Foto kombinasi 49 korban penembakan di klub malam Pulse, Orlando, Florida, pada 12 Juni 2016. Petugas forensik bekerja keras untuk dapat mengidentifikasi identitas korban. Facebook/AP
TEMPO.CO, Yerevan – Paus Fransiskus menyatakan gereja seharusnya meminta maaf kepada kelompok gay dan minoritas lainnya ihwal kasus penembakan di Orlando, Amerika Serikat. Paus sedang dalam perjalanan pulang ke Roma dari Armenia saat dimintai tanggapannya atas pernyataan Kardinal Reinhard Marx dari Jerman. Kardinal Marx, yang juga merupakan penasihat dekat sang Paus, berkata kelompok gay berhak menerima permintaan maaf dari gereja.
“Saya percaya bahwa gereja harus meminta maaf, tidak hanya kepada kelompok gay yang telah diserang (pada penembakan itu), tapi juga kepada yang miskin, kepada wanita yang dieksploitasi, kepada buruh anak, serta meminta maaf atas kepemilikan senjata," kata Paus Fransiskus, seperti dikutip dari NPR.
Terkait dengan kasus penembakan Orlando, Paus Fransiskus melanjutkan, “gereja” yang dia maksud adalah umat kristiani. "Kita adalah para pendosa. Gereja sendiri tetap suci.” katanya seperti dilansir oleh Layanan Berita Kristiani.
Kasus penembakan Orlando terjadi di sebuah klub malam khusus gay yang menewaskan 49 orang serta 53 orang luka-luka. Penembakan yang dilakukan oleh Omar Mateen ini merupakan peristiwa penembakan massal terburuk dalam sejarah Amerika Serikat.
Paus ke-266 itu mengutip kembali perkataannya saat dilantik pada 2013 mengenai kelompok gay Katolik. “Pertanyaannya adalah, jika seseorang berada pada kondisi tersebut (gay), mempunyai niat yang baik dan juga patuh kepada Tuhan, siapa kita untuk berhak menilai mereka?”
Menurut Paus Fransiskus, umat Kristen perlu meminta maaf dan pengampunan atas banyak kejadian sepanjang sejarah. “Semoga Tuhan mengampuni kita semua.”