Dua Aktivis Gay Bangladesh Tewas Dibunuh  

Reporter

Selasa, 26 April 2016 08:43 WIB

Sejumlah polisi Bangladesh beragama Islam berdoa di tepi sungai Turag pada hari terakhir pertemuan tahunan umat Islam di Tongi, Dhaka, Bangladesh, 17 Januari 2016. Pertemuan terbesar ketiga di dunia setelah Haji ini, pertama kali diadakan pada 1964. AP Photo/A.M. Ahad

TEMPO.CO, Dhaka - Dua orang, salah satunya editor majalah komunitas transgender, tewas dibunuh di ibu kota Bangladesh, Dhaka, Senin, 25 April 2016. Dua orang itu, menurut laporan Al Jazeera, bernama Julhas Mannan dan Tana Mojumdar.

Mannan adalah editor Rupban, majalah kaum transgender, yang sebelumnya pernah bekerja di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Dhaka. Sedangkan korban ketiga adalah seorang petugas keamanan gedung apartemen yang mengalami luka kritis dalam serangan tersebut.

"Pelaku serangan yang belum teridentifikasi itu memasuki sebuah apartemen di Kalabagan dan membacok kedua korban hingga tewas," kata Maruf Hossain Sorder, juru bicara Kepolisian Metropolitan Dhaka, kepada kantor berita AFP.

Insiden penyerangan ini berlangsung dua hari setelah seorang profesor sebuah universitas tewas dalam aksi serangan serupa di Rajshahi yang diklaim dilakukan milisi kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Parvez Mollah, 18 tahun, petugas keamanan yang terluka, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa enam penyerang berusia antara 25 dan 30 tahun tiba di gedung apartemen dengan menyamar sebagai kurir.

"Mereka mengatakan kepada saya, ada kiriman parsel untuk Mannan, lalu saya naik ke apartemennya. Tiga dari enam penyerang mengikuti saya ke lantai dua dan menyerang Mannan dengan golok," ucap Mollah.

"Setelah itu, Mannan tersungkur ke lantai. Penyerang lain masuk apartemen dan menembakkan peluru sebelum kabur," ujarnya.

Koresponden Al Jazeera, Tanvir Chowdhury, yang melaporkan dari Dhaka, menuturkan serangan semacam ini membuat ruang kebebasan berbicara di Bangladesh kian berkurang.

"Ketakutan meluas di negara ini, dan pemerintah menolak keterlibatan ISIS, meskipun kelompok ini menyatakan Bangladesh menjadi salah satu negara yang menjadi sasaran serangan," katanya.

Tahun lalu, kekerasan mematikan menimpa sedikitnya empat blogger ateis dan seorang penerbit sekuler yang menurunkan serangkaian tulisan mengenai peristiwa pembunuhan terhadap para aktivis sekuler.

AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN




Berita terkait

Menyelundupkan Pekerja, Diplomat Bangladesh Bakal Dibui 15 Tahun

13 Juni 2017

Menyelundupkan Pekerja, Diplomat Bangladesh Bakal Dibui 15 Tahun

Diplomat Bangladesh diancam penjara 15 tahun karena didakwa menyelundupkan pekerja ke AS dan menyiksa pekerjanya secara tidak manusiawi.

Baca Selengkapnya

Detik-detik Topan Mora Hantam Kamp Rohingnya di Bangladesh

30 Mei 2017

Detik-detik Topan Mora Hantam Kamp Rohingnya di Bangladesh

Sekitar 10 ribu gubuk jerami di kamp pengungsi Rohingya Balukhali dan Kutupalong di Cox's Bazar, Bangladesh hancur akibat dihantam Topan Mora.

Baca Selengkapnya

Topan Mora di Bangladesh, 350 Ribu Orang Dievakuasi

30 Mei 2017

Topan Mora di Bangladesh, 350 Ribu Orang Dievakuasi

Topan Mora yang melanda Bangladesh mengakibatkan sebanyak 35o ribu orang mengungsi ke sekitar 400 tempat penampungan

Baca Selengkapnya

Di Bangladesh, Dokter Harus Menulis Jelas

12 Januari 2017

Di Bangladesh, Dokter Harus Menulis Jelas

Pengadilan di Bangladesh melarang gaya menulis semacam itu agar para pasien bisa membaca resep lebih jelas dan tidak mengambil obat yang salah.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Pertimbangkan Hapus Islam Sebagai Agama Resmi

17 November 2016

Bangladesh Pertimbangkan Hapus Islam Sebagai Agama Resmi

Pemimpin partai berkuasa, Liga Awami, Abdul Razzak mengusulkan penghapusan Islam dari Konstitusi Bangladesh.

Baca Selengkapnya

Serang Minoritas Hindu, 44 Warga Bangladesh Ditangkap

6 November 2016

Serang Minoritas Hindu, 44 Warga Bangladesh Ditangkap

Kerusuhan berawal dari unggahan di Facebook yang dianggap menghina Masjidil Haram di Mekkah, Arab Saudi.

Baca Selengkapnya

Misteri Terjawab, Alasan Sungai Berwarna Merah di Kota Ini  

15 September 2016

Misteri Terjawab, Alasan Sungai Berwarna Merah di Kota Ini  

Sungai-sungai di Dhaka, Bangladesh, berubah warna menjadi merah bersamaan dengan banjir yang datang. Warga Dhaka sedang merayakan Idul Adha.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Gantung Pemimpin Partai Jamaat-el-Islami

4 September 2016

Bangladesh Gantung Pemimpin Partai Jamaat-el-Islami

Ali adalah komandan kunci milisi pro-Pakistan di sebelah selatan kota pelabuhan Chittagong selama perang 1971.

Baca Selengkapnya

Duh, Bocah 4 Tahun Tampak Seperti Seorang Kakek

30 Juli 2016

Duh, Bocah 4 Tahun Tampak Seperti Seorang Kakek

Usia Bayezid Hossain baru 4 tahun namun tampak seperti pria uzur usia 80-an tahun. Ia menderita penyakit langka.

Baca Selengkapnya

Narapidana Tertua di Bangladesh Dibebaskan

20 Juli 2016

Narapidana Tertua di Bangladesh Dibebaskan

Ohidunessa bercerita tentang pengalamannya yang tidak mampu mencari keadilan.

Baca Selengkapnya