Malala, Remaja Peraih Nobel Perdamaian, Jadi Miliarder

Reporter

Editor

Natalia Santi

Kamis, 7 Juli 2016 07:04 WIB

Malala Yousafzai melambaikan tangannya usai berpidato di rapat pleno PBB Sustainable Development Summit 2015 di Markas PBB, Manhattan, New York, 25 September 2015. Lebih dari 150 pemimpin dunia diperkirakan akan menghadiri KTT Pembangunan Berkelanjutan PBB ini. REUTERS/Mike Segar

TEMPO.CO, London - Aktivis pendidikan bagi anak-anak perempuan Pakistan, Malala Yousafzai, kini menjadi miliarder. Empat tahun lalu, kala masih remaja, dia nyaris tewas akibat serangan brutal Taliban.

Malala, yang kini berusia 18 tahun, adalah peraih Nobel Perdamaian termuda. Prestasi internasional itu didapat setelah ia mampu bertahan menghadapi pembunuhan di bus sekolah di Lembah Swat, Pakistan, Oktober 2012. Ia pun melanjutkan perjuangannya bagi hak-hak perempuan.

Mengutip laporan Huffington Post, Malala kini menjadi miliarder berkat penjualan buku kisahnya. Ia juga menjadi pembicara di berbagai acara internasional.

Institute for Policy Studies yang berbasis di Amerika Serikat mengungkapkan, sebagai pembicara di satu kegiatan internasional, Malala mendapat imbalan US$ 152 ribu (sekitar Rp 1,9 miliar).

Jumlah tersebut lebih tinggi dibanding bayaran Desmond Tutu, yaitu US$ 85 ribu dolar (sekitar Rp 1,1 miliar).

Memoarnya yang berjudul I Am Malala (Saya Malala), yang diterbitkan pada 2013, telah terjual 287.170 eksemplar di Inggris dengan nilai total 2,2 juta pound sterling (Rp 38,8 miliar).

Nielsen Book Research mencatat, buku Malala juga laris di seluruh dunia dengan angka penjualan mencapai 1,8 juta eksemplar.

Keluarga Yousafzai mendirikan sebuah perusahaan, Salarzai Ltd, untuk melindungi hak-hak yang bersangkutan dengan cerita kehidupan Malala pada 2013.

Informasi publik menunjukkan Salarzai Ltd, yang berpusat di London dan dimiliki oleh ayah Malala, Ziauddin Yousafzai, dan ibu Malala, Toor Pekai, bernilai 1,87 juta pound sterling (Rp 33 miliar) pada Agustus 2015, naik 65 persen dibanding tahun sebelumnya.

Sedangkan Malala membentuk lembaga amal, Malala Fund, untuk membantu proyek-proyek pendidikan remaja putri di negara-negara berkembang.

"Sejak buku Malala diterbitkan, ia dan keluarganya telah menyumbangkan lebih dari US$ 1 juta (Rp 13,1 miliar) untuk amal. Sementara itu, sebagian besar untuk proyek-proyek yang berfokus di bidang pendidikan di seluruh dunia, termasuk Pakistan," kata keluarga Yousafzai dalam sebuah pernyataan.

Awal tahun ini, Malala mendesak para pemimpin dunia pada sebuah konferensi di London untuk menggalang dana US$ 1 4 miliar (Rp 18,4 triliun) yang akan diberikan kepada anak-anak pengungsi Suriah agar memperoleh akses pendidikan.

Malala saat ini tinggal di Inggris, tempat dulu dia dirawat secara medis pasca-serangan brutal Taliban.

HUFFINGTON POST|YON DEMA




Berita terkait

Mengenang Keberanian Malala Yousafzai 11 Tahun Lalu, Peluru Taliban Tak Menghentikannya

9 Oktober 2023

Mengenang Keberanian Malala Yousafzai 11 Tahun Lalu, Peluru Taliban Tak Menghentikannya

Pada 9 Oktober 2012, gadis Pakistan Bernama Malala Yousafzai ditembak Taliban Pakistan karena kegigihannya menyuarakan hak pendidikan perempuan.

Baca Selengkapnya

Kisah Pidato Malala Yousafzai di Hadapan Sidang PBB

13 Juli 2023

Kisah Pidato Malala Yousafzai di Hadapan Sidang PBB

Pada 2013, Malala Yousafzai berpidato di hadapan PBB setahun setelah penembakan Taliban kepadanya. Berikut isinya.

Baca Selengkapnya

36 Tahun Malala Yousafzai, Aktivis Pendidikan Peraih Nobel Perdamaian Termuda

13 Juli 2023

36 Tahun Malala Yousafzai, Aktivis Pendidikan Peraih Nobel Perdamaian Termuda

12 Juli diperingati dunia sebagai Hari Malala. Penghargaan itu tidak lepas dari perjuangan Malala Yousafzai dalam menyuarakan kesetaraan pendidikan.

Baca Selengkapnya

12 Juli Diperingati Sebagai Hari Malala, Berikut Kilas Balik Penetapannya oleh PBB

12 Juli 2023

12 Juli Diperingati Sebagai Hari Malala, Berikut Kilas Balik Penetapannya oleh PBB

Malala Yousafzai merupakan wanita pemberani asal Pakistan menentang Taliban dan tanggal kelahirannya diabadikan oleh PBB sebagai Hari Malala.

Baca Selengkapnya

7 Film Inspiratif tentang Kesetaraan Gender, He Named Me Malala Salah Satunya

16 Juni 2023

7 Film Inspiratif tentang Kesetaraan Gender, He Named Me Malala Salah Satunya

Kesetaraan gender adalah isu yang terus diperjuangkan di seluruh dunia. Film memiliki kekuatan untuk mengangkat isu-isu sosial ini. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Malala Yousafzai Debut di Oscar dengan Gaun Silver dan Anting Ratu Afganistan Penuh Makna

14 Maret 2023

Malala Yousafzai Debut di Oscar dengan Gaun Silver dan Anting Ratu Afganistan Penuh Makna

Dari gaun hingga perhiasan Ratu Afganistan Soraya Tarzi, pilihan gaya Malala Yousafzai di karpet merah Oscar penuh dengan makna.

Baca Selengkapnya

Kisah Penetapan Hari Malala Dunia oleh PBB, Perjuangan Aktivis Malala Yousafzai

12 Juli 2022

Kisah Penetapan Hari Malala Dunia oleh PBB, Perjuangan Aktivis Malala Yousafzai

Setiap 12 Juli diperingati sebagai Hari Malala Dunia. Begini asal usulnya pernghargaan PBB untuk aktivis perempuan Malala Yousafzai.

Baca Selengkapnya

25 Tahun Malala Yousafzai: Hak Perempuan, Taliban dan Nobel Perdamaian

12 Juli 2022

25 Tahun Malala Yousafzai: Hak Perempuan, Taliban dan Nobel Perdamaian

Malala Yousafzai aktivis bidang kesejahteraan dan hak-hak perempuan. Wanita muda asal Pakistan ini pernah ditembak pasukan Taliban dan koma 10 hari.

Baca Selengkapnya

Malala Yousafzai: Taliban Kali Ini Sulit Melarang Perempuan Bersekolah

27 Maret 2022

Malala Yousafzai: Taliban Kali Ini Sulit Melarang Perempuan Bersekolah

Malala Yousafzai mengatakan, pengekangan itu tidak akan bertahan selamanya karena perempuan Afghanistan sekarang tahu apa artinya "diberdayakan".

Baca Selengkapnya

Benarkah Lulusan Filsafat Sulit Mendapat Pekerjaan?

2 Februari 2022

Benarkah Lulusan Filsafat Sulit Mendapat Pekerjaan?

Dosen filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM) Iva Ariani mengatakan peluang kerja lulusan filsafat terbuka di banyak bidang.

Baca Selengkapnya