Kisah 36 Hari Diculik Abu Sayyaf: Penyandera seperti Kasihan  

Reporter

Minggu, 8 Mei 2016 06:38 WIB

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi berfoto dengan 10 korban penyanderaan Abu Sayyaf, di Ruang Pancasila, Senin, 02 Mei 2016. Abdul Azis/ Tempo

TEMPO.CO, Klaten - Ketakutan akan meregang nyawa akibat tebasan parang menghantui Bayu Oktaviano selama 36 hari menjadi sandera kelompok Abu Sayyaf di hutan Filipina selatan. Meski demikian, penduduk asal Dukuh Miliran, Desa Mendak, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, ini merasakan hikmahnya. "Dulu saya jarang salat. Sekarang saya berusaha untuk terus menjaga dan menyempurnakan salat wajib lima waktu," kata Bayu, Rabu lalu.


Baca juga:
Inilah 5 Hal yang Amat Mengerikan di Balik Tragedi Yuyun dan Feby
Gadis Cantik Tewas Disambar Kereta, Selfie Maut Tetap Marak


Bayu, 22 tahun, adalah satu dari sepuluh awak kapal Brahma 12 yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina Selatan sejak 26 Maret lalu. Kelompok itu meminta tebusan kepada PT Patria Maritim Lines sebesar 50 juta peso atau sekitar Rp 14,3 miliar. Bayu dan sembilan rekan kerjanya baru dibebaskan pada 1 Mei lalu.

Ada satu pengalaman yang berkesan di benak Bayu selama disandera Abu Sayyaf. "Dalam kondisi perang dan terus berpindah tempat persembunyian di hutan, mereka tetap menunaikan salat wajib secara berjemaah dan tepat waktu," ujar Bayu.

Dia menjelaskan, tak jarang kelompok Abu Sayyaf berwudu memakai air laut atau bertayamum karena minimnya air bersih di tengah hutan. "Tidak ada perbedaan antara mereka dan kami para sandera. Kalau mereka salat, kami juga salat," tutur Bayu.

Tiga sandera yang mengaku sebagai mualaf, satu di antaranya kapten Brahma 12, Peter Tonsen Barahama, juga turut salat berjemaah meski tampak kaku. "Mereka tahu kapten bukan muslim. Sebab, pada hari pertama disandera, kapten masih pakai kalung salib besar, tapi tetap tidak dibeda-bedakan. Cuma kalau sedang salat jadi sorotan," ucap Bayu.

Meski memiliki citra kejam dan brutal, anggota kelompok Abu Sayyaf, yang tak segan memenggal sanderanya, menurut Bayu, masih punya sisi kemanusiaan. Di sela istirahat setelah berjam-jam berjalan kaki menembus lebatnya hutan, sebagian dari sekitar 40 milisi Abu Sayyaf terkadang bertanya soal keluarga sandera.

"Namun mereka langsung diam saat saya bilang istri saya baru mengandung anak pertama. Mereka sepertinya kasihan kepada saya," ujar Bayu. Padahal Bayu baru berencana menikah pada tahun ini.

Bayu mengaku tidak gentar melanjutkan kariernya sebagai juru mudi tugboat di PT Patria Maritim Lines. "Ini cita-cita saya sejak kecil. Soal keselamatan, semua saya serahkan kepada Allah.

Sutomo, ayah Bayu, juga tak melarang Bayu terus bekerja sebagai pelayar. "Sebagai orang tua, saya harus mendukung apa keinginan anak, selama itu baik," tuturnya.

DINDA LEO LISTY


Baca juga:
Inilah 5 Hal yang Amat Mengerikan di Balik Tragedi Yuyun dan Feby
Pembunuhan Feby UGM: Ada 56 Adegan, Pelaku Sempat Berdoa



Advertising
Advertising



Berita terkait

Istri Ketua Kampung Bayam Cerita Suaminya Ditangkap Polisi, Seperti Penculikan

24 hari lalu

Istri Ketua Kampung Bayam Cerita Suaminya Ditangkap Polisi, Seperti Penculikan

Ketua Kampung Bayam, Furqon ditangkap. Warga menyebut penangkapan yang dilakukan Polres Jakarta Utara itu sebagai penculikan.

Baca Selengkapnya

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

26 hari lalu

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

Perkara penganiayaan ini bermula dari video viral Sures yang mengaku diculik dan dianiaya enam prajurit TNI dari Yonif Raider 100/PS.

Baca Selengkapnya

Viral Sopir Taksi Online Coba Lakukan Penculikan dan Peras Penumpang Wanita, Ini Tips Aman Gunakan Taksi Online

30 hari lalu

Viral Sopir Taksi Online Coba Lakukan Penculikan dan Peras Penumpang Wanita, Ini Tips Aman Gunakan Taksi Online

Video viral beredar soal percobaan penculikan terhadap wanita oleh sopir taksi online. Berikut tips aman naik taksi online.

Baca Selengkapnya

Ketua Adat Sorbatua Siallagan Ditangkap Polda Sumut Atas Laporan Toba Pulp Lestari

32 hari lalu

Ketua Adat Sorbatua Siallagan Ditangkap Polda Sumut Atas Laporan Toba Pulp Lestari

Sorbatua Siallagan gencar melawan upaya pencaplokan Toba Pulp Lestari. Ia dilaporkan karena menduduki kawasan hutan di area konsesi PT TPL.

Baca Selengkapnya

Kronologi Perempuan Hampir Diculik Sopir Grab, Sempat Alami Kekerasan, Diancam dan Diperas

32 hari lalu

Kronologi Perempuan Hampir Diculik Sopir Grab, Sempat Alami Kekerasan, Diancam dan Diperas

Ramai di media sosial unggahan cerita korban yang diduga mengalami tindakan kekerasan oleh sopir GrabCar. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Tolak Pertemuan Apa Pun dengan Jepang, Ini Alasannya

34 hari lalu

Adik Kim Jong Un Tolak Pertemuan Apa Pun dengan Jepang, Ini Alasannya

Adik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan pada Selasa 26 Maret 2024 bahwa mengadakan pertemuan puncak dengan Jepang bukanlah kepentingan mereka

Baca Selengkapnya

Nigeria Darurat Penculikan Anak, Apa Motif Pelakunya?

45 hari lalu

Nigeria Darurat Penculikan Anak, Apa Motif Pelakunya?

Satu dekade lalu, kelompok jihad Boko Haram pertama kali menculik 276 siswa dari sebuah sekolah perempuan di Chibok di Negara Bagian Borno, Nigeria.

Baca Selengkapnya

Cerita 5 Ibu Rumah Tangga Gugat Pasal Penculikan ke MK, Agar Mantan Suami Bisa Dijerat

54 hari lalu

Cerita 5 Ibu Rumah Tangga Gugat Pasal Penculikan ke MK, Agar Mantan Suami Bisa Dijerat

Lima istri sekaligus ibu rumah tangga menggugat bunyi pasal 330 ayat (1) KUHP ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Kisah Raharja Waluya Jati Pernah Surati Jokowi Tuntaskan Kasus Penculikan Aktivis 1998

57 hari lalu

Kisah Raharja Waluya Jati Pernah Surati Jokowi Tuntaskan Kasus Penculikan Aktivis 1998

Setelah Jokowi menjadi presiden pada 2014, aktivis Raharja Waluya Jati menitipkan pesan kepada Jokowi untuk tuntaskan kasus penculikan aktivis 1998.

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong-un Puji Jepang, Sebut Korea Utara akan Tingkatkan Hubungan

16 Februari 2024

Adik Kim Jong-un Puji Jepang, Sebut Korea Utara akan Tingkatkan Hubungan

Adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengatakan rezimnya terbuka untuk meningkatkan hubungannya dengan Jepang.

Baca Selengkapnya