Referendum Brexit Selesai, Hasil Voting Diumumkan 13.00 WIB

Reporter

Editor

Mustafa moses

Jumat, 24 Juni 2016 07:20 WIB

Seorang wanita menggunakan payung melintas di depan tempat pemilihan saat Referendum Uni Eropa di London, Inggris, 23 Juni 2016. REUTERS/Toby Melville

TEMPO.CO, London - Tempat pemungutan suara di seluruh Inggris telah ditutup pada pukul 22.00, Kamis 23 Juni 2016, waktu setempat atau Jumat, 24 Juni, pukul 04.00 WIB. Kotak suara satu-persatu telah dipindahkan ke pusat penghitungan suara dengan istilah Brexit--Britain-Exit, untuk mengetahui hasil apakah Inggris tetap menjadi bagian dari Uni Eropa atau tidak.

Usai terkumpul, penghitungan suara dipastikan akan berlangsung sepanjang malam di Inggris. Sunderland yang terletak di timur laut Inggris dan Wandsworth di London diharapkan dapat mendeklarasikan pertama kali hasil voting mereka sekitar pukul 12.30 dini hari waktu setempat, atau 18.30 WIB. Kalangan memperkirakan Sunderland mayoritas memilih untuk meninggalkan Uni Eropa, sedangkan Wandsworth diperkirakan sebaliknya.

Pada pukul 5.00 pagi waktu setempat, atau 11.00 WIB diperkirakan sebanyak 80 persen area telah mengumumkan hasil mereka, dan hasil secara keseluruhan akan final diumumkan Jumat 24 Juni 2016 pukul 07.00 waktu setempat, atau 13.00 WIB. Dalam proses voting ini, dilaporkan minat masyarakat untuk memilih cukup tinggi, meski di beberapa area sempat ditunda pelaksanaannya beberapa jam akibat banjir yang menutup jalanan dan jalur kereta api di wilayah Inggris bagian tenggara.

Kepala pemungutan suara di Skotlandia Mary Pitcaithly memperkirakan jumlah pemilih di Skotlandia mencapai 70-80 persen. Mary mengatakan kepada Radio BBC Skotlandia untuk tidak berharap jika jumlah pemilih dapat mencapai 85 persen, jika ia berkaca dari referendum kemerdekaan Skotlandia pada September 2014. Namun kata dia, minat itu tetap tinggi. Selain itu dalam peristiwa Voting Brexit ini, pemerintah Inggris tidak mengijinkan adanya jajak pendapat karena margin error yang terlalu besar.

Seorang pemimpin partai kemerdekaan Inggris dan juru kampanye Nigel Farage mengatakan kepada Sky News jika pilihan 'tetap berada di Uni Eropa' akan menang tipis. "Ini adalah referendum luar biasa, jumlah pemilih terlihat begitu tinggi dan sepertinya pilihan 'tetap' akan menang," ujar Nigel Farage seperti dilansir dari Time.com pada JUmat, 24 Juni 2016.

Di Twitter, beberapa lembaga jajak pendapat juga telah menerka-nerka berapa hasil akhir voting Brexit. Diantaranya akun Britain Elects @britainelects yang merata-rata hasil perkiraan poling dari lembaga survei yang ada. "Dengan Populus, Mori, ComRes, YouGov, Opinium, TNS and Survation, perkiraan rata-rata kami, tetap di Uni Eropa 51 persen, meninggalkan Uni Eropa 49 persen," cuit Britain Elects dalam akun Twitternya tak lama usai voting dinyatakan ditutup.

Jajak pendapat terakhir yang dilakukan oleh Ipsos Mori juga memenangkan 'tetap di Uni Eropa' dengan selisih 4 poin. Begitu juga dengan YouGov yang memperkirakan 'tetap di Uni Eropa' menang dengan selisih 2 poin, unggul sebesar 52 persen.

Di sisi lain, pasar uang ikut bereaksi positif terhadap prospek Inggris jika mereka tetap berada di Uni Eropa. Poundsterling mencapai level tertinggi sepanjang 2016. Selain itu Indeks Bursa Efek Inggris juga mengalami peningkatan pada Jumat waktu setempat.

TIME | DESTRIANITA

Berita terkait

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

22 hari lalu

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

Tragedi macet terparah mudik pada 2016. Kilas balik tragedi Brexit yang tewaskan belasan orang.

Baca Selengkapnya

Survei: 54 Persen Warga Inggris Menilai Brexit Berdampak Negatif ke Ekonomi Negara

1 Januari 2024

Survei: 54 Persen Warga Inggris Menilai Brexit Berdampak Negatif ke Ekonomi Negara

Hasil sebuah survei menemukan Brexit dianggap telah berdampak negatif secara keseluruhan pada perekonomian negara.

Baca Selengkapnya

Pelancong Inggris Gagal Liburan ke Spanyol karena Aturan Paspor, Rugi Puluhan Juta

23 Agustus 2023

Pelancong Inggris Gagal Liburan ke Spanyol karena Aturan Paspor, Rugi Puluhan Juta

Sebelum Brexit, pelancong Inggris tak perlu aturan paspor yang dikeluarkan dalam 10 tahun terakhir untuk memasuki negara-negara Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Inggris Klaim Brexit Tidak Gagal

17 Mei 2023

Pemerintah Inggris Klaim Brexit Tidak Gagal

Juru bicara Perdana Menteri Rishi Sunak menyatakan kepergian Inggris dari Uni Eropa bukanlah sebuah kegagalan, menanggapi sejumlah kritik.

Baca Selengkapnya

Raja Charles Menuju Jerman, Perjalanan Luar Negeri Pertama Sebagai Raja

29 Maret 2023

Raja Charles Menuju Jerman, Perjalanan Luar Negeri Pertama Sebagai Raja

Kunjungan Raja Charles ini dipandang sebagai dorongan terhadap PM Inggris Rishi Sunak untuk mengatur ulang hubungan dengan Eropa.

Baca Selengkapnya

Mulai 2024, Warga Inggris Kena Biaya Tambahan untuk Masuk Negara Uni Eropa

2 Maret 2023

Mulai 2024, Warga Inggris Kena Biaya Tambahan untuk Masuk Negara Uni Eropa

Biaya tambahan itu adalah konsekuensi dari keluarnya Inggris dari Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Pengacara Putri Candrawathi Cecar Adik Yosua soal Perempuan dan Tempat Hiburan Malam

1 November 2022

Pengacara Putri Candrawathi Cecar Adik Yosua soal Perempuan dan Tempat Hiburan Malam

Pengacara Putri Candrawathi mencecar adik Yosua soal kedekatan kakaknya dengan sejumlah perempuan dan kebiasaannya ke tempat hiburan malam.

Baca Selengkapnya

Bandingkan Ukraina dengan Brexit, Boris Johnson Banjir Kecaman

21 Maret 2022

Bandingkan Ukraina dengan Brexit, Boris Johnson Banjir Kecaman

Boris Johnson mendapat kecaman setelah membandingkan Brexit dengan perang Ukraina.

Baca Selengkapnya

Prancis Tangkap Kapal Nelayan Inggris, London Beri Waktu Paris 48 Jam Menyingkir

2 November 2021

Prancis Tangkap Kapal Nelayan Inggris, London Beri Waktu Paris 48 Jam Menyingkir

Hubungan Inggris dan Prancis memanas gara-gara sengketa batas perairan penangkapan ikan.

Baca Selengkapnya

Seteru Penangkapan Ikan, Inggris Ultimatum Prancis untuk Mundur dalam 48 Jam

1 November 2021

Seteru Penangkapan Ikan, Inggris Ultimatum Prancis untuk Mundur dalam 48 Jam

Inggris mengultimatum Prancis pada Senin bahwa mereka harus mundur dalam waktu 48 jam dari perairannya dalam pertikaian penangkapan ikan.

Baca Selengkapnya