TEMPO.CO, Ankara - Kawasan wisata di Turki, Kota Bursa, dihantam bom sekitar pukul 17.24 waktu setempat atau sekitar pukul 21.30 WIB, Rabu, 27 April 2016. Serangan itu terjadi di dekat Masjid Agung, masjid peninggalan abad ke-14 yang menjadi simbol Kota Bursa.
Jumlah korban masih simpang siur. Kantor berita Reuters mengutip Menteri Kesehatan Turki menyebut jumlah korban luka sebanyak 13 orang. Namun kondisi lukanya tak serius. Sedangkan Wali Kota Bursa menyatakan satu orang tewas, seorang perempuan. Ia menduga perempuan itu sebagai pelaku bom bunuh diri. Jumlah korban luka versi Wali Kota sebanyak tujuh orang.
Serangan bom bunuh diri kerap terjadi di Turki. Pemerintah setempat menuduh militan Kurdi sebagai pelakunya.
Pada 16 April lalu, empat tentara tewas dan dua lainnya terluka ketika kendaraan militer menginjak ranjau saat dalam perjalanan di Provinsi Mardin, Turki selatan. Kendaraan tersebut berpatroli antara Desa Yazdir dan Taslikli di Distrik Savur, Mardin. (Baca: Bom di Turki, Empat Tentara Tewas)
BBC | REZKI ALVIONITASARI
Berita terkait
Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah
16 jam lalu
Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI
Baca SelengkapnyaHadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal
2 hari lalu
McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
3 hari lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaEkonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS
5 hari lalu
Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.
Baca SelengkapnyaTerkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara
6 hari lalu
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi
7 hari lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.
Baca SelengkapnyaHarga Emas Turun, Analis: Kekhawatiran terhadap Konflik Timur Tengah Mereda
9 hari lalu
Analisis Deu Calion Futures (DCFX) menyebut harga emas turun karena kekhawatiran terhadap konflik di Timur Tengah mereda.
Baca SelengkapnyaEkonom: Rupiah Hadapi Tekanan, BI Sebaiknya Tak Naikkan Suku Bunga Acuan
9 hari lalu
Rupiah saat ini sedang menghadapi tekanan mata uang yang sangat besar dan lonjakan arus keluar modal.
Baca SelengkapnyaKonflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM
10 hari lalu
PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.
Baca SelengkapnyaEkonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK
11 hari lalu
Kepala Ekonom BCA David Sumual merespons pelemahan rupiah. Ia menilai depresiasi rupiah karena ketegangan konflik geopolitik di Timur Tengah.
Baca Selengkapnya