 2023

Airlangga Hartarto dalam Bidikan Dana Sawit

Sebagai Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memimpin pengendalian harga minyak goreng dan Ketua Komite Pengarah BPDPKS.

Baca Selengkapnya

Profil Negara Kamboja

28 Juli 2023

Profil Negara Kamboja

Kamboja menuai perhatian setelah Perdana Menterinya, Hun Sen menyatakan mundur. Ini profil negara tersebut.

Baca Selengkapnya

Hun Sen Lengser: Ini Daftar 10 Presiden atau Pemimpin Terlama di Dunia

27 Juli 2023

Hun Sen Lengser: Ini Daftar 10 Presiden atau Pemimpin Terlama di Dunia

Hun Sen termasuk segelintir pemimpin yang langgeng menjabat. Berikut daftar pemimpin pemerintahan ataupun presiden terlama di dunia.

Baca Selengkapnya

Alasan Hun Sen Mundur Setelah 40 Tahun Menjabat PM Kamboja

27 Juli 2023

Alasan Hun Sen Mundur Setelah 40 Tahun Menjabat PM Kamboja

Perdana Menteri Kamboja Hun Sen akan mundur setelah hampir 40 tahun menjabat. PM pemegang rekor terlama itu akan digantikan Hun Manet Agustus nanti.

Baca Selengkapnya