Tokoh Papua Barat Serukan Referendum di Parlemen Inggris

Reporter

Editor

Mustafa moses

Rabu, 4 Mei 2016 06:42 WIB

Benny Wenda. bennywenda.org

TEMPO.CO, London - Pemimpin gerakan Papua Barat, Benny Wenda, kembali menyampaikan tuntutan pemungutan suara bagi masa depan politik Papua dalam konferensi pers di hotel berbintang empat di pusat kota London, Selasa, 3 Mei 2016.

Konferensi pers tersebut digelar menjelang pertemuannya dengan beberapa anggota parlemen Inggris. Wenda mengatakan, selain penegakan hak asasi manusia di Papua Barat, Gerakan Bersatu Pembebasan Papua Barat (ULMWP) menuntut penentuan nasib dan masa depan politik sendiri.

"Gerakan kelompok ini kami yakin satu-satunya cara untuk mencapai tujuan dengan damai, yakni melalui proses penentuan nasib sendiri, yang melibatkan pemungutan suara dan diawasi secara internasional," katanya melalui keterangan pers seperti yang dikutip dari BBC, Rabu, 4 Mei 2016.

Menurut dia, pemungutan suara atau referendum harus dilakukan sesuai dengan resolusi Majelis Keamanan PBB 1514 dan 1541. "Yaitu seperti dalam kasus Timor Timur yang sekarang harus menjadi kasus di Papua Barat," ujarnya, menambahkan.

Lebih dari seribu orang di Papua ditangkap ketika menggelar aksi dukungan atas gerakan kemerdekaan Papua pada Senin, 2 Mei 2016. Menurut polisi, kegiatan yang mereka lakukan bertentangan dengan kedaulatan negara. Namun kini mereka sudah dibebaskan.

Terkait dengan pemungutan suara, pemerintah Indonesia telah menegaskan tidak menerima gagasan penentuan nasib Papua sendiri.

Konferensi pers di London dihadiri, antara lain, Perdana Menteri Tonga Akilisi Pohiva; Menteri Luar Negeri Vanuatu Bruno Leingkone; utusan khusus Kepulauan Solomon untuk Papua Barat, Rex Horoi; serta Gubernur Distrik Oro di Papua Nugini Gary Juffa.

Dalam kesempatan itu, PM Pohiva mengaku tidak tahu peristiwa yang terjadi di Papua. Namun ia meyakini, telah terjadi pelanggaran hak asasi dan menegaskan dukungan atas setiap perjuangan penentuan nasib sendiri.

Sedangkan Menteri Luar Negeri Vanuatu Bruno Leingkone menegaskan rasa persatuan dengan Papua Barat. "Vanuatu sudah jelas posisinya mendukung rakyat Papua Barat. Kami semua adalah satu. Kami mengecam semua pelanggaran hak asasi dan menyatakan tidak ada kekerasan kepada saudara-saudara kami di Papua Barat."

Sedangkan Kepulauan Solomon sudah menyetujui anggaran untuk utusan khusus yang akan dibantu oleh seorang penasihat strategis. "Jadi keduanya akan membentuk tim untuk membangun koalisi di Pasifik dan di dunia untuk mengambil tindakan karena perjuangan Papua Barat sudah terlalu lama," ucap Rex Horoi.

Setelah menyampaikan tuntutan dengan dukungan dari MSG, Benny Wenda, yang dulu pernah ditangkap di Indonesia dan kini tinggal di Oxford, Inggris, bertemu dengan beberapa anggota parlemen Inggris untuk meminta dukungan. Masalah Papua sudah final.

INGE KLARA | BBC

Berita terkait

Pakar Sebut Inisiatif Panglima TNI Ubah Istilah KKB Jadi OPM Tidak Memilki Arti

14 hari lalu

Pakar Sebut Inisiatif Panglima TNI Ubah Istilah KKB Jadi OPM Tidak Memilki Arti

Perubahan istilah KKB menjadi OPM justru berpotensi meningkatkan eskalasi konflik di Papua

Baca Selengkapnya

TNI Kejar Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide Papua yang Tewas Ditembak OPM

14 hari lalu

TNI Kejar Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide Papua yang Tewas Ditembak OPM

TNI masih melakukan pengejaran terhadap pelaku pembunuhan Letda Inf Oktovianus Sogalrey.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I Sebut Istilah OPM Lebih Realistis tapi Berdampak Politis

15 hari lalu

Anggota Komisi I Sebut Istilah OPM Lebih Realistis tapi Berdampak Politis

Penyebutan nama OPM bisa berdampak negatif lantaran kurang menguntungkan bagi Indonesia di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Setelah Kebakaran SD Inpres, Polisi Sebut Ada Percobaan Pembakaran SD Negeri di Yahukimo

14 Maret 2023

Setelah Kebakaran SD Inpres, Polisi Sebut Ada Percobaan Pembakaran SD Negeri di Yahukimo

Arief Kristanto mengatakan ada percobaan pembakaran terhadap SD Negeri Dekai, Jalan Seredala, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Soal Insiden Susi Air: Pilot Disandera OPM hingga Penerbangan Tertunda

1 Maret 2023

Susi Pudjiastuti Soal Insiden Susi Air: Pilot Disandera OPM hingga Penerbangan Tertunda

Susi Pudjiastuti buka suara soal insiden pembakaran pesawat Susi Air di Papua, mulai dari pilot yang disandera OPM hingga penerbang yang tertunda.

Baca Selengkapnya

Susi Air Akan Beberkan Perkembangan Terakhir Pencarian Pilotnya yang Disandera KKB di Papua

1 Maret 2023

Susi Air Akan Beberkan Perkembangan Terakhir Pencarian Pilotnya yang Disandera KKB di Papua

Maskapai penerbangan milik Susi Pudjiastuti, PT ASI Pudjiastuti Aviation (Susi Air), akan menggelar jumpa pers hari ini. Apa yang akan diumumkan?

Baca Selengkapnya

Pesawat Susi Air Dibajak dan Dibakar, Penerbangan di Zona Merah Sebaiknya Dilakukan Militer?

11 Februari 2023

Pesawat Susi Air Dibajak dan Dibakar, Penerbangan di Zona Merah Sebaiknya Dilakukan Militer?

Pengamat transportasi mengatakan penerbangan di zona merah sebaiknya dilakukan militer agar mencegak pembajakan yang terjadi pada pesawat Susi Air.

Baca Selengkapnya

Prajurit TNI Korban Serangan TPNPB - OPM di Nduga Bertambah 1 Orang

27 Maret 2022

Prajurit TNI Korban Serangan TPNPB - OPM di Nduga Bertambah 1 Orang

Prajurit TNI korban serangan TPNPB-OPM di Nduga, Papua, pada Sabtu kemarin menjadi 2 orang.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Akui Serang Bandara Kiwi yang Tewaskan 1 Anggota TNI

21 September 2021

TPNPB-OPM Akui Serang Bandara Kiwi yang Tewaskan 1 Anggota TNI

Baku tembak antara TPNPB-OPM dengan TNI kali ini menewaskan satu anggota TNI.

Baca Selengkapnya

TNI Jamin Keamanan Warga di Papua Usai TPNPB-OPM Serukan Perang

21 September 2021

TNI Jamin Keamanan Warga di Papua Usai TPNPB-OPM Serukan Perang

Pangdam Cenderawasih mengatakan seruan TPNPB-OPM tentang perang dan penyerangan ke warga non Papua tak banyak berpengaruh ke masyarakat.

Baca Selengkapnya