Direktur PIANGO: Sekjen PBB Terima Laporan Pelanggaran HAM Papua

Reporter

Minggu, 29 Mei 2016 16:52 WIB

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menerima laporan pelanggaran HAM Papua dari Ketua Asosiasi LSM Kepulauan Pasifik Emele Duituturaga di Istanbul, Turki, 25 Mei 2016. (ISTIMEWA)

TEMPO.CO, Jayapura - Beberapa media di kawasan Pasifik sejak dua hari lalu memberitakan pertemuan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon dengan Direktur Pacific Islands Association for Non-Governmental Organisations/PIANGO Emele Duituturaga. Disebutkan dalam pertemuan ini Emele Duituturaga menyerahkan laporan tentang situasi hak asasi manusia di Papua kepada Ban Ki-Moon.

Berita pertemuan ini kemudian dibagikan di media sosial. Tempo.co juga menyiarkan ulang berita ini dalam bahasa Indonesia.

Baca juga: Sekjen PBB Ban Ki-moon Terima Laporan Pelanggaran HAM Papua

Berikut ini wawancara Jubi dengan Emele yang berada di Suva, Fiji, untuk mengkonfirmasi pertemuan antara dia dan Ban Ki-moon. Wawancara ini dilakukan melalui sambungan telepon, Kamis malam, 26 Mei 2016.

Victor Mambor (VM): Saya ingin mengkonfirmasi tentang foto dan berita yang beredar di media mainstream maupun media sosial yang menunjukkan Anda bertemu dengan Ban Ki-moon. Apakah itu benar?

Emele Duituturaga (ED): Ya. Itu benar.

VM: Kapan dan di mana?

ED: Saya bertemu dengan Ban Ki-moon dalam World Humanitarian Summit di Istanbul, 23-24 Mei.

VM: Benarkan Anda menyerahkan laporan tentang situasi hak asasi manusia di Papua?

ED: Saya serahkan laporan hak asasi manusia Papua pada Ban Ki-moon. Saya berbicara pada satu sesi yang sama dengannya. Jadi saya punya kesempatan untuk memberikan laporan We will Lose Everything, laporan hak asasi manusia yang dilakukan oleh misi pencari fakta Komisi Perdamaian dan Keadilan Katolik, Brisbane, kepada Ban Ki-moon.

VM: Apa saja yang Anda bicarakan?

ED: Saya hanya bicara sebentar dengan Ban Ki-Moon. Saya sampaikan tentang situasi hak asasi manusia di Papua.

VM: Apakah laporan itu diterima oleh Ban Ki-moon?

ED: Laporan itu diterima oleh Ban Ki-moon dan dibawa oleh asistennya. Mungkin karena alasan keamanan.

VM: Ada laporan lain yang Anda sampaikan dalam forum tersebut?

ED: Laporan yang sama saya berikan kepada Helen Clark, Direktur UNDP (United Nation Development Programme) dan Stephen O’Brien, Wakil Sekretaris Jenderal untuk Bantuan Kemanusiaan. Selain laporan Komisi Perdamaian dan Keadilan Katolik, Brisbane, itu saya juga serahkan laporan dari International Coalition of Papua.

VM: Terima Kasih

TABLOIDJUBI.COM

Berita terkait

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

1 jam lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

4 jam lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

Laporan Investigasi: Indonesia Impor Spyware dari Perusahaan Israel

4 jam lalu

Laporan Investigasi: Indonesia Impor Spyware dari Perusahaan Israel

Indonesia dikabarkan tengah mengimpor Indonesia tengah mengimpor sejumlah produk spyware dan pengawasan yang sangat invasif dari Israel.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

7 jam lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

11 jam lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

14 jam lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

1 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

1 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

1 hari lalu

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

Masyarakat Intan Jaya, Papua Tengah, menolak permintaan TPNPB-OPM untuk meninggalkan kampung Pogapa, Intan Jaya, yang merupakan daerah konflik.

Baca Selengkapnya

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

1 hari lalu

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

TPNPB mengaku bertanggung jawab atas pembakaran sebuah gedung SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya