Duterte Resmi Menangkan Pemilihan Presiden Filipina

Reporter

Senin, 30 Mei 2016 19:51 WIB

Rodrigo "Digong" Duterte. REUTERS/Erik De Castro

TEMPO.CO, Manila - Rodrigo Duterte resmi menjadi presiden ke-16 Filipina pada Senin, 30 Mei 2016. Kongres gabungan atau parlemen menyatakan Duterte sah sebagai pemenang pemilu 9 Mei mengalahkan Benigno Aquino yang harus mundur bulan depan setelah enam tahun berkuasa.

Mantan Walikota Davao yang berkampanye menghancurkan kejahatan kini menghadapi tugas besar memperbaiki infrastruktur, menciptakan lapangan kerja dan mengangkat lebih dari seperempat dari 100 juta jumlah penduduk Filipina keluar dari kemiskinan.

"Dengan ini saya menyatakan Rodrigo Roa Duterte dan Maria Leonor Gerona Robredo sebagai presiden dan wakil presiden terpilih Republik Filipina," kata Senator Franklin Drilon dan anggota Kongres Feliciano Belmonte seperti dilansir Reuters.

Robredo adalah sekutu Aquino. Dia mengalahkan putra diktator Ferdinand Marcos untuk menduduki posisi wakil presiden.

Duterte, 71, memenangkan suara hampir 40 persen dari 44 juta pemilih. Pemilih terpikat oleh keberhasilannya melawan kejahatan di Davao, meskipun beberapa kebijakannya mendapat protes dari pegiat hak asasi manusia.

Dia dituduh membiarkan perlakuan main hakim sendiri dan pembunuhan dalam menindak pelaku kejahatan. Para kritikus khawatir ia akan melakukan itu pada skala yang lebih besar sebagai presiden. Dia membantah berada di balik pembunuhan, tapi tidak mengutuknya.

Duterte juga mengatakan akan melanjutkan kebijakan ekonomi pendahulunya, yang berfokus pada infrastruktur dan efisiensi fiskal, untuk membantu mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 7-8 persen.

Kepada kelompok minoritas, ia berjanji akan berdamai dengan gerilyawan Marxis dan bahkan menawari peran pemimpin pemerintah mereka.

Bahkan untuk distribusi kekuasaan dan kekayaan yang lebih merata, ia telah meminta Kongres untuk merevisi konstitusi 1987, memungkinkan sistem pemerintahan yang lebih federal untuk mengakomodasi pemberontak Muslim di selatan.

Adapaun Duterte yang tidak hadir saat pengumuman karena sedang berada di Davao, akan mengumumkan kabinetnya besok, 31 Mei.

REUTERS | MECHOS DE LAROCHA

Berita terkait

Sosok Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

1 Februari 2024

Sosok Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

Menanggapi tuduhan keras Duterte, Marcos hanya tertawa. Dia menyatakan bahwa ia tidak akan memberikan tanggapan serius terhadap pertanyaan tersebut.

Baca Selengkapnya

Begini Konflik Antara Duterte dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr

31 Januari 2024

Begini Konflik Antara Duterte dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr

Marcos bekerja sama dengan putri Duterte, Sara, untuk menjadikannya wakil presiden dalam kemenangan Pemilu 2022. Namun, keretakan dalam aliansi keluarga tersebut muncul ketika petahana telah menyimpang dari kebijakan anti-narkoba dan kebijakan luar negeri pendahulunya.

Baca Selengkapnya

Peraih Nobel Perdamaian, Maria Ressa, Dibebaskan dari Kasus Pajak Filipina

12 September 2023

Peraih Nobel Perdamaian, Maria Ressa, Dibebaskan dari Kasus Pajak Filipina

Maria Ressa, peraih Nobel Perdamaian 2021 bersama jurnalis Rusia, mendapatkan reputasi karena pengawasan terhadap mantan Presiden Rodrigo Duterte.

Baca Selengkapnya

Kembalinya Keluarga Marcos Berkuasa di Filipina Disambut Protes Mahasiswa

10 Mei 2022

Kembalinya Keluarga Marcos Berkuasa di Filipina Disambut Protes Mahasiswa

Sekitar 400 mahasiswa melakukan protes di luar gedung Komisi Pemilihan Filipina menentang kemenangan Ferdinand Marcos Jr dalam pemilihan presiden

Baca Selengkapnya

Pilpres Filipina: Profil Ferdinand Marcos Jr, Si Bongbong Penerus Dinasti Marcos

9 Mei 2022

Pilpres Filipina: Profil Ferdinand Marcos Jr, Si Bongbong Penerus Dinasti Marcos

Calon-calon yang bertarung dalam pilpres Filipina ada 10 kandidat dan terdapat 3 nama yang digadang-gadang menggantikan Presden Duterte.

Baca Selengkapnya

Putra Eks Diktator Filipina Marcos Berpeluang Besar Menjadi Presiden

7 Februari 2022

Putra Eks Diktator Filipina Marcos Berpeluang Besar Menjadi Presiden

Putra mantan diktator Filipina Ferdinand Marcos menjadi kandidat yang paling berpeluang menggantikan Presiden Rodrigo Duterte

Baca Selengkapnya

KPU Filipina Tolak Petisi untuk Melarang Anak Marcos Jadi Capres

17 Januari 2022

KPU Filipina Tolak Petisi untuk Melarang Anak Marcos Jadi Capres

Komisi pemilihan umum (KPU) Filipina menolak petisi yang berusaha untuk melarang putra mendiang diktator Ferdinand Marcos menjadi capres

Baca Selengkapnya

Filipina Larang Warga Belum Vaksin COVID-19 Naik Transportasi Publik di Manila

14 Januari 2022

Filipina Larang Warga Belum Vaksin COVID-19 Naik Transportasi Publik di Manila

Aturan pemerintah Filipina ini menuai kecaman karena dianggap mendiskriminasi warga miskin yang belum memperoleh akses vaksin COVID-19

Baca Selengkapnya

Warga Filipina yang Belum Imunisasi Vaksin Covid-19 Bisa Ditahan, Jika ...

7 Januari 2022

Warga Filipina yang Belum Imunisasi Vaksin Covid-19 Bisa Ditahan, Jika ...

Warga Filipina yang belum imunisasi vaksin Covid-19 agar tidak keluar rumah jika tidak mendesak. Mereka bakal ditahan jika tak patuh.

Baca Selengkapnya

Duterte Menolak Minta Maaf atas Pelanggaran HAM selama Perang Melawan Narkoba

5 Januari 2022

Duterte Menolak Minta Maaf atas Pelanggaran HAM selama Perang Melawan Narkoba

Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan dia tidak akan pernah meminta maaf atas kematian tersangka narkoba yang dibunuh di luar hukum.

Baca Selengkapnya