Ini Komentar Para Pemimpin Eropa Soal Kemenangan Brexit  

Reporter

Editor

Mustafa moses

Sabtu, 25 Juni 2016 08:44 WIB

Perdana Menteri Inggris, David Cameron memberikan konferensi pers di luar Downing Street 10, London, 24 Juni 2016. Cameron mengatakan ia akan mengundurkan diri setelah Inggris memutuskan keluar dari Uni Eropa lewat referendum. AP/Matt Dunham

TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai pemimpin dunia bereaksi keras atas pilihan masyarakat Inggris yang memutuskan keluar Uni Eropa. Keputusan ini diambil lewat referendum antara Brexit (Britain Exit) melawan Remain—bertahan di UE—yang digelar dan diumumkan secara resmi pada Jumat, 24 Juni 2016.

Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker mengatakan tidak ada alasan menunggu sampai Oktober mendatang untuk memulai negosiasi kepergian Inggris dari Uni Eropa. "Inggris memutuskan kemarin bahwa negara itu ingin meninggalkan Uni Eropa, sehingga tidak masuk akal menunggu sampai Oktober," ucap Juncker.

Akibat Brexit, nilai pound jatuh ke level terendah sejak 1985. Ini terjadi di tengah kekhawatiran bahwa Brexit memicu krisis keuangan global. Gubernur Bank of England Mark Carney mengaku siap mengurangi dampak krisis tersebut.

Di Berlin, Kanselir Jerman Angela Merkel menyatakan penyesalannya atas keputusan Inggris. Namun ia menuturkan Uni Eropa tidak harus menarik kesimpulan yang cepat atas momen bersejarah ini. Penyesalan juga dilontarkan Presiden Prancis François Hollande. Hollande mengatakan keluarnya Inggris memberi ujian baru bagi Uni Eropa. "Untuk maju, Eropa tidak bisa bertindak seperti sebelumnya," ujarnya.

Mark Rutte, Perdana Menteri Belanda, mengatakan keluarnya Inggris menjadi pelajaran bagi Uni Eropa untuk mengontrol pertumbuhan ekonomi dan perbatasan eksternal Uni Eropa. Secara pribadi, Mark menyatakan ketidakpuasannya terhadap keputusan ini. "Mereka juga tidak ingin ada visi yang lebih besar dari konvensi dan perjanjian."

Menteri Luar Negeri Italia Paolo Gentiloni menyatakan Uni Eropa harus membuat kebijakan umum untuk menjaga pertumbuhan ekonomi, migrasi, dan pertahanan. Sedangkan Kanselir Austria Christian Kern berujar, Brussels membutuhkan proses reformasi yang jelas untuk meningkatkan perekonomian, menurunkan angka pengangguran, dan meningkatkan lapangan kerja.

Perdana Menteri Italia Matteo Renzi melalui cuitannya menuturkan, "Kita harus mengubah itu membuatnya lebih manusiawi dan lebih adil. Tapi Eropa adalah rumah kami. Itu masa depan kita."

Turki, yang memainkan peran kunci dalam kampanye referendum UK, menganggap Brexit sebagai awal mula disintegrasi negara Uni Eropa. "Disintegrasi Uni Eropa telah dimulai," ucap Wakil Perdana Menteri Nurettin Canikli. "Inggris adalah lompatan pertama."

THE GUARDIAN | ARKHELAUS W.




Berita terkait

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

16 hari lalu

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

Tragedi macet terparah mudik pada 2016. Kilas balik tragedi Brexit yang tewaskan belasan orang.

Baca Selengkapnya

Survei: 54 Persen Warga Inggris Menilai Brexit Berdampak Negatif ke Ekonomi Negara

1 Januari 2024

Survei: 54 Persen Warga Inggris Menilai Brexit Berdampak Negatif ke Ekonomi Negara

Hasil sebuah survei menemukan Brexit dianggap telah berdampak negatif secara keseluruhan pada perekonomian negara.

Baca Selengkapnya

Pelancong Inggris Gagal Liburan ke Spanyol karena Aturan Paspor, Rugi Puluhan Juta

23 Agustus 2023

Pelancong Inggris Gagal Liburan ke Spanyol karena Aturan Paspor, Rugi Puluhan Juta

Sebelum Brexit, pelancong Inggris tak perlu aturan paspor yang dikeluarkan dalam 10 tahun terakhir untuk memasuki negara-negara Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Inggris Klaim Brexit Tidak Gagal

17 Mei 2023

Pemerintah Inggris Klaim Brexit Tidak Gagal

Juru bicara Perdana Menteri Rishi Sunak menyatakan kepergian Inggris dari Uni Eropa bukanlah sebuah kegagalan, menanggapi sejumlah kritik.

Baca Selengkapnya

Raja Charles Menuju Jerman, Perjalanan Luar Negeri Pertama Sebagai Raja

29 Maret 2023

Raja Charles Menuju Jerman, Perjalanan Luar Negeri Pertama Sebagai Raja

Kunjungan Raja Charles ini dipandang sebagai dorongan terhadap PM Inggris Rishi Sunak untuk mengatur ulang hubungan dengan Eropa.

Baca Selengkapnya

Mulai 2024, Warga Inggris Kena Biaya Tambahan untuk Masuk Negara Uni Eropa

2 Maret 2023

Mulai 2024, Warga Inggris Kena Biaya Tambahan untuk Masuk Negara Uni Eropa

Biaya tambahan itu adalah konsekuensi dari keluarnya Inggris dari Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Pengacara Putri Candrawathi Cecar Adik Yosua soal Perempuan dan Tempat Hiburan Malam

1 November 2022

Pengacara Putri Candrawathi Cecar Adik Yosua soal Perempuan dan Tempat Hiburan Malam

Pengacara Putri Candrawathi mencecar adik Yosua soal kedekatan kakaknya dengan sejumlah perempuan dan kebiasaannya ke tempat hiburan malam.

Baca Selengkapnya

Bandingkan Ukraina dengan Brexit, Boris Johnson Banjir Kecaman

21 Maret 2022

Bandingkan Ukraina dengan Brexit, Boris Johnson Banjir Kecaman

Boris Johnson mendapat kecaman setelah membandingkan Brexit dengan perang Ukraina.

Baca Selengkapnya

Prancis Tangkap Kapal Nelayan Inggris, London Beri Waktu Paris 48 Jam Menyingkir

2 November 2021

Prancis Tangkap Kapal Nelayan Inggris, London Beri Waktu Paris 48 Jam Menyingkir

Hubungan Inggris dan Prancis memanas gara-gara sengketa batas perairan penangkapan ikan.

Baca Selengkapnya

Seteru Penangkapan Ikan, Inggris Ultimatum Prancis untuk Mundur dalam 48 Jam

1 November 2021

Seteru Penangkapan Ikan, Inggris Ultimatum Prancis untuk Mundur dalam 48 Jam

Inggris mengultimatum Prancis pada Senin bahwa mereka harus mundur dalam waktu 48 jam dari perairannya dalam pertikaian penangkapan ikan.

Baca Selengkapnya