Duterte, 'Si Bengal' dengan Beragam Julukan  

Reporter

Rabu, 11 Mei 2016 10:47 WIB

Rodrigo Duterte, walikota kota Davao. rappler.com

TEMPO.CO, Manila - Mereka memanggilnya "Dirty Harry" atau "The Punisher", adapun majalah TIME menyebutnya sebagai pria pengendara motor besar, sebuah kegiatan yang kerap dilakukan sebagai Wali Kota Davao. Warga Davao menjulukinya Digong, sedangkan komunitas radio komunikasi memberinya call sign Charlie Mike, tapi banyak teman-teman dekatnya memberi nama pangggilan singkat, Rody.

Rodrigo Duterte adalah seorang Wali Kota Davao, sebuah wilayah terbesar di Filipina, yang memenangkan pemilihan Presiden Filipina pada Senin, 9 Mei 2016. Selama berkarier di politik, Duterte meraih sukses dengan jabatan penting di Kota Davao, antara lain pernah menjadi Kepala Eksekutif Politik Mindanao 1988-1998, 2001-2010, sebelum diambil alih oleh putrinya, Sara, pada 2010-2013. Belakangan, Sara mengundurkan diri hingga jabatan itu kembali ke Digong.

Hidup Duterte penuh warna, pendidikannya melompat-lompat dari satu sekolah ke sekolah lain. Meskipun ibunya seorang guru, tapi "Si Bengal" ini kerap pindah sekolah karena diusir gurunya.

Baca juga: Jadi Presiden Filipina, Duterte: Tahanan Komunis Dibebaskan

Ketika masih belia, Duterte menempuh pendidikan di Kota Davao tapi dia sering membolos untuk jalan-jalan, sehingga dua kali dikeluarkan dari sekolah. Ayahnya, Vicente Rodrigo, seorang gubernur Davao pada 1950, marah melihat perilaku anaknya sehingga mengungsikannya di sebuah kota kecil, Digos City, sekitar 57 kilometer dari Davao, untuk menempuh pendidikan.

Meskipun dikenal bengal dan temperamental, tapi ada sisi humanis dalam diri Duterte. Jika dia memiliki masalah yang sulit dipecahkan, Duterte suka pergi ke kuburan orang tuanya. Di pusara kuburan tua Kota Davao itu, Duterte berdoa untuk kedua orang tuanya seraya menyampaikan keluh kesahnya.

Dalam laporan Rappler, Duterte memiliki sejumlah rekam jejak kenakalan semasa remaja. Di antaranya adalah ketika berusia 14 tahun, Duterte menerbangkan pesawat kecil di atas rumah tetangganya tanpa sepengetahuan orang tuanya.

Ketika menginjak dewasa dan lulus dari akademi penerbangan, Duterte menerbangkan sebuah pesawat di atas sekolah lamanya sambil melemparkan bebatuan di atas genting sekolah. "Namun beberapa saat kemudian dia minta maaf ke pengurus sekolah," tulis Rappler.

Meskipun dijuluki pula sebagai "Lelaki Jelek" tapi dia pandai dalam merangkai kalimat. Bahkan teman-teman dekatnya kagum atas berbagai topik buku yang dibacanya termasuk sejarah Filipina, ekonomi, dan politik.

Duterte juga suka membaca biografi orang-orang besar, di antaranya Napolen Bonaparte, Lee Kwan Yew, dan Barack Obama. Kini, pria 71 tahun itu akan dilantik sebagai Presiden Filipina menggantikan Benino Aquino pada 30 Juni 2016.

ASIAN CORRESPONDEN | RAPPLER | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

Sosok Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

1 Februari 2024

Sosok Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

Menanggapi tuduhan keras Duterte, Marcos hanya tertawa. Dia menyatakan bahwa ia tidak akan memberikan tanggapan serius terhadap pertanyaan tersebut.

Baca Selengkapnya

Begini Konflik Antara Duterte dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr

31 Januari 2024

Begini Konflik Antara Duterte dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr

Marcos bekerja sama dengan putri Duterte, Sara, untuk menjadikannya wakil presiden dalam kemenangan Pemilu 2022. Namun, keretakan dalam aliansi keluarga tersebut muncul ketika petahana telah menyimpang dari kebijakan anti-narkoba dan kebijakan luar negeri pendahulunya.

Baca Selengkapnya

Peraih Nobel Perdamaian, Maria Ressa, Dibebaskan dari Kasus Pajak Filipina

12 September 2023

Peraih Nobel Perdamaian, Maria Ressa, Dibebaskan dari Kasus Pajak Filipina

Maria Ressa, peraih Nobel Perdamaian 2021 bersama jurnalis Rusia, mendapatkan reputasi karena pengawasan terhadap mantan Presiden Rodrigo Duterte.

Baca Selengkapnya

Kembalinya Keluarga Marcos Berkuasa di Filipina Disambut Protes Mahasiswa

10 Mei 2022

Kembalinya Keluarga Marcos Berkuasa di Filipina Disambut Protes Mahasiswa

Sekitar 400 mahasiswa melakukan protes di luar gedung Komisi Pemilihan Filipina menentang kemenangan Ferdinand Marcos Jr dalam pemilihan presiden

Baca Selengkapnya

Pilpres Filipina: Profil Ferdinand Marcos Jr, Si Bongbong Penerus Dinasti Marcos

9 Mei 2022

Pilpres Filipina: Profil Ferdinand Marcos Jr, Si Bongbong Penerus Dinasti Marcos

Calon-calon yang bertarung dalam pilpres Filipina ada 10 kandidat dan terdapat 3 nama yang digadang-gadang menggantikan Presden Duterte.

Baca Selengkapnya

Putra Eks Diktator Filipina Marcos Berpeluang Besar Menjadi Presiden

7 Februari 2022

Putra Eks Diktator Filipina Marcos Berpeluang Besar Menjadi Presiden

Putra mantan diktator Filipina Ferdinand Marcos menjadi kandidat yang paling berpeluang menggantikan Presiden Rodrigo Duterte

Baca Selengkapnya

KPU Filipina Tolak Petisi untuk Melarang Anak Marcos Jadi Capres

17 Januari 2022

KPU Filipina Tolak Petisi untuk Melarang Anak Marcos Jadi Capres

Komisi pemilihan umum (KPU) Filipina menolak petisi yang berusaha untuk melarang putra mendiang diktator Ferdinand Marcos menjadi capres

Baca Selengkapnya

Filipina Larang Warga Belum Vaksin COVID-19 Naik Transportasi Publik di Manila

14 Januari 2022

Filipina Larang Warga Belum Vaksin COVID-19 Naik Transportasi Publik di Manila

Aturan pemerintah Filipina ini menuai kecaman karena dianggap mendiskriminasi warga miskin yang belum memperoleh akses vaksin COVID-19

Baca Selengkapnya

Warga Filipina yang Belum Imunisasi Vaksin Covid-19 Bisa Ditahan, Jika ...

7 Januari 2022

Warga Filipina yang Belum Imunisasi Vaksin Covid-19 Bisa Ditahan, Jika ...

Warga Filipina yang belum imunisasi vaksin Covid-19 agar tidak keluar rumah jika tidak mendesak. Mereka bakal ditahan jika tak patuh.

Baca Selengkapnya

Duterte Menolak Minta Maaf atas Pelanggaran HAM selama Perang Melawan Narkoba

5 Januari 2022

Duterte Menolak Minta Maaf atas Pelanggaran HAM selama Perang Melawan Narkoba

Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan dia tidak akan pernah meminta maaf atas kematian tersangka narkoba yang dibunuh di luar hukum.

Baca Selengkapnya