Umumkan Kabinet, Duterte Beri Jabatan ke Eks Pemimpin Kudeta

Reporter

Rabu, 1 Juni 2016 10:10 WIB

Rodrigo "Digong" Duterte. REUTERS/Erik De Castro

TEMPO.CO, Davao City - Presiden terpilih Filipina, Rodrigo Duterte, pada Selasa, 31 Mei 2016 malam mengumumkan kabinet kerjanya yang akan membantunya mewujudkan semua program kerjanya seperti disampaikan saat kampanye.

Bertempat di Rumah Tamu Presiden yang dikenal sebagai Malcanang dari Selatan di Panaca, Davao City, Duterte membacakan ke 32 nama menteri dan pejabat setingkat menteri untuk membantu kerja pemerintahannya lima tahun ke depan.

Dari nama-nama yang dibacakan beberapa di antaranya datang dari kalangan akademisi dan profesional serta lainnya dari kalangan partai politik serta purnawirawan tentara dan polisi.

Menurut Duterte, semua menteri dan pejabat setingkat menteri yang dipilihnya merupakan orang kepercayaannya sehingga akan memudahkannya menjalankan tugasnya dengan baik dan benar.

"Saya memastikan bahwa mereka semua yang saya pilih adalah orang-orang yang memiliki integritas dan kejujuran," kata Duterte, seperti yang dilansir Reuters.

Dari 32 Kementerian dan Lembaga tersebut, terdapat beberapa lembaga dan kementerian yang dibentuk sesuai dengan janjinya pada masa kampanye, yakni untuk membasmi penjahat, narkoba, korupsi dan merangkul komunis. Misalnya, Kementerian Perdamaian (Untuk Komunis), Drug Enforcement Agency Filipina, Komisi Nasional Muslim Filipina, Komisi Anti-Kemiskinan Nasional, Biro Investigasi Nasional dan Penasihat Keamanan Nasional.

Duterte juga menempatkan banyak orang militer di dalam kabinetnya. Ini sesuai janji dalam kampanyenya.

Presiden berusia 71 tahun tersebut juga memasukan nama Nicanor Faeldon, yang memimpin upaya kudeta sekitar satu dekade lalu terhadap presiden Gloria Macapagal Arroyo atas keprihatinan korupsi, sebagai kepala biro bea cukai, lembaga pendapatan terbesar kedua di negara itu.

Duterte juga mengatakan bahwa untuk menghormati temanya Ferdinad Marcos Jr yang kalah dalam pemilihan wakil presiden, maka dia tidak akan menyertakan wakil presiden terpilih Leni Robredo untuk mengusulkan menteri.

Selain itu pada kesempatan yang sama , pria yang oleh media barat dianggap sebagai Donald Trump dari Asia ini, mengatakan akan merekrut dua divisi tentara dan 3.000 polisi tambahan untuk membantu mengatasi keamanan nasional, narkoba dan kejahatan.

REUTERS|RAPLER|PHIL STAR|INQUIRER|YON DEMA

Berita terkait

Sosok Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

1 Februari 2024

Sosok Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

Menanggapi tuduhan keras Duterte, Marcos hanya tertawa. Dia menyatakan bahwa ia tidak akan memberikan tanggapan serius terhadap pertanyaan tersebut.

Baca Selengkapnya

Begini Konflik Antara Duterte dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr

31 Januari 2024

Begini Konflik Antara Duterte dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr

Marcos bekerja sama dengan putri Duterte, Sara, untuk menjadikannya wakil presiden dalam kemenangan Pemilu 2022. Namun, keretakan dalam aliansi keluarga tersebut muncul ketika petahana telah menyimpang dari kebijakan anti-narkoba dan kebijakan luar negeri pendahulunya.

Baca Selengkapnya

Peraih Nobel Perdamaian, Maria Ressa, Dibebaskan dari Kasus Pajak Filipina

12 September 2023

Peraih Nobel Perdamaian, Maria Ressa, Dibebaskan dari Kasus Pajak Filipina

Maria Ressa, peraih Nobel Perdamaian 2021 bersama jurnalis Rusia, mendapatkan reputasi karena pengawasan terhadap mantan Presiden Rodrigo Duterte.

Baca Selengkapnya

Kembalinya Keluarga Marcos Berkuasa di Filipina Disambut Protes Mahasiswa

10 Mei 2022

Kembalinya Keluarga Marcos Berkuasa di Filipina Disambut Protes Mahasiswa

Sekitar 400 mahasiswa melakukan protes di luar gedung Komisi Pemilihan Filipina menentang kemenangan Ferdinand Marcos Jr dalam pemilihan presiden

Baca Selengkapnya

Pilpres Filipina: Profil Ferdinand Marcos Jr, Si Bongbong Penerus Dinasti Marcos

9 Mei 2022

Pilpres Filipina: Profil Ferdinand Marcos Jr, Si Bongbong Penerus Dinasti Marcos

Calon-calon yang bertarung dalam pilpres Filipina ada 10 kandidat dan terdapat 3 nama yang digadang-gadang menggantikan Presden Duterte.

Baca Selengkapnya

Putra Eks Diktator Filipina Marcos Berpeluang Besar Menjadi Presiden

7 Februari 2022

Putra Eks Diktator Filipina Marcos Berpeluang Besar Menjadi Presiden

Putra mantan diktator Filipina Ferdinand Marcos menjadi kandidat yang paling berpeluang menggantikan Presiden Rodrigo Duterte

Baca Selengkapnya

KPU Filipina Tolak Petisi untuk Melarang Anak Marcos Jadi Capres

17 Januari 2022

KPU Filipina Tolak Petisi untuk Melarang Anak Marcos Jadi Capres

Komisi pemilihan umum (KPU) Filipina menolak petisi yang berusaha untuk melarang putra mendiang diktator Ferdinand Marcos menjadi capres

Baca Selengkapnya

Filipina Larang Warga Belum Vaksin COVID-19 Naik Transportasi Publik di Manila

14 Januari 2022

Filipina Larang Warga Belum Vaksin COVID-19 Naik Transportasi Publik di Manila

Aturan pemerintah Filipina ini menuai kecaman karena dianggap mendiskriminasi warga miskin yang belum memperoleh akses vaksin COVID-19

Baca Selengkapnya

Warga Filipina yang Belum Imunisasi Vaksin Covid-19 Bisa Ditahan, Jika ...

7 Januari 2022

Warga Filipina yang Belum Imunisasi Vaksin Covid-19 Bisa Ditahan, Jika ...

Warga Filipina yang belum imunisasi vaksin Covid-19 agar tidak keluar rumah jika tidak mendesak. Mereka bakal ditahan jika tak patuh.

Baca Selengkapnya

Duterte Menolak Minta Maaf atas Pelanggaran HAM selama Perang Melawan Narkoba

5 Januari 2022

Duterte Menolak Minta Maaf atas Pelanggaran HAM selama Perang Melawan Narkoba

Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan dia tidak akan pernah meminta maaf atas kematian tersangka narkoba yang dibunuh di luar hukum.

Baca Selengkapnya