Seorang petugas laboratorium melakukan uji coba bakteri yang dipercaya dapat mengurangi penyebaran virus melalui nyamuk dan virus Zika ke manusia di Eliminate Dengue Program (EDP), Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 5 Februari 2016. Di REUTERS/Darren Whiteside
TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari dua miliar manusia yang hidup di berbagai belahan dunia terkena serangan virus Zika, termasuk di Indonesia, sebagaimana temuan yang diterbitkan jurnal eLife.
Virus Zika yang ditularkan melalui sengatan nyamuk Aedes aegypti telah memicu emergency kesehatan global, terutama di negara-negara Amerika Latin tahun ini.
Pekan lalu, lembaga kesehatan Amerika Serikat membenarkan bahwa virus tersebut menyebabkan bayi lahir tidak normal.
Peneliti dari Universitas Oxford, Oliver Brady, mengatakan kepada BBC, "Ini adalah peta pertama yang dikeluarkan dengan menggunakan data yang kami miliki mengenai Zika. Peta sebelumnya berdasarkan pada Zika seperti demam berdarah atau chikungunya."
Para peneliti membenarkan informasi yang menyebutkan kawasan di Amerika Latin lebih banyak terserang virus Zika dibanding wilayah negara lain. Jumlah total penduduk bumi yang terkena Zika mencapai 2,2 miliar orang.
"Ribuan bayi yang lahir di negara-negara sedang berkembang mengalami pengecilan otak akibat terserang virus Zika," tulis BBC.
Deteksi dini infeksi sangatlah penting bagi ibu hamil. Pasalnya, ada lima infeksi berbahaya selama kehamilan yang bisa menjadi faktor penyebab bayi lahir dalam kondisi cacat.