Iran Inginkan Posisi Sekretaris Jenderal pada KTT D 8

Reporter

Editor

Jumat, 12 Mei 2006 20:07 WIB

TEMPO Interaktif, Nusa Dua:Iran menginginkan posisi sekretais jenderal pada kelompok negara-negara berkembang atau D8. Keinginan itu terungkap dalam pertemuan komisioner Konferensi Tingkat Tinggi D 8 di Nusa Dua, Bali, sekarang ini. Direktur Jenderal Multilateral Departemen Luar Negeri Mochamad S. Hidayat yang menjadi pimpinan pertemuan mengungkap, keinginan itu ditolak oleh komisioner dari 7 negara lainnya. Alasannya, sesuai Deklarasi Istambul pada 1997, sekretaris jenderal harus berasal dari negara yang menjadi ketua. "Jadi Indonesia tinggal menunjuk orang yang dipilih sebagai sekretaris untuk ditempatkan di Istambul," tegasnya.Usulan Iran sendiri didasari pandangan bahwa pemilihan sekretaris jenderal dari Iran akan menjamin kontinuitas kerja karena telah memahami masalah serta program kerjaD 8. Namun, Indonesia beserta negara lain menganggap hal itu bukan alasan yang tepat. Karena tidak disepakati di tingkat komisioner, masalah ini kemudian diserahkan sebagai agenda pertemuan di tingkat menteri.Menurut Hidayat, semua agenda telah disepakati di tingkat komisioner. Termasuk draf deklarasi yang disebut Bali Declaration. Draf ini yang pada dasarnya terdiri atas dua bagian. Bagian pertama yang disusun oleh tuan rumah yang memuat kondisi dan perkembangan ekonomi dan isu-isu global pada saat ini. Bagian kedua berisikan uraian tentang evaluasi kerja sama dalam kerangka D 8 dan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk peningkatan kerja sama di masa yang akan datang.Sementara itu, masalah penggunaan nuklir untuk tujuan damai tidak akan dibahas dalam draf khusus dari 40 pasal dalam deklarasi. Nuklir hanya menjadi bagian dari draft tentang energi alternatif yang dipandang perlu sebagai pengganti energi minyak.Bagi Indonesia, menurut anggota delegasi di tingkat Komisioner Lindawati Hakim, bagian terpenting dari KTT ini adalah adanya penandatanganan persetujuan bidang perdagangan dan Bea Cukai. Perjanjian akan sangat mendukung hubungan perdagangan antarnegara anggota D 8, yakni Bangladesh, Indonesia, Iran, Malaysia, Mesir, Nigeria, Pakistan, dan Turki. Rofiqi Hasan

Berita terkait

Indonesia Ajak Negara D-8 Fokus di Industri Halal

7 April 2021

Indonesia Ajak Negara D-8 Fokus di Industri Halal

Wamenlu Mahendra Siregar menyarankan agar negara D-8 fokus pada industri halal dan keuangan Islam untuk mendorong pemulihan ekonomi

Baca Selengkapnya

Wamenlu Mahendra Siregar Ajak Negara D-8 Tingkatkan Kerja Sama di Tengah Pandemi

7 April 2021

Wamenlu Mahendra Siregar Ajak Negara D-8 Tingkatkan Kerja Sama di Tengah Pandemi

Wamenlu Mahendra Siregar menyerukan peningkatan kerja sama di antara delapan negara berkembang dengan mayoritas penduduk Islam atau D-8.

Baca Selengkapnya

Mengapa Kalla Ingin Forum KTT D8 Digabung Forum Bisnis

21 Oktober 2017

Mengapa Kalla Ingin Forum KTT D8 Digabung Forum Bisnis

Kalla mengungkapkan dalam KTT D8, capaian dan target perdagangan antaranggota pada 2015 hanya 6,6 persen dari total seluruh perdagangan anggota.

Baca Selengkapnya

Perkuat Kerja Sama Ekonomi, Jusuf Kalla Usulkan Ini di KTT D-8

20 Oktober 2017

Perkuat Kerja Sama Ekonomi, Jusuf Kalla Usulkan Ini di KTT D-8

Jusuf Kalla mengusulkan tiga hal penting untuk memperkuat kerja sama di bidang ekonomi di KTT D-8.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno: Kerja Sama D8 Harus Bisa Kurangi Kesenjangan Ekonomi

20 Oktober 2017

Menlu Retno: Kerja Sama D8 Harus Bisa Kurangi Kesenjangan Ekonomi

Retno juga mengajak seluruh negara anggota D8 untuk dapat memperluas peluang melalui kerja sama Selatan-Selatan yang lebih erat.

Baca Selengkapnya

JK: Indonesia Ingin KTT D8 Fokus Tingkatkan Kerja Sama Ekonomi

19 Oktober 2017

JK: Indonesia Ingin KTT D8 Fokus Tingkatkan Kerja Sama Ekonomi

Wapres JK dan rombongannya tiba di Bandara Ataturk, Istanbul, utnuk menghadiri KTT D8 pada Kamis pagi waktu setempat.

Baca Selengkapnya

Presiden Bangga Indonesia Masuk Dewan HAM PBB

12 Mei 2006

Presiden Bangga Indonesia Masuk Dewan HAM PBB

Indonesia akan dapat memaksimalkan peranannya dalam menangani permasalahan mendasar mengenai HAM.

Baca Selengkapnya

Iran Ajak Negara Bekembang Bersatu Hadapi Negara Maju

12 Mei 2006

Iran Ajak Negara Bekembang Bersatu Hadapi Negara Maju

Situasi dunia yang dicirikan oleh dengan perubahan yang cepat telah menciptakan tantangan yang jauh lebih banyak dalam membangun masing-masing negara.

Baca Selengkapnya