Rentetan Dua Gempa di Jepang Tergolong Langka  

Reporter

Minggu, 17 April 2016 14:23 WIB

Warga melintas diantara bangunan yang rusak akibat gempa bumi berkekuatan 6.5 Sr yang melanda kota Mashiki, Jepang, 15 April 2016. AP

TEMPO.CO, Bandung - Gempa bumi di Jepang yang terjadi dua kali secara berurutan tergolong langka. Gempa pertama berskala magnitudo 6,2 ternyata merupakan guncangan pembuka sebelum gempa kedua pada 28 jam berikutnya dengan skala 7.

“Gempa yang kedua bukan susulan, melainkan gempa utama, ini kejadian langka,” kata Irwan Meilano, pakar gempa bumi dari Institut Teknologi Bandung, Ahad, 17 April 2016.

Gempa Kumamoto di Jepang dengan skala magnitudo 6,2-6,4 pada 14 April terjadi pada pukul 21.27 waktu setempat. Menurut Irwan, lindu terjadi akibat sesar geser dengan pergerakan dominan mendatar. Dengan kedalaman yang dangkal, gempa dirasakan sampai intensitas VIII dan berpotensi merusak.

Japan Meteorological Agency melaporkan gempa darat tersebut berjarak sekitar 12 kilometer arah selatan Kumamoto dengan kedalaman 10 kilometer. Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menyebutkan pemicu gempa itu diduga aktivitas sesar aktif Futagawa.

Selang 28 jam kemudian, pada 16 April pukul 01.25 waktu setempat, datang gempa berikutnya yang lebih besar dengan skala magnitudo 7. Gempa itu juga memiliki mekanisme sesar geser mendatar. “Intensitas gempa ini mencapai IX sehingga sangat merusak,” kata Irwan. Jumlah korban meninggal sampai Ahad, 17 April, dilaporkan mencapai 41 orang.

Menurut Irwan, penyebab terjadinya guncangan yang sangat keras adalah magnitudo gempa yang besar, kedalaman sumber gempa yang dangkal, juga lapisan sedimen yang lunak sehingga memperkuat tingkat guncangan gempa. Irwan tak sependapat dengan sebutan gempa kedua di Jepang itu sebagai susulan. “Sebutan gempa susulan ada kaidahnya, seperti makin kecil,” ujar doktor ilmu kebumian dari Nagoya University 2006 itu.

Peristiwa gempa beruntun yang langka itu pernah terjadi di California, Amerika Serikat. Adapun di Indonesia, diketahuinya, pernah terjadi gempa ganda yang bersamaan dengan skala magnitudo hampir sama, yakni di Solok dan Mentawai, pada 2007.

Kesamaan bencana akibat gempa di Jepang dengan potensi serupa di Indonesia, kata Irwan, adalah kondisi lapisan sedimen di bawah beberapa kota besar, seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Tanah sedimentasi itu mengakibatkan penguatan guncangan lindu.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

18 jam lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

1 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

3 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

3 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

4 hari lalu

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

5 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

5 hari lalu

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

Garut alami gempa bumi belum lama ini. Daerah ini memiliki beragam destinasi wisata unggulan, antara lain Candi Cangkuang hingga Pantai Cijeruk.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

5 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

5 hari lalu

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya

Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

6 hari lalu

Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

Badan Geologi ESDM membeberkan analisis tentang gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya