Rusia Bangun Pangkalan Militer di Palmyra

Reporter

Editor

Selasa, 17 Mei 2016 23:00 WIB

Konduktor Valery Gergiev, bersiap-siap memimpin anggota Mariinsky Theatre saat melakukan konser orkestranya di Palmyra, Suriah, 6 Mei 2016. Konser musik klasik ini di dukung penuh oleh Presiden Vladimir Putin, sebagai tanda solidaritas Rusia membantu Suriah memerangi ISIS. Russian Pool via Reuters TV

TEMPO.CO, Damaskus - Rusia membangun pangkalan militeraru di kota tua Palmyra, Suriah tengah, untuk melindungi situs arkeologi yang masuk dalam daftar warisan dunia versi UNESCO. "Pembangunan tersebut tidak minta izin dari otoritas setempat," kata sebuah organisasi pemerhati warisa dunia di Amerika Serikat dan para arkeolog senior di Suriah, Selasa, 17 Mei 2016.

Dalam gambar yang diposting American School of Oriental Research's Cultural Heritage melalui satelit menunjukkan pembangunan pangkalan militer itu berada di pojok situs kuno yang dihancukan oleh militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Kelompok ini menguasai Palmyra selama 10 bulan.

Adapun pasukan Suriah yang didukung oleh serangan udara Rusia berhasil menguasai kembali Palmyra pada Maret 2016 dan melanjutkan pertempuran di kawasan itu hingga saat ini.

Rusia mengirimkan para ahli untuk menjinakkan ratusan bom yang ditinggalkan oleh kaum ekstimis itu baik di dalam maupun di sekitar kota tua sejak Palmyra mereka kuasai. Seorang arkeolog senior Suriah mengatakan, kehadiran pasukan Suriah dan Rusia sangat penting guna mencegah kaum ISIS kembali ke kota itu.

Maamoun Abdulkarim, kepala Departemen Museum dan Benda Purbakala di Damaskus, bekara kepada kepada Associated Press, Rusia sedang membangun barak kecil di sana temasuk kantor dan klinik.

Abdulkarim menjelaskan, lembaganya tidak pernah diminta izin atas pembangunan barak tersebut, namun keberadaan tentara Rusia dan Suriah sangat penting untuk menyakinkan bahwa situs tersebut berada di tangan pemerintah.

"Kami menolak memberikan izin kendati hanya untuk pembangunan kamar kecil baik untuk kepentingan militer Suriah, Rusia, atau siapapun," tutur Abdulkarim melalui telepon dari Damaskus. "Kami tidak akan pernah memberikan izin sebab hal itu akan melanggar undang-undang arkeologi."

AL ARABIYA | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

12 Januari 2018

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.

Baca Selengkapnya

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

18 Oktober 2017

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.

Baca Selengkapnya

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

13 Agustus 2017

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal

Baca Selengkapnya

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

31 Juli 2017

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

28 Juli 2017

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

23 Juli 2017

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah

Baca Selengkapnya

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

17 Juli 2017

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.

Baca Selengkapnya

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

15 Juli 2017

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah

Baca Selengkapnya

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

14 Juni 2017

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.

Baca Selengkapnya

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

18 Mei 2017

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.

Baca Selengkapnya