Vezir Catras berjabat tangan dengan Presiden Tayyip Erdogan usai diberi nasihat di Istanbul, Turki, 26 Desember 2015. Presiden Tayyip Erdogan berjanji untuk membantu menyelesaikan masalah pria itu. Yasin Bulbul/Presidential Press Service Pool via AP
TEMPO.CO, Istanbul - Seorang pria bersenjata menembak wartawan Turki bernama Can Dundar, usai menjalani sidang pengadilan di Istanbul atas tuduhan membocorkan rahasia negara, Jumat 6 Mei 2016.
Wartawan asal Turki itu ditembak sedikitnya tiga kali di luar pengadilan. Untungnya, Dundar berhasil lolos tanpa terluka. Pelaku sendiri langsung diringkus polisi.
Erdem Gul, mantan rekan sekerja Dundar yang juga diadili hari itu, mengatakan penyerang sempat berteriak "pengkhianat" sebelum menembak Dundar.
Dundar adalah mantan editor surat kabar. Ia sedang memberi penjelasan singkat kepada wartawan di luar gedung pengadilan ketika insiden itu terjadi.
Dundar diadili bersama Gul atas serangkaian laporan yang mereka tulis di surat kabar Cumhuriyet. Mereka mengungkapkan bahwa intelijen Turki diduga mengangkut senjata ke Suriah pada awal 2014.
Kedua wartawan menghadapi hukuman penjara seumur hidup jika terbukti bersalah. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sendiri menghadapi kecaman internasional atas tindakannya menyeret dua wartawan ke pengadilan.
Sejumlah wartawan dan aktivis hak asasi manusia di Turki ditahan atau diadili dalam beberapa bulan terakhir akibat protes berkepanjangan atas kepemimpinan Erdogan.