TEMPO.CO, Ankara - Otoritas Turki menahan tiga pejuang utama kebebasan pers di negeri itu, termasuk perwakilan dari Reporters Without Borders (RSF). Menurut kelompok hak asasi manusia, mereka dituding menyebarkan propaganda teroris.
Tiga orang yang ditahan itu antara lain perwakilan RSF, Erol Onderoglu; penulis Ahmet Nesin; dan Sebnem Korur Fincanci, Presiden Yayasan Hak Asasi Manusia Turki. "Mereka ditahan pada Senin, 20 Juni 2016," demikian tulisan Aljazeera, Selasa, 21 Juni 2016.
Aljazeera, dalam laporannya, Selasa ini, menyebutkan pengadilan Turki memerintahkan ketiganya ditahan tanpa melalui proses peradilan terkait dengan aktivitasnya sebagai editor tamu koran mengenai isu perjuangan kaum Kurdi.
"Mereka juga dituduh menentang sensor pemerintah atas berbagai isu tentang kaum Kurdi," ujar RSF dan EuroMed Rights.
Penahanan tersebut ditentang Uni Eropa. Dalam sebuah pernyataan, Kepala Kebijaksanaan Luar Negeri Uni Eropa Federica Mogherini mengatakan putusan pengadilan tersebut bertentangan dengan komitmen Turki menghargai hak-hak dasar, termasuk kebebasan media.
"Uni Eropa berkali-kali menekankan bahwa Turki sebagai negara calon anggota Uni Eropa harus memiliki keinginan mempraktekkan demokrasi dengan standar tinggi," demikian bunyi pernyataan Uni Eropa.
Onderoglu ditahan dalam kaitan dengan tiga artikelnya mengenai perluasan operasi pasukan keamanan Turki di wilayah tenggara Kurdi. "Dia juga menulis tentang pertikaian internal di dalam tubuh pasukan keamanan yang diturunkan di majalah Ozgur Gundem edisi 18 Mei 2016," kata Johann Bihr dari RSF.
Tidak begitu jelas seberapa lama ketiganya diperam dalam tahanan oleh pihak berwenang Turki atau kapan mereka akan dihadapkan ke meja hijau. Pejabat Turki yang dihubungi menolak berkomentar ihwal penahanan tersebut dan meminta Aljazeera tidak menelepon kembali.
ALJAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN
Berita terkait
Eks Menteri Turki Dirikan Partai untuk Hadang Erdogan
26 Oktober 2017
Eks Menteri Dalam Negeri Turki, Meral Aksener dirikan partai baru untuk geser Erdogan dari kursi kepresidenan dalam pemilihan presiden mendatang.
Baca SelengkapnyaErdogan Ganti Komandan Militer Darat, Udara dan Laut Turki
4 Agustus 2017
Perubahan besar di tubuh militer Turki ini dilakukan setelah percobaan kudeta yang gagal lebih dari setahun lalu.
Baca SelengkapnyaLagi, Turki Perpanjang Masa Darurat untuk Tiga Bulan
18 Juli 2017
Turki memperpanjang masa darurat untuk keempat kalinya
Baca SelengkapnyaPemerintah Erdogan Tangkap Direktur Amnesty International Turki
7 Juli 2017
Aparat Turki menangkap Direktur Amnesty International Turki, Idil Eser, atas dugaan memiliki hubungan dengan jaringan Fethullah Gulen
Baca SelengkapnyaJokowi dan Erdogan Sepakati Kerja Sama Antiteror dan Persenjataan
7 Juli 2017
Presiden Erdogan menyambut baik pernyataan Jokowi dan menekankan pentingnya pencegahan limpahan teroris ISIS ke negara lain.
Baca SelengkapnyaTerkait Kudeta Gagal, Turki Adili Jurnalis Kenamaan
19 Juni 2017
Turki mengadili 17 orang yang sebagain besar merupakan jurnalis kenamaan karena dituding terlibat dalam kudeta gagal pada Juli 2016.
Baca SelengkapnyaPaspamres Terancam Ditangkap, Erdogan Kecam Amerika Serikat
16 Juni 2017
Erdogan memprotes Amerika Serikat yang dilaporkan mengeluarkan surat penangkapan terhadap Pasmpamres pelaku pemukulan.
Baca SelengkapnyaGebuki Demonstran di AS, Paspampres Erdogan Terancam Ditangkap
16 Juni 2017
AS mengelurkan surat penangkapan terhadap 12 paspampres Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan karena memukuli demonstran di Washington
Baca SelengkapnyaTerkait Gulen, Penasehat Perdana Menteri Turki Ditahan
3 Juni 2017
Diduga memiliki hubungan dengan ulama Fethullah Gulen yang didakwa berada di balik kudeta Juli 2016.
Baca SelengkapnyaSetelah Topan Yolanda, Turki Bangun Masjid di Filipina
2 Juni 2017
TDV menghabiskan dana sekitar Rp 13 miliar, termasuk untuk pembangunan masjid di tiga kawasan di Kota Ormoc.
Baca Selengkapnya