Seorang petuga metutupi mata harimau, yang telah dibius untuk dipindahkan dari Kuil Harimau di provinsi Kanchanaburi, Bangkok, Thailand, 30 Mei 2016. Dalam beberapa tahun terakhir dilakukan penelitian di kuil ini dan dicurigai terjadinya perdagangan satwa liar. REUTERS/Chaiwat Subprasom
TEMPO.CO, Bangkok - Otoritas satwa liar menemukan 40 jasad anak harimau di dalam freezer atau ruang pembeku di Kuil Harimau selama melakukan razia untuk memindahkan hewan itu.
"Empat puluh anak harimau mati itu ditemukan di dalam freezer di area dapur," kata Adisorn Nuchdamrong, Wakil Direktur Jenderal Departemen Taman Nasional. Mereka harusnya dijaga oleh kuil," kata Nuchdamrong. "Namun apa yang telah terjadi itu di luar kewenangan saya."
Nuchdamrong mengatakan pejabat telah memindahkan 52 harimau hidup dari kuil sejak Senin, 30 Mei 2016, dan menyisakan 85 harimau lain yang segera menyusul dipindahkan. Hingga berita diturunkan, biksu di kuil tersebut tidak dapat dihubungi untuk memberikan tanggapan.
Kuil Harimau, yang terletak di Provinsi Kanchanaburi, sebelah barat Bangkok, telah menjadi tujuan wisata. Pengunjung sering mengambil foto narsis bersama anak harimau yang sedang menyusu. Kuil ini mempromosikan diri sebagai suaka margasatwa.
Namun, sebagaimana dikutip dari laman Guardian, dalam beberapa tahun terakhir, kuil tersebut dicurigai terlibat perdagangan satwa liar dan penyalahgunaan hewan. Pemindahan hewan liar itu adalah langkah terbaru dalam tarik-menarik kepentingan sejak 2001 untuk menempatkan harimau di bawah pengawasan negara.
Thailand telah lama disebut menjadi tempat perdagangan gelap satwa liar, termasuk gading, burung-burung eksotis, mamalia, dan reptil. Beberapa dari spesies yang terancam punah bisa ditemukan dijual di pasar.
Pada Selasa, 31 Mei 2016, organisasi masyarakat untuk perlakuan etis terhadap hewan menyebut kuil itu sebagai neraka bagi binatang dan menyerukan wisatawan berhenti menyaksikan atraksi hewan di kuil.