Konferensi Uskup Katolik Kecam Duterte, Ini Alasannya  

Reporter

Senin, 20 Juni 2016 18:53 WIB

Rodrigo Duterte, walikota kota Davao. rappler.com

TEMPO.CO, Manila - Para pemimpin gereja Katolik di Filipina menyatakan telah terjadi peningkatan jumlah pembunuhan terhadap para pelaku sejumlah kejahatan yang dilakukan polisi sejak Rodrigo Duterte terpilih sebagai presiden.

Konferensi Para Uskup Katolik Filipina mengecam tindakan praktek main hakim sendiri itu. "Kami terganggu oleh peningkatan jumlah laporan yang mengatakan para penjual narkoba, obat bius, dan lain-lain telah ditembak, diduga karena mereka menolak penangkapan," kata Uskup Agung Socrates Villegas, Kepala Konferensi, seperti dikutip dari laman Channel News Asia.

Villegas menanggapi tokoh polisi nasional yang mengatakan 29 tersangka narkoba ditembak mati antara 9 Mei dan 15 Juni. Angka itu tidak termasuk delapan tersangka pengedar narkoba yang ditembak mati polisi selama akhir pekan di beberapa daerah.

"Ini mengganggu bahwa praktek main hakim sendiri tampaknya telah meningkat," ujar Villegas.

Para uskup juga mengecam pernyataan Duterte yang menawarkan pembayaran besar untuk polisi yang membunuh tersangka pengedar narkoba. "Tidak pernah dapat diperkenankan secara moral untuk menerima hadiah uang dari membunuh orang lain."

Duterte diketahui telah memerintahkan para polisi dan bahkan warga sipil membunuh penjahat narkoba. Saat Duterte menjabat Wali Kota Davao, ia dikaitkan dengan sebuah regu kematian yang kerap main hakim sendiri hingga menewaskan sekitar 1.000 orang.

Duterte telah bersumpah untuk membunuh puluhan ribu penjahat setelah resmi menjadi presiden pada 30 Juni 2016.

CHANNEL NEWS ASIA | MECHOS DE LAROCHA

Berita terkait

Sosok Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

1 Februari 2024

Sosok Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

Menanggapi tuduhan keras Duterte, Marcos hanya tertawa. Dia menyatakan bahwa ia tidak akan memberikan tanggapan serius terhadap pertanyaan tersebut.

Baca Selengkapnya

Begini Konflik Antara Duterte dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr

31 Januari 2024

Begini Konflik Antara Duterte dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr

Marcos bekerja sama dengan putri Duterte, Sara, untuk menjadikannya wakil presiden dalam kemenangan Pemilu 2022. Namun, keretakan dalam aliansi keluarga tersebut muncul ketika petahana telah menyimpang dari kebijakan anti-narkoba dan kebijakan luar negeri pendahulunya.

Baca Selengkapnya

Peraih Nobel Perdamaian, Maria Ressa, Dibebaskan dari Kasus Pajak Filipina

12 September 2023

Peraih Nobel Perdamaian, Maria Ressa, Dibebaskan dari Kasus Pajak Filipina

Maria Ressa, peraih Nobel Perdamaian 2021 bersama jurnalis Rusia, mendapatkan reputasi karena pengawasan terhadap mantan Presiden Rodrigo Duterte.

Baca Selengkapnya

Kembalinya Keluarga Marcos Berkuasa di Filipina Disambut Protes Mahasiswa

10 Mei 2022

Kembalinya Keluarga Marcos Berkuasa di Filipina Disambut Protes Mahasiswa

Sekitar 400 mahasiswa melakukan protes di luar gedung Komisi Pemilihan Filipina menentang kemenangan Ferdinand Marcos Jr dalam pemilihan presiden

Baca Selengkapnya

Pilpres Filipina: Profil Ferdinand Marcos Jr, Si Bongbong Penerus Dinasti Marcos

9 Mei 2022

Pilpres Filipina: Profil Ferdinand Marcos Jr, Si Bongbong Penerus Dinasti Marcos

Calon-calon yang bertarung dalam pilpres Filipina ada 10 kandidat dan terdapat 3 nama yang digadang-gadang menggantikan Presden Duterte.

Baca Selengkapnya

Putra Eks Diktator Filipina Marcos Berpeluang Besar Menjadi Presiden

7 Februari 2022

Putra Eks Diktator Filipina Marcos Berpeluang Besar Menjadi Presiden

Putra mantan diktator Filipina Ferdinand Marcos menjadi kandidat yang paling berpeluang menggantikan Presiden Rodrigo Duterte

Baca Selengkapnya

KPU Filipina Tolak Petisi untuk Melarang Anak Marcos Jadi Capres

17 Januari 2022

KPU Filipina Tolak Petisi untuk Melarang Anak Marcos Jadi Capres

Komisi pemilihan umum (KPU) Filipina menolak petisi yang berusaha untuk melarang putra mendiang diktator Ferdinand Marcos menjadi capres

Baca Selengkapnya

Filipina Larang Warga Belum Vaksin COVID-19 Naik Transportasi Publik di Manila

14 Januari 2022

Filipina Larang Warga Belum Vaksin COVID-19 Naik Transportasi Publik di Manila

Aturan pemerintah Filipina ini menuai kecaman karena dianggap mendiskriminasi warga miskin yang belum memperoleh akses vaksin COVID-19

Baca Selengkapnya

Warga Filipina yang Belum Imunisasi Vaksin Covid-19 Bisa Ditahan, Jika ...

7 Januari 2022

Warga Filipina yang Belum Imunisasi Vaksin Covid-19 Bisa Ditahan, Jika ...

Warga Filipina yang belum imunisasi vaksin Covid-19 agar tidak keluar rumah jika tidak mendesak. Mereka bakal ditahan jika tak patuh.

Baca Selengkapnya

Duterte Menolak Minta Maaf atas Pelanggaran HAM selama Perang Melawan Narkoba

5 Januari 2022

Duterte Menolak Minta Maaf atas Pelanggaran HAM selama Perang Melawan Narkoba

Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan dia tidak akan pernah meminta maaf atas kematian tersangka narkoba yang dibunuh di luar hukum.

Baca Selengkapnya