Iklan Kondom Disetop, Apa yang Dikhawatirkan Negara Ini?

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Minggu, 29 Mei 2016 09:14 WIB

sxc.hu

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Pakistan, lewat Pakistan Electronic Media Regulatory Authority (PEMRA), melarang seluruh jenis iklan kontrasepsi ditayangkan di media. Larangan ini menyusul pengaduan masyarakat bahwa iklan itu secara tak langsung memancing rasa penasaran anak-anak yang belum tahu apa-apa.

Secara sosial, Pakistan adalah negara konservatif. Iklan sejenis itu jarang ditemui di sana. Bahkan tahun lalu iklan khusus kondom Josh dilarang dan dianggap sebagai iklan yang tidak bermoral. Pakistan adalah negara keenam yang terpadat penduduknya di dunia.

BACA JUGA
Publik Marah: Gadis Dibius Pacar dan Diperkosa Ramai-ramai
Lecehkan Pramugari Cantik Garuda, Begini Nasib Penumpang Ini


Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), negara itu juga memiliki tingkat akses kontrol kelahiran yang rendah dari rata-rata daerah lainnya. PEMRA menyebutkan larangan iklan itu sebagai upaya mengendalikan tingkat kelahiran anak di Pakistan.

Tak hanya kontrasepsi, Pakistan melarang seluruh jenis iklan yang memuat konten kontrol kelahiran dan keluarga berencana. "Masyarakat umum sangat khawatir tentang paparan produk itu bagi anak-anak tak berdosa yang penasaran tentang fitur dan penggunaan produk," kata PEMRA dalam pernyataan resminya.

BACA JUGA
Geger: Gadis Diperkosa, Videonya Disebar, 33 Pria Terlibat!
Ariel-Sophia Latjuba Pacaran 2,5 Tahun: Mau Segera Menikah?


Larangan itu terjadi sebagai upaya Pemerintah Pakistan untuk mendorong pengendalian kelahiran di Pakistan, negara muslim konservatif dari 190 juta orang penduduknya. Pembicaraan tentang seks di depan umum adalah hal yang tabu.

Departemen kesejahteraan penduduk secara teratur menjalankan kampanye mendidik warga tentang manfaat berbagai bentuk kontrol kelahiran.

Sementara itu, iklan untuk alat-alat kontrasepsi dan bentuk lain dari media pengontrol kelahiran jarang terjadi di Pakistan. Bahkan, penggunaan alat kontrasepsi di Pakistan semakin rendah dan turun sekitar 7,2 persen dibanding tahun lalu.

BBC.COM | ABC.NET | LARISSA HUDA




BACA JUGA
Geger: Gadis Diperkosa, Videonya Disebar, 33 Pria Terlibat!
Ariel-Sophia Latjuba Pacaran 2,5 Tahun: Mau Segera Menikah?

Berita terkait

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

7 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

13 hari lalu

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

14 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

23 hari lalu

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

25 hari lalu

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

48 hari lalu

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

Asif Ali Zardari mantan suami Benazir Bhutto yang dua kali menjabat perdana menteri Pakistan

Baca Selengkapnya

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

53 hari lalu

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

44 tahun lalu, Zulfikar Ali Bhutto, ayah Benazir Bhutto, dihukum gantung dengang sewenang-wenang di bawah rezim militer Pakistan Jenderal Zia-ul-Haq.

Baca Selengkapnya

Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

55 hari lalu

Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

Kandidat independen dari Dewan Sunni Ittehad (SIC) yang didukung partai Imran Khan, yakni Pakistan Tehreek-e-Insaf tak memenuhi syarat masuk parlemen.

Baca Selengkapnya

Bulog Membeli Beras 300 Ribu Ton dari Thailand dan Pakistan, Tambah Stok Jelang Ramadan

56 hari lalu

Bulog Membeli Beras 300 Ribu Ton dari Thailand dan Pakistan, Tambah Stok Jelang Ramadan

Perum Bulog mengimpor beras sebanyak 300 ribu ton dari Thailand dan Pakistan untuk memperkuat stok pangan nasional menghadapi Ramadan dan Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Dua Partai Dinasti Politik Pakistan Berupaya Membentuk Koalisi

19 Februari 2024

Dua Partai Dinasti Politik Pakistan Berupaya Membentuk Koalisi

PML-N dan PPP sedang berupaya membentuk koalisi pemerintahan Pakistan setelah pemilu 2024.

Baca Selengkapnya