Sering Dikritik, Presiden Baru Filipina Boikot Wartawan  

Reporter

Editor

Natalia Santi

Selasa, 7 Juni 2016 14:57 WIB

Calon kandidat Presiden Filipina, Rodrigo Duterte menjawab pertanyaan saat konferensi pers di Davao City, Filipina, 9 Mei 2016. REUTERS

TEMPO.CO, Manila - Presiden baru Filipina, Rodrigo Duterte, menyatakan memboikot media dan tidak akan lagi mengadakan konferensi pers.

"Saya minta maaf. Benar, saya memang memboikot (media)," katanya dalam video yang diunggah oleh wartawan stasiun televisi Filipina, TV5, France Noguera, Senin malam, 6 Juni 2016.

Ketika ditanya sampai kapan dia akan memboikot media, Duterte mengatakan, "Sampai masa jabatan saya sebagai presiden berakhir."

Sebelumnya, asisten eksekutif Duterte, Christopher Go, memberi tahu media bahwa presiden yang baru akan dilantik pada 30 Juni 2016 itu tidak lagi menggelar konferensi pers. Menurut Go, hal ini dilakukan untuk mengurangi kesalahan presiden terpilih tersebut.

Dalam wawancara dengan wartawan TV5, Duterte menyatakan rasa kesalnya atas beberapa pernyataan dia yang menuai kecaman hebat. "Ketika diwawancarai, ada banyak kesalahan, banyak kritik saya terima. Lebih baik tidak ada wawancara, sehingga tidak ada kritik, tidak ada pernyataan yang keliru, tidak ada apa-apa," ujarnya saat ditanya mengapa dia memutuskan untuk berhenti menemui media.

Duterte mengatakan pernyataan pemerintah akan diumumkan lewat stasiun televisi pemerintah, PTV.

Saat menjadi Wali Kota Davao selama hampir 30 tahun, Duterte dikenal sangat dekat dengan wartawan setempat. Namun, dalam konferensi pers yang dihadiri berbagai media, dari dalam maupun luar negeri, ia membuat beberapa pernyataan yang memicu kontroversi, dari kelakarnya soal pemerkosaan suster, menyiuli wartawati, sampai soal pembunuhan wartawan.

Duterte dikecam media massa lokal dan internasional setelah ditanya tentang pembunuhan wartawan di Filipina. Dia menyatakan wartawan yang meninggal rata-rata adalah wartawan yang korup dan tidak menjalankan tugasnya dengan benar. "Kebanyakan yang mati itu melakukan kesalahan. Anda tidak akan dibunuh jika tidak melakukan kesalahan," tuturnya saat itu.

Dalam konferensi pers terbaru, Duterte diberitakan memberikan restu kepada warga untuk menembak mati para pengedar narkoba. Dia bahkan disebutkan berjanji akan memberikan hadiah bagi mereka yang membantu pemerintah memerangi kejahatan.

INQUIRER | MANILA BULLETIN | YON DEMA

Berita terkait

Sosok Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

1 Februari 2024

Sosok Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

Menanggapi tuduhan keras Duterte, Marcos hanya tertawa. Dia menyatakan bahwa ia tidak akan memberikan tanggapan serius terhadap pertanyaan tersebut.

Baca Selengkapnya

Begini Konflik Antara Duterte dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr

31 Januari 2024

Begini Konflik Antara Duterte dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr

Marcos bekerja sama dengan putri Duterte, Sara, untuk menjadikannya wakil presiden dalam kemenangan Pemilu 2022. Namun, keretakan dalam aliansi keluarga tersebut muncul ketika petahana telah menyimpang dari kebijakan anti-narkoba dan kebijakan luar negeri pendahulunya.

Baca Selengkapnya

Peraih Nobel Perdamaian, Maria Ressa, Dibebaskan dari Kasus Pajak Filipina

12 September 2023

Peraih Nobel Perdamaian, Maria Ressa, Dibebaskan dari Kasus Pajak Filipina

Maria Ressa, peraih Nobel Perdamaian 2021 bersama jurnalis Rusia, mendapatkan reputasi karena pengawasan terhadap mantan Presiden Rodrigo Duterte.

Baca Selengkapnya

Kembalinya Keluarga Marcos Berkuasa di Filipina Disambut Protes Mahasiswa

10 Mei 2022

Kembalinya Keluarga Marcos Berkuasa di Filipina Disambut Protes Mahasiswa

Sekitar 400 mahasiswa melakukan protes di luar gedung Komisi Pemilihan Filipina menentang kemenangan Ferdinand Marcos Jr dalam pemilihan presiden

Baca Selengkapnya

Pilpres Filipina: Profil Ferdinand Marcos Jr, Si Bongbong Penerus Dinasti Marcos

9 Mei 2022

Pilpres Filipina: Profil Ferdinand Marcos Jr, Si Bongbong Penerus Dinasti Marcos

Calon-calon yang bertarung dalam pilpres Filipina ada 10 kandidat dan terdapat 3 nama yang digadang-gadang menggantikan Presden Duterte.

Baca Selengkapnya

Putra Eks Diktator Filipina Marcos Berpeluang Besar Menjadi Presiden

7 Februari 2022

Putra Eks Diktator Filipina Marcos Berpeluang Besar Menjadi Presiden

Putra mantan diktator Filipina Ferdinand Marcos menjadi kandidat yang paling berpeluang menggantikan Presiden Rodrigo Duterte

Baca Selengkapnya

KPU Filipina Tolak Petisi untuk Melarang Anak Marcos Jadi Capres

17 Januari 2022

KPU Filipina Tolak Petisi untuk Melarang Anak Marcos Jadi Capres

Komisi pemilihan umum (KPU) Filipina menolak petisi yang berusaha untuk melarang putra mendiang diktator Ferdinand Marcos menjadi capres

Baca Selengkapnya

Filipina Larang Warga Belum Vaksin COVID-19 Naik Transportasi Publik di Manila

14 Januari 2022

Filipina Larang Warga Belum Vaksin COVID-19 Naik Transportasi Publik di Manila

Aturan pemerintah Filipina ini menuai kecaman karena dianggap mendiskriminasi warga miskin yang belum memperoleh akses vaksin COVID-19

Baca Selengkapnya

Warga Filipina yang Belum Imunisasi Vaksin Covid-19 Bisa Ditahan, Jika ...

7 Januari 2022

Warga Filipina yang Belum Imunisasi Vaksin Covid-19 Bisa Ditahan, Jika ...

Warga Filipina yang belum imunisasi vaksin Covid-19 agar tidak keluar rumah jika tidak mendesak. Mereka bakal ditahan jika tak patuh.

Baca Selengkapnya

Duterte Menolak Minta Maaf atas Pelanggaran HAM selama Perang Melawan Narkoba

5 Januari 2022

Duterte Menolak Minta Maaf atas Pelanggaran HAM selama Perang Melawan Narkoba

Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan dia tidak akan pernah meminta maaf atas kematian tersangka narkoba yang dibunuh di luar hukum.

Baca Selengkapnya