Pilot Wanita Pertama Air Arabia Serukan Ini untuk Perempuan

Reporter

Editor

Grace gandhi

Jumat, 27 Mei 2016 18:09 WIB

Ghada Mohamed Al Rousi. middle-east-online.com

TEMPO.CO, Sharjah - Mengingat bahwa dari 130 ribu pilot maskapai penerbangan komersial di seluruh dunia hanya 3 persen perempuan, Ghada Mohamed Al Rousi, pilot wanita asal Uni Emirat Arab dari Maskapai Air Arabia, menyerukan para calon penerbang perempuan untuk berjuang mewujudkan ambisi mereka menjadi pilot.

"Pada saat ini, tidak cukup perempuan ada di pesawat terbang dan ini harus berubah. Pola pikir orang berubah. Dulu ada sikap yang menyatakan menerbangkan pesawat adalah pekerjaan pria. Itu tidak dapat terjadi lagi," kata Al Rousi, Rabu, 25 Mei 2016.

"Saya ingat ketika saya pertama kali melangkah ke kokpit, saya hanya punya perasaan bahwa saya ingin menjadi pilot. Saran saya untuk setiap wanita muda dengan ambisi yang sama adalah mengabaikan siapa pun yang memberitahu Anda bahwa Anda tidak dapat mencapainya. Jika Anda ingin menjadi pilot maka Anda harus berusaha untuk itu. Aku tidak pernah berhenti khawatir tentang apa saja yang bisa salah. Dan sekarang, di sini saya terbang hari ini," ujarnya.

Sebagaimana dikutip dari laman Middle East Online, Boeing memperkirakan di 2034, sektor penerbangan komersial akan membutuhkan tambahan 558 ribu pilot baru. Dan dengan maskapai besar hanya mempekerjakan sekitar 3.000 pilot per tahun, pasokan global pilot diproyeksikan akan tersedia jauh dari permintaan.

Meskipun penerbangan memperbanyak armada dan membawa lebih banyak penumpang, Al Rousi --yang adalah lulusan pertama Emirat dengan Multi-Crew Pilot Licence (MPL)-- memperingatkan pertumbuhan sektor penerbangan akan terhambat kecuali lebih banyak perempuan didorong untuk menjadi pilot.

Al Rousi juga menekankan dalam seruannya bahwa latar belakang budaya konservatif yang dianut negaranya Unit Emirat Arab tidak membatasi karirnya.

"Saya merasa telah didukung oleh negara saya untuk setiap langkah dan semua orang membantu saya sebanyak yang mereka bisa. Menerbangkan pesawat bukanlah pekerjaan mudah. Keluarga saya bangga pada saya, negara saya pada bangga saya ,dan saya bangga melayani negara dalam pekerjaan saya setiap hari," kata Al Rousi.

Al Rousi juga mendorong sekolah penerbangan untuk lebih membuka kesempatan pada perempuan yang ingin belajar menerbangkan pesawat.

"Saya bersyukur Alpha Aviation Group, di mana saya berlatih, memberi saya kesempatan untuk belajar terbang. Dan itu penting bahwa akademi pelatihan berada di garis depan untuk memastikan lebih banyak perempuan keluar dari kabin dan berada di kokpit," ujar Al Rousi.

MIDDLE EAST ONLINE | MECHOS DE LAROCHA


Berita terkait

Berperan dalam Sinetron Anti-ISIS, Aktris Kuwait Diancam Dibunuh  

2 Juni 2017

Berperan dalam Sinetron Anti-ISIS, Aktris Kuwait Diancam Dibunuh  

Aktris asal Kuwait, Mona Shaddad, mengaku menerima ancaman pembunuhan dari ISIS setelah berperan dalam Black Crows, sinteron anti-ISIS

Baca Selengkapnya

Uni Emirat Arab Beli 160 Rudal Amerika Seharga Rp 26,6 Triliun

12 Mei 2017

Uni Emirat Arab Beli 160 Rudal Amerika Seharga Rp 26,6 Triliun

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyetujui penjualan 160 rudal kepada Uni Emirat Arab dengan nilai sekitar Rp 26,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Delapan Putri Uni Emirat Arab Dijerat Kasus Perdagangan Manusia  

12 Mei 2017

Delapan Putri Uni Emirat Arab Dijerat Kasus Perdagangan Manusia  

Pelayan melaporkan delapan putri kerajaan Uni Emirat Arab ke polisi Belgia atas perlakuan tidak manusiawi dan terlibat perdagangan manusia.

Baca Selengkapnya

Dubai Merayakan Hari Migrasi Burung Sedunia

11 Mei 2017

Dubai Merayakan Hari Migrasi Burung Sedunia

Burung dianggap memainkan peran penting untuk kesinambungan pembangunan di Dubai.

Baca Selengkapnya

Etihad Airways Tuai Pujian Karena Menolong Lansia Bertemu Cucunya

17 April 2017

Etihad Airways Tuai Pujian Karena Menolong Lansia Bertemu Cucunya

Pilot Etihad Airways bersedia memutar balik pesawatnya demi menurunkan pasangan lanjut usia agar dapar bertemu cucunya yang tengah sekarat.

Baca Selengkapnya

Menjual Bayi, TKW Indonesia Dipenjara di Dubai

25 Maret 2017

Menjual Bayi, TKW Indonesia Dipenjara di Dubai

Dia memiliki bayi menyusul hubungan gelapnya dengan pria Pakistan di Abu Dhabi.

Baca Selengkapnya

Setelah Blue Moon, Gadis Emirat Ini Terbitkan Novel Keduanya  

25 Maret 2017

Setelah Blue Moon, Gadis Emirat Ini Terbitkan Novel Keduanya  

Menurutnya, novel itu untuk mengubah persepsi dunia tentang
perempuan Arab.

Baca Selengkapnya

2 Pramugari Dihukum Gara-gara Motret Rekannya Tidur  

5 Maret 2017

2 Pramugari Dihukum Gara-gara Motret Rekannya Tidur  

Di depan hakim, kedua pramugari itu menolak segala tuduhan yang dialamatkan kepadanya.

Baca Selengkapnya

Emirat Arab Tak Pusing Soal Pelarangan Donald Trump

1 Februari 2017

Emirat Arab Tak Pusing Soal Pelarangan Donald Trump

Keputusan tersebut adalah masalah internal dan hak kedaulatan AS.

Baca Selengkapnya

Pasca-Serangan Mematikan, UEA Larang Warganya ke Turki

4 Januari 2017

Pasca-Serangan Mematikan, UEA Larang Warganya ke Turki

Kelompok bersenjata Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Baca Selengkapnya