Ditinggalkan di Hutan Penuh Beruang, Bocah Ini Selamat

Reporter

Editor

Grace gandhi

Minggu, 5 Juni 2016 07:53 WIB

Yamato, ditemukan di dalam fasilitas militer dalam kondisi kelaparan oleh tentara. Menurut orangtuanya, ia ditinggalkan selama beberapa menit di hutan karena telah bersikap nakal. Dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Yamato Tanaooka, bocah Jepang berusia 7 tahun, dinyatakan hilang setelah ayah dan ibunya meninggalkan dia sendirian di hutan karena alasan menghukum.

Orang tuanya mengaku meninggalkan bocah itu di sisi utara jalan di lereng Gunung Komagatake pada ketinggian 1.131 meter, di utara Hokkaido, daerah yang terkenal dihuni banyak beruang liar.

Sebagaimana dilaporkan www.express.co.uk, Senin, 30 Mei 2016, ratusan pekerja darurat telah menyisir daerah, dan berharap menemukan bocah yang menghilang selama 2 hari itu.

Awalnya, saat melapor ke pihak berwenang, orang tua Tanaooka mengklaim, anak mereka tersesat saat sedang mencari sayuran. Namun kemudian mereka mengaku sengaja meninggalkan bocah itu di hutan selama 5 menit sebagai hukuman karena ia nakal. Pasangan ini mengatakan telah berjalan sejauh sepertiga mil sebelum kembali ke tempat itu dan menemukan fakta bahwa Tanaooka menghilang.

Namun, menurut laporan terbaru, sebagaimana dilansir dari laman Sky, Jumat, 3 Juni 2016, bocah tersebut telah ditemukan dalam keadaan hidup dan tidak terluka.

Seorang juru bicara polisi mengatakan Tanaooka ditemukan seorang tentara di sebuah pangkalan militer di utara Pulau Hokkaido.

"Aanak itu tampak sehat," kata Manabu Takehara, juru bicara Pasukan Bela Diri. Takehara menambahkan, Tanaooka telah dibawa ke rumah sakit dengan helikopter untuk menjalani pemeriksaan medis.

Stasiun televisi NHK mengatakan Tanaooka telah berjalan melewati pegunungan sampai akhirnya menemukan barak militer. Tanaooka berjalan tanpa makanan dan minuman. Dia baru minum dan tidur di kasur saat berada di barak militer.

Polisi mengatakan sedang mempertimbangkan mengajukan dakwaan terhadap orang tua anak itu.

Ayah Yamato Tanaooka mengatakan sangat menyesal atas keputusannya menghukum anaknya.

"Saya merasa sangat kasihan dengan anak saya," kata ayah itu kepada seorang reporter televisi, awal pekan ini. "Saya sangat menyesal karena menimbulkan masalah dan menyusahkan banyak orang."

EXPRESS.CO.UK | SKY | MECHOS DE LAROCHA





Advertising
Advertising

Berita terkait

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

2 jam lalu

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

Piala Thomas 2024 menjadi turnamen keenam yang diikutinya sepanjang karier Kento Momota sejak debut di ajang ini 2014.

Baca Selengkapnya

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

3 jam lalu

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

Album SEVENTEEN menduduki peringkat pertama tanggal album utama di Jepang, tapi baru-baru ini viral video album itu dibuang

Baca Selengkapnya

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

20 jam lalu

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

Yakiniku yang disajikan dalam Jyubako atau bento box memberikan kesan menarik dengan makanan yang bervariasi, kaya nutrisi, dan terkontrol porsinya.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

1 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

1 hari lalu

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

Hari ini, 68 tahun lalu, Jepang menemukan penyakit epidemi yang disebut Minamata. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

1 hari lalu

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.

Baca Selengkapnya

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

1 hari lalu

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

Masjid Indonesia Nagoya sudah memasuki tahap pembangunan. Nilai proyek masjid Indonesia ini sekitar Rp 9,9 miliar.

Baca Selengkapnya

2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang

1 hari lalu

2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang

2 WNI mendapat penganugerahan bintang jasa musim semi 2024 karena jasa-jasa mereka dalam memperkokoh hubungan Jepang dan Indonesia

Baca Selengkapnya

Yen Merosot, Kunjungan Wisatawan Asing ke Jepang Makin Tinggi

1 hari lalu

Yen Merosot, Kunjungan Wisatawan Asing ke Jepang Makin Tinggi

Pemerintah Jepang pun optimistis bakal bisa melampaui target 2025 yaitu 32 juta pengunjung asing pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Preview Timnas U-23 Jepang vs Irak di Semifinal Piala Asia U-23 2024

2 hari lalu

Preview Timnas U-23 Jepang vs Irak di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Duel Timnas U-23 Jepang vs Irak akan tersaji pada babak semifinal Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad, Doha, Qatar pada Selasa dinihari.

Baca Selengkapnya