Tolak Wartawan, Pelantikan Duterte Ditayangkan di Facebook  

Reporter

Rabu, 29 Juni 2016 19:55 WIB

Presiden terpilih Filipina, Rodrigo Duterte menjawab pertanyaan saat konferensi pers di Davao City, Filipina, 31 Mei 2016. REUTERS

TEMPO.CO, Manila - Rodrigo Duterte pada Kamis, 30 Juni 2016, secara resmi akan dilantik menjadi Presiden Filipina ke-16. Mantan wali kota yang dijuluki sebagai "The Punisher" itu segera menjalankan agenda populis serta menepati janjinya selama kampanye untuk menyingkirkan kejahatan dan korupsi.

Duterte, yang dengan mudah memenangi pemilu pada Mei lalu, akan melayani rakyatnya selama enam tahun ke depan. Sejumlah tugas penting sudah menantinya, seperti peningkatan ekonomi, korupsi, dan dialog damai dengan milisi muslim serta pemberontak komunis.

Berusia 71 tahun, Duterte menjadi orang tertua yang pernah menjabat Presiden Filipina, selain merupakan orang pertama dari pulau selatan Mindanao yang menjadi pemimpin tertinggi negara tersebut.

Pelantikan Duterte sebagai Presiden Filipina akan menjadi yang pertama di dunia yang disiarkan di Facebook secara live. Duterte, yang akhir-akhir ini sering bersitegang dengan media, memutuskan melarang pelantikannya di Istana Malacanang disaksikan wartawan. Hanya televisi negara yang diizinkan meliput seremonial kenegaraan tersebut secara langsung.

Pengacara dan mantan jaksa tersebut selama ini menjadi sasaran serangan dari kelompok penggiat hak asasi manusia terkait dengan sumpahnya untuk membunuh tersangka kriminal.

Selama lebih dari dua dekade Duterte menjabat sebagai Wali Kota Davao, Human Rights Watch—yang berbasis di New York—melaporkan bahwa sekitar seribu orang tewas oleh warga sipil bersenjata yang dikenal sebagai Davao Death Squad (DDS). Duterte membantah terhubung ke grup tersebut.

Selama kampanye, Duterte berjanji melakukan segala sesuatu yang dia bisa untuk mengatasi masalah narkoba di negara itu dalam 3-6 bulan pertama kepresidenannya. Setelah kemenangannya, ia juga berjanji akan memberikan hadiah uang tunai kepada warga yang menembak dan membunuh pengedar narkoba. Meskipun banyak kontroversi, banyak warga Filipina menaruh harapan dan impian mereka kepadanya untuk mendapatkan hidup yang lebih baik.

AL JAZEERA|YON DEMA

Berita terkait

Sosok Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

1 Februari 2024

Sosok Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

Menanggapi tuduhan keras Duterte, Marcos hanya tertawa. Dia menyatakan bahwa ia tidak akan memberikan tanggapan serius terhadap pertanyaan tersebut.

Baca Selengkapnya

Begini Konflik Antara Duterte dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr

31 Januari 2024

Begini Konflik Antara Duterte dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr

Marcos bekerja sama dengan putri Duterte, Sara, untuk menjadikannya wakil presiden dalam kemenangan Pemilu 2022. Namun, keretakan dalam aliansi keluarga tersebut muncul ketika petahana telah menyimpang dari kebijakan anti-narkoba dan kebijakan luar negeri pendahulunya.

Baca Selengkapnya

Peraih Nobel Perdamaian, Maria Ressa, Dibebaskan dari Kasus Pajak Filipina

12 September 2023

Peraih Nobel Perdamaian, Maria Ressa, Dibebaskan dari Kasus Pajak Filipina

Maria Ressa, peraih Nobel Perdamaian 2021 bersama jurnalis Rusia, mendapatkan reputasi karena pengawasan terhadap mantan Presiden Rodrigo Duterte.

Baca Selengkapnya

Kembalinya Keluarga Marcos Berkuasa di Filipina Disambut Protes Mahasiswa

10 Mei 2022

Kembalinya Keluarga Marcos Berkuasa di Filipina Disambut Protes Mahasiswa

Sekitar 400 mahasiswa melakukan protes di luar gedung Komisi Pemilihan Filipina menentang kemenangan Ferdinand Marcos Jr dalam pemilihan presiden

Baca Selengkapnya

Pilpres Filipina: Profil Ferdinand Marcos Jr, Si Bongbong Penerus Dinasti Marcos

9 Mei 2022

Pilpres Filipina: Profil Ferdinand Marcos Jr, Si Bongbong Penerus Dinasti Marcos

Calon-calon yang bertarung dalam pilpres Filipina ada 10 kandidat dan terdapat 3 nama yang digadang-gadang menggantikan Presden Duterte.

Baca Selengkapnya

Putra Eks Diktator Filipina Marcos Berpeluang Besar Menjadi Presiden

7 Februari 2022

Putra Eks Diktator Filipina Marcos Berpeluang Besar Menjadi Presiden

Putra mantan diktator Filipina Ferdinand Marcos menjadi kandidat yang paling berpeluang menggantikan Presiden Rodrigo Duterte

Baca Selengkapnya

KPU Filipina Tolak Petisi untuk Melarang Anak Marcos Jadi Capres

17 Januari 2022

KPU Filipina Tolak Petisi untuk Melarang Anak Marcos Jadi Capres

Komisi pemilihan umum (KPU) Filipina menolak petisi yang berusaha untuk melarang putra mendiang diktator Ferdinand Marcos menjadi capres

Baca Selengkapnya

Filipina Larang Warga Belum Vaksin COVID-19 Naik Transportasi Publik di Manila

14 Januari 2022

Filipina Larang Warga Belum Vaksin COVID-19 Naik Transportasi Publik di Manila

Aturan pemerintah Filipina ini menuai kecaman karena dianggap mendiskriminasi warga miskin yang belum memperoleh akses vaksin COVID-19

Baca Selengkapnya

Warga Filipina yang Belum Imunisasi Vaksin Covid-19 Bisa Ditahan, Jika ...

7 Januari 2022

Warga Filipina yang Belum Imunisasi Vaksin Covid-19 Bisa Ditahan, Jika ...

Warga Filipina yang belum imunisasi vaksin Covid-19 agar tidak keluar rumah jika tidak mendesak. Mereka bakal ditahan jika tak patuh.

Baca Selengkapnya

Duterte Menolak Minta Maaf atas Pelanggaran HAM selama Perang Melawan Narkoba

5 Januari 2022

Duterte Menolak Minta Maaf atas Pelanggaran HAM selama Perang Melawan Narkoba

Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan dia tidak akan pernah meminta maaf atas kematian tersangka narkoba yang dibunuh di luar hukum.

Baca Selengkapnya