Pejuang mujahidin Horan, mempersiapkan senjatanya saat bertempur dengan pasukan pemerintah Presiden Bashar al-Assad di Deraa, Suriahm 11 Januari 2016. Pertempuran terjadi untuk membuka tekanan di kawasan Madaya. REUTERS/Alaa Al-Faqir
TEMPO.CO, Damaskus - Perserikatan Bangsa-Bangsa mulai mengevakuasi ratusan orang di kota-kota di Suriah yang terkepung, sementara puluhan ribu lain telah mengungsi.
Menurut PBB, warga di empat kota yang terkepung kelompok yang terlibat dalam perang saudara menderita kekurangan bahan makanan dan perlu mendapat pelayanan kesehatan.
"Kami merencanakan mengevakuasi 500 orang, termasuk warga yang sakit dan cedera yang masih bertahan bersama anggota keluarga mereka di empat kota," kata juru bicara PBB, Stephan Dujarric.
Warga yang perlu dievakuasi berasal dari kota yang diduduki pemberontak, yakni Zabadani dan Madaya dekat Damaskus. Sedangkan warga lain berada di Kota Foua dan Kefraya. Dua kota di bagian barat daya Provinsi Idlib itu dikuasai pasukan pemerintah.
Di pinggiran Madaya, tempat puluhan warga meninggal akibat kelaparan tahun lalu, tampak tujuh bus besar putih digunakan mengangkut orang ke luar kota. "Puluhan laki-laki, wanita, dan anak-anak diperiksa pasukan keamanan sebelum diperkenankan masuk bus," tulis kantor berita AFP.
Al Jazeera yang melaporkan dari Kota Gaziantep, Turki, dekat perbatasan dengan Suriah mengatakan konvoi bus pengangkut warga mendapat tembakan ketika membawa keluar warga.
"Apakah serangan itu ditujukan secara langsung terhadap iring-iringan warga, semuanya belum jelas," bunyi laporannya. "Warga dari Zabadani dan Madaya hampir semuanya sipil, tapi ada juga 25 tentara yang membawa mereka ke daerah aman."