Duterte Janji Kubur Diktator Marcos di Makam Pahlawan  

Reporter

Rabu, 25 Mei 2016 08:10 WIB

Ferdinand Marcos. wikipedia.org

TEMPO.CO, Manila - Presiden terpilih Filipina, Rodrigo Duterte, kembali membuat pernyataan yang mengejutkan. Kali ini Duterte menjanjikan akan memberi izin mantan diktator dan koruptor Filipina, Ferdinand Marcos, dimakamkan di taman makam pahlawan.

Duterte juga berjanji akan membebaskan mantan Presiden Gloria Arroyo yang kini ditahan karena terbukti korupsi.

"Saya akan mengizinkan pemakaman Marcos di Libingan ng Mga Bayani, bukan karena mendiang adalah pahlawan tapi karena beliau pernah menjadi tentara Filipina," kata Duterte kepada wartawan di Davao City, seperti dilansir Guardian pada Selasa, 24 Mei 2016.

Presiden terpilih yang kontroversial ini menganggap Marcos berhak dimakamkan di pemakaman pahlawan karena mendiang adalah seorang prajurit.

Sebelumnya, pemakaman Marcos di taman makam pahlawan ditolak Presiden Benigno Aquino III, yang akan segera melepaskan jabatannya Juni mendatang. Selain Benigno, penolakan juga datang dari kelompok haluan kiri karena Marcos dianggap terlibat kasus pelanggaran hak asasi manusia dan penjarahan ketika menjalankan pemerintahan sebagai presiden.

Marcos melarikan diri ke Hawaii pada 1986 setelah memerintah Filipina selama 20 tahun. Keluarga Marcos diperkirakan telah mengumpulkan lebih dari US$ 10 miliar atau sekitar Rp 133 triliun dalam bentuk properti, perhiasan, uang tunai, dan berbagai aset lainnya saat mereka berkuasa.

Marcos meninggal di pengasingan pada 1989 dan tubuhnya yang diawetkan kini ditampilkan dalam sebuah makam di kota kelahirannya di utara Filipina.

Adapun Arroyo saat ini terbaring sakit di rumah sakit tahanan. Duterte mendukung pembebasan Arroyo karena kasusnya ringan.

Mantan Wali Kota Davao tersebut mengatakan dia siap untuk mengambil risiko kerusuhan nasional pada isu-isu terkait dengan dua tokoh paling kontroversial Filipina tersebut.

Duterte secara resmi belum dinyatakan sebagai pemenang Pemilu 9 Mei lalu, tapi berdasarkan hitungan tidak resmi, menunjukkan dia mengungguli lawan terdekatnya sebanyak enam juta suara. Dia akan mengemban tugasnya secara resmi sebagai presiden, pada 30 Juni mendatang.

GUARDIAN | YON DEMA

Berita terkait

Sosok Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

1 Februari 2024

Sosok Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

Menanggapi tuduhan keras Duterte, Marcos hanya tertawa. Dia menyatakan bahwa ia tidak akan memberikan tanggapan serius terhadap pertanyaan tersebut.

Baca Selengkapnya

Begini Konflik Antara Duterte dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr

31 Januari 2024

Begini Konflik Antara Duterte dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr

Marcos bekerja sama dengan putri Duterte, Sara, untuk menjadikannya wakil presiden dalam kemenangan Pemilu 2022. Namun, keretakan dalam aliansi keluarga tersebut muncul ketika petahana telah menyimpang dari kebijakan anti-narkoba dan kebijakan luar negeri pendahulunya.

Baca Selengkapnya

Peraih Nobel Perdamaian, Maria Ressa, Dibebaskan dari Kasus Pajak Filipina

12 September 2023

Peraih Nobel Perdamaian, Maria Ressa, Dibebaskan dari Kasus Pajak Filipina

Maria Ressa, peraih Nobel Perdamaian 2021 bersama jurnalis Rusia, mendapatkan reputasi karena pengawasan terhadap mantan Presiden Rodrigo Duterte.

Baca Selengkapnya

Kembalinya Keluarga Marcos Berkuasa di Filipina Disambut Protes Mahasiswa

10 Mei 2022

Kembalinya Keluarga Marcos Berkuasa di Filipina Disambut Protes Mahasiswa

Sekitar 400 mahasiswa melakukan protes di luar gedung Komisi Pemilihan Filipina menentang kemenangan Ferdinand Marcos Jr dalam pemilihan presiden

Baca Selengkapnya

Pilpres Filipina: Profil Ferdinand Marcos Jr, Si Bongbong Penerus Dinasti Marcos

9 Mei 2022

Pilpres Filipina: Profil Ferdinand Marcos Jr, Si Bongbong Penerus Dinasti Marcos

Calon-calon yang bertarung dalam pilpres Filipina ada 10 kandidat dan terdapat 3 nama yang digadang-gadang menggantikan Presden Duterte.

Baca Selengkapnya

Putra Eks Diktator Filipina Marcos Berpeluang Besar Menjadi Presiden

7 Februari 2022

Putra Eks Diktator Filipina Marcos Berpeluang Besar Menjadi Presiden

Putra mantan diktator Filipina Ferdinand Marcos menjadi kandidat yang paling berpeluang menggantikan Presiden Rodrigo Duterte

Baca Selengkapnya

KPU Filipina Tolak Petisi untuk Melarang Anak Marcos Jadi Capres

17 Januari 2022

KPU Filipina Tolak Petisi untuk Melarang Anak Marcos Jadi Capres

Komisi pemilihan umum (KPU) Filipina menolak petisi yang berusaha untuk melarang putra mendiang diktator Ferdinand Marcos menjadi capres

Baca Selengkapnya

Filipina Larang Warga Belum Vaksin COVID-19 Naik Transportasi Publik di Manila

14 Januari 2022

Filipina Larang Warga Belum Vaksin COVID-19 Naik Transportasi Publik di Manila

Aturan pemerintah Filipina ini menuai kecaman karena dianggap mendiskriminasi warga miskin yang belum memperoleh akses vaksin COVID-19

Baca Selengkapnya

Warga Filipina yang Belum Imunisasi Vaksin Covid-19 Bisa Ditahan, Jika ...

7 Januari 2022

Warga Filipina yang Belum Imunisasi Vaksin Covid-19 Bisa Ditahan, Jika ...

Warga Filipina yang belum imunisasi vaksin Covid-19 agar tidak keluar rumah jika tidak mendesak. Mereka bakal ditahan jika tak patuh.

Baca Selengkapnya

Duterte Menolak Minta Maaf atas Pelanggaran HAM selama Perang Melawan Narkoba

5 Januari 2022

Duterte Menolak Minta Maaf atas Pelanggaran HAM selama Perang Melawan Narkoba

Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan dia tidak akan pernah meminta maaf atas kematian tersangka narkoba yang dibunuh di luar hukum.

Baca Selengkapnya