Pemerintah Cina Selidiki 500 Siswa yang Mendadak Sakit

Reporter

Editor

Grace gandhi

Selasa, 19 April 2016 21:58 WIB

Ilustrasi. globe-net.com

TEMPO.CO, Beijing - Pemerintah Cina kini tengah menyelidiki laporan yang mengatakan hampir 500 siswa jatuh sakit, termasuk sakit kanker, di sebuah sekolah yang dibangun dekat pabrik kimia yang baru ditutup di timur Cina.

CCTV mengatakan konsentrasi tinggi beberapa bahan kimia beracun mungkin menyebabkan kasus limfoma dan leukemia di kalangan siswa di Sekolah Bahasa Asing di Kota Changzhou, 170 kilometer di timur laut Shanghai.

Seperti dilansir Irish Times, Senin, 18 April 2016, para siswa mengeluhkan "bau yang tidak biasa" dari tiga bekas pabrik kimia di dekat sekolah mereka.

Sekitar 641 siswa diperiksa sejak itu, dan dari jumlah tersebut, sebanyak 493 siswa ternyata mengalami kelainan darah dan penyakit, seperti dermatitis, eksim, dan bronkitis. Beberapa di antara mereka bahkan telah didiagnosis terkena leukemia dan limfoma.

Kementerian Pendidikan mengatakan sudah mengirim tim untuk menyelidiki kasus tersebut. Adapun pemerintah daerah di provinsi Jiangsu mengatakan mereka akan meninjau kembali masalah ini setelah awalnya menyangkal isu kualitas tanah dalam sebuah wawancara dengan CCTV.

Stasiun televisi lokal itu mengatakan sekolah dan pemerintah daerah mungkin hanya menguji situs itu untuk pencemaran biasa. Namun tidak meneliti bahan kimia dan logam berat dalam produksi pestisida di dekat lokasi sekolah tersebut.

Kementerian Pendidikan dalam blog resminya mengatakan pihaknya memandang penting masalah yang dilaporkan dan berkomitmen melindungi siswa dari segi fisik dan kesehatan mental.

Sekolah di Changzhou yang memiliki lebih 2.000 siswa itu bersebelahan dengan sebuah pabrik yang dulunya digunakan Changlong Chemicals Company, sebuah perusahaan kimia yang dalam pengawasan karena diduga melakukan pencemaran lingkungan.

Pan Xiaochuan, profesor di sekolah kesehatan publik Peking University, mengatakan tingginya jumlah siswa yang didiagnosis dengan penyakit dalam waktu singkat bisa dihubungkan dengan tingkat polusi berat.

Investigasi CCTV, yang mengutip seorang narasumber, mengatakan pekerja membuang atau mengubur sisa bahan kimia di daerah itu. Banyak karyawan perusahaan yang juga terkena penyakit kulit.

Survei lingkungan di lokasi itu memang menemukan kadar toksik bahan kimia klorobenzin hampir 95 ribu kali lipat dari batas yang diperbolehkan.

GLOBAL NEWS | IRISH TIMES | YON DEMA

Berita terkait

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

1 jam lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

2 jam lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

6 jam lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

8 jam lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

17 jam lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

21 jam lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

23 jam lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

1 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

2 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya