Harga Kebutuhan Pokok di Timor Leste Tak Terkendali
Reporter
Editor
Minggu, 4 Juni 2006 22:38 WIB
TEMPO Interaktif, Dili:Harga barang kebutuhan pokok di Kota Dili dan sekitarnya terus melonjak. Kenaikan harga ini dipicu situasi keamanan yang mencekam sehingga sejumlah importir menghentikan pasukan barang ke negeri itu.Sementara stok barang yang masih tersisa dijual di para pedagang dengan harga yang mencekik leher. Di beberapa toko, harga beras untuk ukuran 50 kilogram yang semula US$ 11 naik hingga UU$ 12, mi instan US$ 3.25 per dos menjadi US$ 3,75 cen, minyak goreng ukuran satu liter US$ 12,75 naik menjadi US$ 12,95. Sementara harga terigu ukuran 50 kilogram dari US$ 8,25 menjadi US$ 8,35 cen."Stok baru dari Singapura, Indonesia, dan negara lain macet total," kata Ahin, manajer pertokoan Audian Starking Shop. Stok beras di toko ini habis terjual.Masyarakat berbelanja sebagai bekal untuk mengungsi ke masing-masing distrik. Diperkirakan dua hari kemudian sembako itu akan terjual habis. "Kami tidak menggunakan situasi krisis untuk menaikkan harga barang. Tetapi karena stok terus berkurang sementara pajak pemerintah tinggi," katanya. Bukan cuma harga sembako yang mengalami kenaikan, berbagai jenis sayur-sayuran pun mahal. Di Pasar Kolmera dan Pasar Bairopite naik sampai 50 persen. Aktivitas usaha di Pasar Taibesi, Komoro, Becora, Aimutin, Tasitolu juga macet total. Jems de Fortuna dan Jose Sarito Amaral
Berita terkait
Muhammad Ali Tolak Wajib Militer untuk Perang Vietnam, Gelar Tinju Dunianya Dicopot
30 detik lalu
Muhammad Ali Tolak Wajib Militer untuk Perang Vietnam, Gelar Tinju Dunianya Dicopot
Keputusan petinju Muhammad Ali tolak wajib militer berbuntut panjang. Pada 29 April 1967, gelar tinju kelas berat dunia dan lisensi tinjunya dicopot.