Penembakan di Orlando, Trump Akan Perketat Sejata ke Teroris

Reporter

Editor

Pruwanto

Kamis, 16 Juni 2016 04:31 WIB

Christopher Joseph Sanfeliz, salah satu korban penembakan di klub malam Pulse, Orlando, Florida, pada 12 Juni 2016. Sebanyak 53 orang pengunjung dan pekerja juga terluka dalam kasus terorisme ini. Facebook/REUTERS

TEMPO.CO, Washington - Penembakan di klub malam Pulse di Orlando, Florida, Amerika Serikat, yang menewaskan 49 orang, mendapat komentar dari berbagai kalangan di negara itu. Presiden Barack Obama, yang mendukung pengetatan persenjataan melalui aturan formal, menganggap serangan itu semakin menguatkan perjuangannya mengetatkan penggunaan senjata melalui aturan formal.

Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, yang sangat mendukung hak kepemilikan senjata, memiliki komentar berbeda. Melalui akun Twitter, Trump menyatakan keinginannya supaya larangan pembelian senjata diberlakukan pada orang-orang yang masuk daftar teroris. Dia kemudian men-tweet, "Saya akan bertemu dengan NRA, yang telah mendukung saya, untuk tidak mengizinkan orang yang berada di daftar teroris membeli senjata."

NRA sejak bulan lalu mendukung pencalonan Trump oleh Partai Republik. NRA menegaskan, mereka memang menentang pembelian senjata oleh teroris. Asosiasi yang salah satunya mengadvokasi izin penggunaan persenjataan yang aman oleh warga sipil, termasuk anak muda ini, menyambut baik rencana pertemuan dengan Trump tersebut.

Ahad lalu, Omar Mateen, orang yang diduga sebagai pelaku penembakan di klub malam, Pulse, sempat menghubungi nomor darurat 911. Saat penembakan, dia mengucapkan ikrar janji setianya kepada Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Istri Mateen, Noor Salman, diduga mengetahui rencana itu dan akan didakwa dalam waktu dekat.

FBI mengklaim memiliki dua daftar yang berisi nama-nama dianggap sebagai teroris. Dalam salah satu daftar itu terdapat pelarangan dalam penerbangan, baik masuk maupun keluar, Amerika Serikat. Satu dari dua daftar itu mencantumkan nama Mateen. Dia telah dimasukkan ke daftar tersebut selama 10 bulan.

Senator Chris Murphy dari Connecticut ingin mendorong Partai Republik serta Partai Demokrat menyetujui undang-undang yang melarang para teroris membeli senjata. Orang yang hendak membeli senjata harus diperiksa latar belakangnya.

BBC | ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

15 jam lalu

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, dan menewaskan satu orang

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

3 hari lalu

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di pelipis kanan dan tembus ke kiri akibat tembakan senjata api. Diduga bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

4 hari lalu

Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

Brigadir RA yang tewas dengan luka tembak di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang tercatat berdinas di Polresta Manado.

Baca Selengkapnya

Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

4 hari lalu

Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

Tetangga mengenal Brigadir RA sebagai pengawal sekaligus sopir di rumah Mampang tersebut. Ia ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala.

Baca Selengkapnya

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

4 hari lalu

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Bunuh Diri dengan Cara Tembak Pelipis, Brigadir RA Dikenal Rajin Beribadah dan Pandai Bergaul

4 hari lalu

Polisi Duga Bunuh Diri dengan Cara Tembak Pelipis, Brigadir RA Dikenal Rajin Beribadah dan Pandai Bergaul

Brigadir RA atau Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard. Dikenal rajin beribadah dan pandai bergaul.

Baca Selengkapnya

Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Brigadir RA Berdinas di Polresta Manado

4 hari lalu

Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Brigadir RA Berdinas di Polresta Manado

Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan menduga Brigadir RA tewas karena diduga bunuh diri. Ditemukan luka tembak di kepala.

Baca Selengkapnya

Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Keluarga dari Manado cek TKP dan CCTV

4 hari lalu

Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Keluarga dari Manado cek TKP dan CCTV

Keluarga almarhum Brigadir RA datang langsung dari Manado untuk mengecek TKP dan melihat CCTV. Ditemukan luka tembak di kepala korban.

Baca Selengkapnya

Ada Luka Tembak di Kepala Brigadir RA yang Ditemukan Tewas di dalam Mobil Alphard di Mampang

4 hari lalu

Ada Luka Tembak di Kepala Brigadir RA yang Ditemukan Tewas di dalam Mobil Alphard di Mampang

Polisi menemukan luka tembak di pelipis kanan kepala Brigadir RA yang tembus ke bagian kiri kepala, bahkan hingga ke atap mobil Alphard.

Baca Selengkapnya

Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

5 hari lalu

Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

Budi meminta perlindungan LPSK. Lawan pengusaha importir mesin itu diduga dibekingi jenderal.

Baca Selengkapnya