RUU Ini Bolehkan Keluarga Korban 9/11 Tuntut Arab Saudi  

Reporter

Rabu, 18 Mei 2016 20:00 WIB

Menara World Trade Center (WTC) terbakar dalam peristiwa 9/11 pada 2001 di New York, AS. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Washington DC - Senat Amerika Serikat menyetujui rancangan undang-undang mengenai keluarga korban serangan teroris pada 11 September 2001 untuk menuntut pemerintah Arab Saudi membayar ganti rugi.

RUU bertajuk “Keadilan terhadap Sponsor Terorisme atau JASTA” disetujui Senat dengan suara bulat pada sidang yang berlangsung pada Selasa, 17 Mei 2016, di Washington DC.

RUU itu berikutnya akan dibahas oleh Kongres Amerika Serikat dan Komite Kehakiman dalam waktu dekat. Jika disetujui menjadi undang-undang, JASTA akan menghapus kekebalan terhadap warga negara asing dan negara-negara yang terlibat dalam aksi teror 9/11.

Senator Demokrat dari New York, Chuck Schumer, pendukung RUU ini, mengatakan RUU tersebut akan membantu keluarga korban mencari keadilan. "Demi keluarga korban, saya ingin ada yang bertanggung jawab jika terdapat negara-negara asing yang ditemukan jadi sponsor tindakan keji 9/11. Jika Saudi tidak berpartisipasi dalam aksi terorisme ini, mereka tidak perlu takut ke pengadilan," kata Schumer seperti dilansir NY Times pada 17 Mei 2016.

Arab Saudi membantah bertanggung jawab atas serangan teroris 9/11. Negara ini juga menentang JASTA. Bahkan Arab Saudi mengancam akan menjual hingga US$ 750 miliar sekuritas Amerika dan aset Amerika lain sebagai respons jika RUU itu disahkan menjadi undang-undang. Penjualan aset terpaksa akan dilakukan Riyadh untuk menghindari pengadilan Amerika membekukannya.

Amerika sendiri belum memiliki bukti bahwa pemerintah Arab Saudi atau pejabat senior serta individual lain mendanai organisasi teroris untuk melakukan serangan 9/11.

Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel bin Ahmed al-Jubeir mengatakan protes negaranya terhadap RUU ini didasarkan pada prinsip hubungan internasional.

Kecurigaan Amerika tentang keterlibatan Arab Saudi muncul dari kesimpulan penyelidikan Kongres pada 2002 bahwa para pejabat Arab Saudi yang tinggal di Amerika pada waktu itu memiliki andil dalam serangan. Namun kesimpulan Kongres Amerika dalam laporan setebal 28 halaman tersebut belum diumumkan ke publik.

Seorang narapidana di penjara Amerika, Zacarias Moussaoui, pada 2005 mengklaim bahwa seorang pangeran Arab Saudi telah membantu membiayai serangan menggunakan pesawat penumpang ke World Trade Center di New York dan Pentagon di Virginia.

NY TIMES | BBC | YON DEMA

Berita terkait

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

14 menit lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

44 menit lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

5 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

6 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

14 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

15 jam lalu

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

Band rock asal California, As I Lay Dying akan turut mengguncang panggung Hammersonic 2024 pada Ahad, 5 Mei 2024. Berikut profil band metal itu.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

17 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

22 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

1 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya