Mahasiswa Asal Papua Meriahkan Parade Bunga di Portland  

Reporter

Senin, 13 Juni 2016 14:12 WIB

Sebanyak 20 mahasiswa asal Papua, Indonesia, bergabung bersama warga Indonesia lain mengikuti acara Parade Bunga di Portland, Amerika Serikat, 11 Juni 2016. Acara yang digelar Konsulat Jenderal RI di San Fransisco ini berlangsung meriah. istimewa

TEMPO.CO, San Francisco - Lebih dari 20 mahasiswa asal Papua bersama Konsulat Jenderal Republik Indonesia di San Francisco dan masyarakat Indonesia mengikuti Parade Bunga di Portland, Amerika Serikat, pada Sabtu, 11 Juni, waktu setempat. Pergelaran terbesar di negara bagian Oregon ini dimeriahkan oleh lebih dari seratus peserta. Parade sepanjang 3 kilometer tersebut berlangsung meriah di bawah suhu Portland yang sejuk bersahabat.

Rombongan Indonesia menampilkan musik, tarian, dan kostum Papua, Sulawesi Utara, Maluku, Kalimantan Timur, Betawi, Jawa Tengah, Bali, dan Sumatera Barat. Lebih dari 20 ribu warga Portland tumpah ruah di jalan sepanjang 7,2 km yang menjadi rute pawai. Para penonton memberikan tepuk tangan meriah ketika rombongan Indonesia melewati mereka dan membawakan tari-tarian daerah diiringi instrumen gamelan.

Konsulat Jenderal RI di San Francisco yang dipimpin Ardi Hermawan memberikan dukungan penuh dalam fasilitasi dan pendanaan bagi Indonesia untuk bisa mengikuti acara pawai tahunan yang bergengsi ini. "Dalam tiga tahun keikutsertaan Indonesia, baru kali ini anak-anak Papua bergabung. Hal ini membanggakan karena memberikan pemahaman baru bagi masyarakat umum di Portland, sekaligus pengalaman yang baik dan memupuk semangat nasionalisme mereka," ujar Hellen Heler, 48 tahun, warga Amerika keturunan Indonesia yang ikut dalam parade.

Memang baru kali ini mahasiswa Papua ikut bergabung dalam tradisi pawai tahunan yang telah berlangsung selama 102 tahun tersebut. Aimur Pagawak, 19 tahun, asal Biak yang membawa bendera Merah Putih sepanjang parade, mengaku bangga dapat mewakili Indonesia. "Saya senang sekali bisa ikut karena seperti menjadi selebriti yang terus mendapat tepukan dari masyarakat Portland," katanya bersemangat.

Dalam rilis yang diterima Tempo, pihak KJRI San Francisco menjelaskan bahwa semua mahasiswa Papua yang ikut merupakan mahasiswa Corban University, yang memperoleh beasiswa dari Pemerintah Provinsi Papua. Dari total 59 putra daerah itu, mereka mengambil jurusan bahasa Inggris, bisnis, teknik, kesehatan, antropologi, psikologi, matematika, teknologi informasi, dan komunikasi. Program yang diprakarsai Gubernur Papua Lukas Enembe dalam dua tahun belakangan ini memang memberikan kesempatan bagi ratusan siswa di kampung-kampung dan kabupaten Provinsi Papua untuk mendapat beasiswa bersekolah di dalam dan luar negeri, termasuk Amerika Serikat.

DP






Advertising
Advertising

Berita terkait

9 Pantai Papua Terbaik yang Cocok untuk Diving dan Snorkeling

24 Januari 2023

9 Pantai Papua Terbaik yang Cocok untuk Diving dan Snorkeling

Daftar pantai terbaik dan cantik di Papua yang menyuguhkan keindahan alam serta menghadirkan beragam permainan air seru.

Baca Selengkapnya

15 Tempat Wisata di Papua yang Populer, Seperti Surga Tersembunyi

22 Januari 2023

15 Tempat Wisata di Papua yang Populer, Seperti Surga Tersembunyi

Tempat wisata di Papua yang lagi hits serta menyajikan keindahan alam memukau dan menjadi tujuan utama wisatawan

Baca Selengkapnya

Dialog dengan Pelajar RI di Belanda, Luhut: Anda Pulang, Bisa Jadi Siapa Saja

1 Juni 2022

Dialog dengan Pelajar RI di Belanda, Luhut: Anda Pulang, Bisa Jadi Siapa Saja

Luhut Binsar Pandjaitan melakukan kunjungan kerja ke Belanda. Di sela-sela lawatannya, Luhut bertemu Perhimpunan Pelajar Indonesia di KBRI Den Haag.

Baca Selengkapnya

Buah Pala Papua, Tak Sekadar Bahan Makanan untuk Masyarakat Fakfak

5 April 2022

Buah Pala Papua, Tak Sekadar Bahan Makanan untuk Masyarakat Fakfak

Buah pala Papua merupakan salah satu varietas pala Indonesia yang berkualitas.

Baca Selengkapnya

Situasi Kian Mencekam, Ini Risiko Evakuasi WNI di Ukraina

3 Maret 2022

Situasi Kian Mencekam, Ini Risiko Evakuasi WNI di Ukraina

Evakuasi WNI di Ukraina, Pakar Hubungan Internasional UNAIR menyebut Moldova berisiko karena memiliki wilayah yang berkonflik dan didukung Rusia.

Baca Selengkapnya

Desa Wisata Swandarek, Raja Ampat, Ada Sambutan Hangat dari Elis dan Pasukannya

17 Oktober 2021

Desa Wisata Swandarek, Raja Ampat, Ada Sambutan Hangat dari Elis dan Pasukannya

Desa Wisata Swandarek di Raja Ampat, Papua Barat, punya pantai pasir putih yang indah. Air laut begitu bersih dan jernih.

Baca Selengkapnya

PON Papua, Hasil Kriya Kulit Kayu dari Kampung Asei Jadi Oleh-oleh Favorit

14 Oktober 2021

PON Papua, Hasil Kriya Kulit Kayu dari Kampung Asei Jadi Oleh-oleh Favorit

Hasil kriya kulit kayu dari Kampung Asei Papua itu bisa diolah menjadi tas, lukisan hingga rok rumbai khas.

Baca Selengkapnya

Wisata Papua Barat, Rekomendasi Trip Satu Hari di Raja Ampat

12 Oktober 2021

Wisata Papua Barat, Rekomendasi Trip Satu Hari di Raja Ampat

Berikut rekomendasi destinasi wisata yang menarik untuk wisatawan yang hanya punya satu hari jalan-jalan di Raja Ampat, Papua Barat.

Baca Selengkapnya

PON XX Papua 2021, Beda Nasib Dua Bukit yang Jaraknya Hanya 100 Meter

9 Oktober 2021

PON XX Papua 2021, Beda Nasib Dua Bukit yang Jaraknya Hanya 100 Meter

Dua bukit di sekitar Danau Sentani, Papua, ini punya nasib yang kontras. Atlet dan wisatawan PON XX Papua 2021 lebih banyak datang ke salah satunya.

Baca Selengkapnya

PON Papua, Atlet Bisa ke PLBN Skouw dan Lihat Atraksi Adat Suku Saireri

5 Oktober 2021

PON Papua, Atlet Bisa ke PLBN Skouw dan Lihat Atraksi Adat Suku Saireri

Selama PON Papua, masyarakat dari Saireri memperkenalkan salah satu budayanya yang biasa digelar saat menyambut tamu kehormatan di PLBN Skouw.

Baca Selengkapnya