Lion, Batik, Citilink Dihapus dari Daftar Hitam Uni Eropa  

Reporter

Kamis, 16 Juni 2016 23:00 WIB

Pasukan Khas TNI AU melintas di dekat pesawat Lion Air saat berjaga di landasan pacu terminal 3 Bandara Seokarno Hatta, Tangerang, Banten, 20 Februari 2015. Pasca penumpang Lion Air memblokir landasan pacu, pihak pengelola Bandara mengerahkan Pasukan Khas TNI AU untuk mengamankan Bandara. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.

TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan Lion Air dihapus dari daftar hitam Uni Eropa. Selain Lion Air, Uni Eropa mengeluarkan Batik Air dan Citilink dari daftar hitam maskapai penerbangan yang dilarang terbang ke negara mereka.

Kabar tersebut disampaikan Commissioner for Transport Uni Eropa Violeta Bulc melalui surat kepada Menteri Retno Marsudi. Saat dihubungi Tempo, Retno membenarkan informasi tersebut. Menurut dia, Kementerian Luar Negeri memastikan Uni Eropa telah menghapus tiga maskapai Indonesia dari daftar hitam mereka.

"Tiga maskapai bersertifikat di Indonesia diperbolehkan kembali beroperasi ke Uni Eropa," kata Commissioner for Transport Uni Eropa Violeta Bulc, seperti tertuang dalam surat yang disampaikan Retno kepada Tempo, Kamis, 16 Juni 2016.

Dalam surat tersebut, Bulc menerangkan, Lion Air, Batik Air, dan Citilink dianggap telah memenuhi persyaratan untuk terbang melayani warga Uni Eropa. Bulc mengatakan semua maskapai harus tunduk dengan standar operasional di Uni Eropa.

Sudah lama Uni Eropa menerapkan prosedur keamanan dan standar operasional yang tinggi, yang harus dipatuhi semua maskapai. Bulc menjelaskan, pihaknya ingin memastikan warga Eropa mendapat kenyamanan dan keselamatan saat menggunakan jasa maskapai. "Daftar keselamatan udara merupakan salah satu instrumen utama kami," ucapnya.

Saat ini, semua maskapai bersertifikat di Zambia telah dibersihkan dari daftar hitam, termasuk tiga maskapai di Indonesia. Selain itu, maskapai dari Madagascar dan sebagian besar pesawat dari Iran Air telah diperbolehkan kembali terbang ke Uni Eropa.

Bulc senang pihaknya dapat menghapus ratusan maskapai dari daftar hitam. Sebab, hal itu mengindikasikan maskapai-maskapai tersebut telah memenuhi standar prosedur yang diterapkan penerbangan Uni Eropa. "Hal ini (terjadi) setelah saya melakukan kunjungan ke Iran pada April lalu," ucapnya.

Biasanya, kata Bulc, Uni Eropa melarang maskapai terbang ke negaranya karena kurang pengawasan dari otoritas negara asal. Banyak pula maskapai yang bermasalah di sejumlah negara. Sampai saat ini, masih ada 216 penerbangan yang mendapat larangan terbang ke Uni Eropa.

Selain dari Commissioner for Transport Uni Eropa Violeta Bulc, Menteri Retno mendapat pemberitahuan tersebut dari Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Guerend. Dia mengatakan kabar ini adalah kabar baik. "Besok saya akan melakukan konferensi pers," kata Guerend.

AVIT HIDAYAT


Berita terkait

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

2 hari lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

2 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

2 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

3 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

3 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

4 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

8 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

9 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

10 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

10 hari lalu

Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.

Baca Selengkapnya