Setelah Rusia, Yordania Ajak AS Kerja Sama Dirikan Nuklir

Reporter

Selasa, 5 Juli 2016 15:19 WIB

Ilustrasi tiang listrik. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Amman - Pemerintah Yordania sangat antusias menunggu pembicaraan terkait dengan kerja sama nuklir dengan Amerika Serikat, setelah proses perundingan panjang sebelumnya menemui jalan buntu.

“Perjanjian ini akan membuat Yordania bisa mengakses teknologi Amerika, termasuk reaktor modular kecil yang sangat cocok untuk program energi nuklir yang akan dikembangkan,” ujar Khaled Toukan, Kepala Komisi Energi Atom Yordania.

Sebelumnya, Yordania dan Rusia telah menyepakati perjanjian pembangunan dua reaktor besar nuklir senilai $ 10 miliar atau sekitar Rp 130 triliun, yang akan dibangun pada 2025.

The Associated Press melansir Yordania telah meluncurkan program nuklir sejak satu dekade lalu untuk mengatasi kelangkaan energi yang sangat mengkhawatirkan di negara tersebut. Yordania harus melakukan impor energi fosil hingga 98 persen untuk kebutuhan listrik. Permintaan terus naik. Akibatnya utang terus membebani negara.

Namun rencana ini tidak berjalan mulus karena program tersebut terus mendapat kritik. Program itu dinilai terlalu tergesa-gesa dan tidak akan semahal itu jika pemerintah mengembangkan energi angin dan solar. Komisi yang dipimpin Toukan pun dinilai kurang transparan dan tidak cermat.

“Dalam pandangan saya, satu-satunya cara yang akan kami lakukan adalah membuktikan bahwa program ini hanya akan mengundang bencana,” tutur Saed Dababneh, mantan Wakil Kepala Komisi Pengatur Nuklir Yordania.

Pandangan serupa juga datang dari pengamat nuklir Amerika Serikat. “Saya pikir, energi nuklir terlalu berisiko bagi Yordania, berbiaya tinggi, dan tidak bisa diprediksi” kata Chen Kane, Direktur Program Timur Tengah di James Martin Center for Nonproliferation Studies.

Namun Toukan membantahnya. Menurut dia, pemerintah sudah mendapat penilaian dari International Advisory Group, well planned path, yang menandakan bahwa Yordania bisa melanjutkan program ini.

Sebagai negara yang aktif dalam usaha non-proliferasi nuklir, Amerika Serikat berkeras bahwa Yordania tidak membutuhkan nuklir, sebagaimana Uni Emirat Arab yang sebelumnya melakukan perjanjian dengan Washington. Namun Yordania, yang memiliki deposit uranium, tetap membuka pintu kerja sama untuk tujuan kedamaian ini.

“Kami berusaha menemukan jalan terbaik dengan meyakinkan Amerika Serikat mengenai hal non-proliferasi dan keamanan, tapi tidak menghilangkan wewenang Yordania sendiri,” ucap Toukan.

Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Yordania juga berharap perjanjian yang nantinya dicapai bisa merefleksikan komitmen bersama untuk non-proliferasi nuklir, keselamatan, dan keamanan.

AL ARABIYA | FAJAR PEBRIANTO | MR

Berita terkait

Raja Abdullah dan Pangeran Hamzah Tampil Bersama Sejak Keretakan Hubungan

12 April 2021

Raja Abdullah dan Pangeran Hamzah Tampil Bersama Sejak Keretakan Hubungan

Raja Abdullah dan saudara tirinya, Pangeran Hamzah, tampil di depan publik bersama untuk pertama kali sejak keretakan hubungan mereka.

Baca Selengkapnya

Pangeran Hamzah dari Yordania Teken Surat Kesetiaan Pada Raja

6 April 2021

Pangeran Hamzah dari Yordania Teken Surat Kesetiaan Pada Raja

Mantan putra mahkota Yordania, Hamzah bin Hussein, menandatangani surat pernyataan kesetiaan pada Raja Abdullah II

Baca Selengkapnya

Pria Ini Menceraikan Istrinya Gara-gara Memotret Hidangan Makan  

1 Mei 2017

Pria Ini Menceraikan Istrinya Gara-gara Memotret Hidangan Makan  

Situasi ini membuat suaminya naik pitam dan meminta istrinya agar tidak mengambil gambar.

Baca Selengkapnya

Yordania Gantung 15 Tahanan, Sebagian Teroris

5 Maret 2017

Yordania Gantung 15 Tahanan, Sebagian Teroris

Yordania untuk pertama kali sejak 2006 menghukum gantung 15 tahanan, sebagian di antaranya teroris.

Baca Selengkapnya

Donald Trump - Raja Yordania Bertemu, Ini yang Dibahas

3 Februari 2017

Donald Trump - Raja Yordania Bertemu, Ini yang Dibahas

Presiden AS, Donald Trump dan Raja Yordania, Abdullah sepakat mewujudkan perdamaian abadi antara Palestina dan Israel.

Baca Selengkapnya

Sepakat Impor Gas Alam Israel, Rakyat Yordania Unjuk Rasa  

1 Oktober 2016

Sepakat Impor Gas Alam Israel, Rakyat Yordania Unjuk Rasa  

"Uang di dompet rakyat Yordania tidak untuk kaum Zionis," bunyi spanduk pengunjuk rasa.

Baca Selengkapnya

Setelah Sidang, Penulis Tewas Ditembak di Depan Pengadilan  

26 September 2016

Setelah Sidang, Penulis Tewas Ditembak di Depan Pengadilan  

Penulis terkemuka Yordania, Nahed Hattar, ditembak di depan pengadilan yang menyidangkan dirinya dengan tuduhan penistaan agama.

Baca Selengkapnya

Raja Yordania Ucapkan Selamat Idul Fitri Lewat Facebook  

6 Juli 2016

Raja Yordania Ucapkan Selamat Idul Fitri Lewat Facebook  

Raja Abdullah dari Yordania mengucapkan selamat kepada negara-negara yang merayakan Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriah melalui Facebook.

Baca Selengkapnya

Senjata CIA dan Saudi untuk Suriah Dijual Intelijen Yordania  

27 Juni 2016

Senjata CIA dan Saudi untuk Suriah Dijual Intelijen Yordania  

Senjata yang dikirim CIA dan Arab Saudi untuk pemberontak

Suriah dicuri dan dijual oleh intelijen Yordania di pasar

gelap.

Baca Selengkapnya

Bubarkan Parlemen, Raja Abdullah Tunjuk Perdana Menteri  

30 Mei 2016

Bubarkan Parlemen, Raja Abdullah Tunjuk Perdana Menteri  

Pemimpin Yordania Raja Abdullah menunjuk politikus kawakan, Hani Mulqi, sebagai perdana menteri baru setelah membubarkan parlemen.

Baca Selengkapnya