Terungkap, CIA di Balik Pemenjaraan Nelson Mandela  

Reporter

Senin, 16 Mei 2016 16:55 WIB

Dua orang warga berdiri disamping gambar Nelson Mandela sambil memegang lilin dalam acara sehari sebelum memperingati satu tahun kematian Nelson Mandela di Soweto, Johannesburg, Afrika Selatan, 4 Desember 2014. Cornell Tukiri/Anadolu Agency/Getty Images

TEMPO.CO, Johannesburg - Badan intelien Amerika Serikat, CIA, terlibat dalam pemenjaraan tokoh anti-Apartheid Afrika Selaran Nelson Mandela pada tahun 1962 sebagaimana pengakuan bekas agen CIA yang beroperasi di Afrika Selatan Donald Rickard.

Pengakuan Rickard diterbitkan oleh The Sunday Times dan menjadi fokus media internasional hari ini.

"Tokoh revolusioner anti-apartheid yang selanjutnya menjadi Presiden Afrika Selatan dari kulit hitam itu dipenjara selama 27 tahun. CIA berada di balik penahanan itu," tulis ABC News, Ahad, 15 Mei 2016.

Baca juga: CIA di Balik Penangkapan Mandela Diungkap di Film Ini

Keterangan Rickard yang selanjutnya dibuat film oleh seniman Inggris, John Irving, itu menyebutkan bahwa Mandela dianggap tokoh yang sangat berbahaya karena mendapat pengaruh dari Uni Soviet (sekarang Rusia).

"Mandela dianggap seorang boneka komunis," kata Rickard dalam wawancara dengan The Sunday Times.

Meskipun banyak pengamat sudah lama menduga keterlibatan CIA dalam penahanan terhadap Mandela, namun tak satupun agen CIA baik yang pernah atau masih bertugas hingga saat ini mengakui.

Bahkan Rickard pun pernah membantah dalam sebuah wawancara dengan The Wall Street Journal pada 2012. "Itu tidak benar," katanya kepada koran tersebut melalui telepon. "Tidak ada yang substantif."

Baca juga: Nelson Mandela Napi Paling Terkenal di Dunia, Dibui 27 Tahun

Mandela merupakan pemimpin Kongres Nasional Afrika (ANC), partai politik yang saat itu terlarang di Afrika Selatan. ANC dalam kampanyenya yang terkadang diwarnai aksi kekerasan, menolak rezim apartheid Afrika Selatan pada tahun 1960an.

Mandela mendekam di bui hingga tahun 1990. Mandela kemudian dibebaskan dan rezim apartheid pun berakhir. Ia kemudian naik sebagai presiden Afrika Selatan tahun 1994 hingga 1999. Mandela menjadi presiden kulit hitam pertama di negara itu.

ABC NEWS | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

Perundingan Gencatan Senjata Hamas-Israel Dilanjutkan di Kairo pada Hari Ini

25 hari lalu

Perundingan Gencatan Senjata Hamas-Israel Dilanjutkan di Kairo pada Hari Ini

Negosiasi gencatan senjata di Gaza, setelah sekitar setengah tahun pertempuran antara tentara Israel dan Hamas, akan berlangsung hari ini di Kairo

Baca Selengkapnya

Intelijen Militer Rusia Disebut Terkait 'Sindrom Havana', Penyakit Apakah itu?

30 hari lalu

Intelijen Militer Rusia Disebut Terkait 'Sindrom Havana', Penyakit Apakah itu?

Laporan Insider menyebutkan anggota unit intelijen militer Rusia (GRU) kemungkinan terlibat dalam penyebaran Sindrom Havana.

Baca Selengkapnya

CIA Beri Dana dan Latih Mata-mata Ukraina, Siapa yang Diuntungkan?

26 Februari 2024

CIA Beri Dana dan Latih Mata-mata Ukraina, Siapa yang Diuntungkan?

CIA mendanai dan melatih mata-mata Ukraina untuk menghadapi Rusia sejak 2014.

Baca Selengkapnya

Netanyahu Temui Direktur CIA dalam Kunjungan Mendadak ke Israel

16 Februari 2024

Netanyahu Temui Direktur CIA dalam Kunjungan Mendadak ke Israel

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu dengan Direktur CIA dalam sebuah kunjungan mendadak ke Israel.

Baca Selengkapnya

Presiden Palestina Desak Hamas Setujui Gencatan Senjata di Gaza

15 Februari 2024

Presiden Palestina Desak Hamas Setujui Gencatan Senjata di Gaza

Presiden Palestina Mahmoud Abbas menekan kelompok pejuang Hamas pada Rabu untuk segera menyetujui kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Bos CIA dan Mossad Temui PM Qatar, Kembali Negosiasi Pembebasan Sandera di Gaza

26 Januari 2024

Bos CIA dan Mossad Temui PM Qatar, Kembali Negosiasi Pembebasan Sandera di Gaza

Direktur CIA William Burns akan bertemu kepala Mossad, dan PM Qatar untuk membahas pembebasan sandera Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

CIA Rekrut Intel Rusia Lewat Video, Ditawarkan Jadi Mata-mata

24 Januari 2024

CIA Rekrut Intel Rusia Lewat Video, Ditawarkan Jadi Mata-mata

Badan intelijen AS, CIA mengedarkan video untuk merekrut anggota dari dinas rahasia Rusia.

Baca Selengkapnya

Intelijen AS Temukan Bukti ISIS Afghanistan di Balik Pengeboman Iran

6 Januari 2024

Intelijen AS Temukan Bukti ISIS Afghanistan di Balik Pengeboman Iran

Penyadapan komunikasi oleh intelijen Amerika Serikat mengkonfirmasi bahwa cabang ISIS berbasis di Afghanistan melakukan dua pemboman di Iran

Baca Selengkapnya

Alexei Navalny Ditahan di Penjara Arktik 'Serigala Kutub'

27 Desember 2023

Alexei Navalny Ditahan di Penjara Arktik 'Serigala Kutub'

Politisi oposisi Rusia Alexei Navalny membenarkan keberadaannya di penjara bersalju di atas Lingkaran Arktik.

Baca Selengkapnya

Hamas Bersedia Perpanjang Gencatan Senjata Selama Empat Hari Lagi

29 November 2023

Hamas Bersedia Perpanjang Gencatan Senjata Selama Empat Hari Lagi

Sebuah sumber yang dekat dengan Hamas mengatakan bahwa gerakan tersebut bersedia memperpanjang gencatan senjata Gaza selama empat hari ke depan

Baca Selengkapnya