Penembak Ini Jual Pistol Pembunuh Korbannya di Situs Online  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Jumat, 13 Mei 2016 04:39 WIB

Ilustrasi pistol. olympia.gr

TEMPO.CO, Jakarta - George Zimmerman menjual pistol yang digunakannya untuk menembak mati remaja bernama Trayvon Martin. Pistol itu dijual di situs jual-beli online di Amerika Serikat. Martin dibunuh Zimmerman di Florida, Amerika Serikat, pada Februari 2012.

Zimmerman mengatakan pistol yang seharusnya dijadikan alat bukti itu dia dapatkan kembali dari Departemen Kehakiman Amerika Serikat. Pistol tersebut sebelumnya disita pengadilan setelah digunakan Zimmerman untuk membunuh Martin.

Dengan menjual pistol itu, Zimmerman merasa dapat melangkah ke depan dan melupakan masa kelamnya. "Jika saya menjualnya dan itu terjual, saya telah melewati masa lalu saya. Ini aman bagi anak-cucu saya yang tidak akan pernah melihatnya lagi,” ujarnya, seperti dilansir Al-Jazeera, 12 Mei 2016.

Unggahan Zimmerman di situs jual-beli online seketika dihapus pihak pengelola situs, tanpa ada penjelasan. Pistol itu ditawarkan mulai US$ 5.000. Pada unggahan itu, Zimmerman mencantumkan pesan bahwa uang hasil penjualan akan disumbangkan ke organisasi antisenjata api.

Zimmerman didakwa membunuh Martin. Namun ia dinyatakan bebas dari segala tuduhan dalam sidang di Sanford, Florida, Sabtu, 13 Juli 2013, waktu setempat. Jaksa mendakwa Zimmerman menembak mati Martin pada 26 Februari 2012, saat Martin berjalan di lingkungan terdakwa.

Martin diduga kuat menjadi korban prasangka rasial. Ketika itu, Martin, yang baru saja membeli minuman dan permen, melewati lingkungan tempat tinggal Zimmerman. Zimmerman langsung menelepon 911 dan menyatakan melihat pria yang mencurigakan.

Operator 911 meminta Zimmerman tak berbuat apa pun hingga polisi tiba. Namun, saat polisi tiba di lokasi, mereka menemukan Martin sudah tergeletak dengan luka tembak di dada. Zimmerman mengaku menembak Martin dengan dalih melindungi diri.

Pengacara Zimmerman juga menuturkan terdakwa menembak korban untuk melindungi diri. Sebabnya, Martin diduga memukul terdakwa dan membenturkan kepalanya ke trotoar sembari berusaha merebut senjata dari tangan penjaga lingkungan itu.

ALJAZEERA | BBC | GHOIDA RAHMAH




Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

20 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

21 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

22 jam lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

1 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

1 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

1 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya