Dokter Spesialis Mata di Texas Diserang Saat Subuh  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Senin, 4 Juli 2016 11:01 WIB

Ilustrasi Penembakan. Getty Images

TEMPO.CO, New York - Menjelang Hari Raya Idul Fitri, seorang dokter spesialis mata, Arslan Tajammul, 30 tahun, diserang tiga pria bertopeng tak dikenal di Texas, Amerika Serikat, Minggu, 3 Juli 2016. Pelaku menyerang setelah Arslan memarkir mobilnya dan berjalan menuju Masjid Madrasah Islamiah untuk salat subuh.

Mereka kemudian menembak dokter tersebut sebanyak dua kali sekitar pukul 05.30 waktu setempat. Arslan mendapat penanganan medis, meski belum diketahui kondisinya saat ini. Mengutip Reuters.com, Direktur Eksekutif Council on American-Islamic Relations (CAIR) untuk cabang Houston Mustafaa Carroll mengatakan ketiga pelaku melarikan diri.

“Polisi mengatakan ini merupakan percobaan perampokan dan kami sedang menunggu untuk melihat hasil penyelidikan,” kata Carroll.

Insiden tersebut terjadi satu hari setelah pemukulan seorang muslim di sekitar masjid Florida, Fort Pierce Islamic Center. Salah satu lembaga penegak hukum di Florida, St Lucie County Sheriff's Office, menjelaskan, korban mendapat pukulan pada bagian kepala dan wajah setelah pukul 04.00 waktu setempat.

Pihak CAIR untuk cabang Florida menjelaskan, pelaku telah mengucapkan pernyataan rasial sebelum serangan terjadi. “Kamu para muslim perlu kembali ke negaramu,” ujarnya menirukan pernyataan pelaku. Mengetahui kejadian itu, imam The Islamic Center meminta pengamanan ekstra.

REUTERS | LANI DIANA | ANTO

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya