Keluarga Muslim Ini Jaga Situs Suci Kristen di Yerusalem  

Jumat, 15 April 2016 06:41 WIB

Sejumlah umat Yahudi membaca kitab suci Yahudi saat berdoa di Tembok Ratapan, Yerusalem, Israel, 25 Februari 2016. Tembok Ratapan merupakan sisa dinding Bait Suci di Yerusalem yang dibangun oleh Raja Herodes. AP Photo/Sebastian Scheiner

TEMPO.CO, Yerusalem - Selama berabad-abad, kunci untuk salah satu situs tersuci bagi umat Kristen dipegang oleh keluarga Muslim. Lebih dari sekadar tradisi, inilah inti dari Yerusalem. Kebiasaan semacam ini adalah bagian dari apa yang membuat sejarah, budaya dan agama di Kota Tua tersebut begitu istimewa. Laporan ini dimuat di CNN pada 27 Maret 2016.

Adeeb Joudeh adalah salah satu juru kunci di Gereja Makam Suci. Tempat ini dipercaya umat Kristen sebagai tempat Yesus Kristus disalibkan dan dimakamkan. Gereja ini adalah salah satu tempat paling suci bagi umat Kristen dan banyak denominasi Kristen berbagi ruang suci di tempat ini untuk berdoa. Ribuan peziarah dari seluruh dunia melakukan ziarah di sini saat libur Paskah.

Keluarga Joudeh telah menjadi juru kunci selama beberapa generasi di sana. Di rumahnya, Joudeh menyimpan segepuk dokumen penuh gambar kakek hingga kakek buyutnya yang pernah mengemban tugas suci ini. Keluarganya telah mengikat diri dalam kontrak bersejarah untuk meneruskan pekerjaan ini kepada generasi selanjutnya.

Baca juga:Raja Abdullah Akan Renovasi Makam Yesus di Yerusalem

Perjanjian tersebut ditulis pada perkamen dan ditandatangani dengan tinta emas. Di atasnya tertulis tahun 1517. Perjanjian ini dibuat antara nenek moyang Muslim Joudeh dan orang-orang Kristen yang dulu.



"Ini adalah warisan keluarga," kata Joudeh, seperti yang dikutip CNN. "Kami menganggap tempat ini sebagai bagian dari keluarga. Pekerjaan ini merupakan kehormatan tidak hanya bagi keluarga kami. Ini merupakan kehormatan bagi seluruh umat Islam di dunia,” katanya.

Tugas ini jatuh ke leluhur Joudeh sebagai cara mempertahankan wali netral Gereja Makam Suci. Pasalnya, gereja dibagi antara beberapa denominasi Kristen, termasuk Armenia Ortodoks, Ortodoks Yunani, Fransiskan, dan banyak lagi. "Apa yang kami wariskan ke generasi berikutnya tidak hanya kunci, tetapi juga cara untuk menghormati agama-agama lain,” katanya.

Baca juga:Serangan Bus di Kenya, Muslim Lindungi Umat Kristen

"Bagi saya, sumber koeksistensi untuk agama Islam dan Kristen adalah Gereja Makam Suci. Saat itu Umar bin Khattab mengambil kunci Yerusalem dari Patriarch Sophronius dan memberi keamanan serta keselamatan bagi umat Kristen di wilayah tersebut. Kami hidup berdampingan dengan damai dan cinta, yang merupakan ajaran agama Islam yang sesungguhnya,” kata Joudeh.

Ia mengatakan, perjanjian itu sudah berusia lebih dari 1.400 tahun. Isi kesepakatan tersebut adalah untuk memberikan orang-orang Kristen tempat ibadah gratis di Yerusalem. Menurut Joudeh, sejarah tersebut masih hidup sampai saat ini, dan menjadi kewajibannya untuk melanjutkan.

Selain Joudeh, ada pula keluarga Muslim lain yang bertugas di gereja ini. Dia adalah Wajeeh Nuseibeh. Ia bertugas untuk membuka pintu bagi umat yang akan memasuki gereja. Nuseibeh selalu tiba di gereja pada pagi hari dan menjalankan tugasnya. Malam harinya, ia akan bertugas untuk mengunci pintu-pintu tersebut.

CNN | SELFY MOMONGAN

Berita terkait

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

31 Januari 2022

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

Uni Emirat Arab berhasil mencegat sebuah rudal balistik yang ditembakkan oleh Houthi dari Yaman ketika negara Teluk itu menjamu Presiden Israel

Baca Selengkapnya

Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

31 Mei 2018

Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

Aturan pelarangan masuk Israel bagi turis berpaspor Indonesia membuat banyak tamu mempertanyakan hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

29 Agustus 2017

Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

Netanyahu menunjukkan ekspresi penghargaannya kepada Trump dan pemerintahannya yang selama ini memberikan dukungan kuat bagi Israel.

Baca Selengkapnya

Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

26 Agustus 2017

Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

Niv, monyet dari spesies Macaque telah menghabiskan waktunya dengan menjaga, membelai, membersihkan, dan bermain dengan seekor anak ayam.

Baca Selengkapnya

Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

15 Agustus 2017

Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

Pemimpin Gereja Ortodoks Yunani di Yerusalem tolak keputusan pengadilan Israel yang menyetujui penjualan properti gereja ke ke perusahaan Yahudi.

Baca Selengkapnya

Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

7 Agustus 2017

Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

Israel menganggap siaran berita Al Jazeera bersifat menghasut.

Baca Selengkapnya

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

26 Juli 2017

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.

Baca Selengkapnya

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

24 Juli 2017

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

Tank milik Israel menyerang pos pemantau milik Hamas di Gaza, Senin, 24 Juli 2017, sebagai balasan atas tembakan rudal dari arah perbatasan Palestina.

Baca Selengkapnya

Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

14 Mei 2017

Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

Trump akan tiba di Yerusalem pada 22 Mei 2017 untuk membicarakan masalah perdamaian antara Israel dan Palestina.

Baca Selengkapnya

Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

9 Mei 2017

Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

Sejumlah menteri dalam kabinet Israel menyetujui RUU kontroversial yang akan menghapus status bahasa Arab sebagai bahasa resmi Israel.

Baca Selengkapnya