Suasana kamp pengungsi asal Suriah yang disediakan oleh pemerintah Turki di Islahiye, Gaziantep, 16 Maret 2016. AP/Lefteris Pitarakis
TEMPO.CO, Jenewa- Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon menyerukan negara-negara di seluruh dunia untuk menerima sekitar 480 ribu pengungsi Suriah.
Seruan Ban disampaikan saat membuka konferensi sehari para menteri di Jenewa pada Rabu, 30 Maret 2016. Konferensi diselenggarakan oleh badan pengungsi PBB.
Menurut Ban, Turki, Lebanon, Yordania, dan Irak telah menampung hampir lima juta pengungsi. "Negara-negara tetangga telah melakukan jauh lebih daripada yang mereka berikan.Lainnya sekarang harus melangkah lebih."
Ban juga mengkritik para pemimpin politik yang mengutuk para pencari suaka sebagai respons mereka atas krisis pengungsi.
"Upaya untuk mengkritik orang-orang seperti itu tidak hanya rendah dan kontraproduktif, tetapi adalah salah. Saya meminta para pemimpin untuk melawan rasa takut dan untuk melawan informasi yang tidak akurat tentang kebenaran," kata Ban.
Lebih dari satu juta pengungsi mencapai pantai Eropa tahun lalu. Uni Eropa juga telah berjuang untuk merespons secara efektif pengungsi yang sebagian besar lari dari konflik dan penganiayaan, terutama di Afghanistan, Irak dan Suriah.
Badan pengungsi PBB mengatakan telah menerima janji untuk memukimkan kembali 179 ribu pengungsi selama dua tahun terakhir. "Kami di sini hari ini untuk memohon jalan hukum tambahan dan lebih beragam untuk masuknya pengungsi Suriah ke negara-negara yang berbeda," kata Filippo Grandi, kepala badan pengungsi PBB. Dia juga menggunakan kesempatan itu untuk menyoroti kegagalan internasional untuk merespons masalah ini .
Ban mengatakan upaya lanjutan akan terus dilakukan. Setelah pertemuan itu akan dilakukan KTT Dunia Kemanusiaan di Istanbul pada Mei mendatang, pertemuan puncak mengenai krisis pengungsi di Majelis Umum di New York pada September dan pertemuan puncak yang akan diselenggarakan Presiden Barack Obama pada September.
Menurut Ban, satu-satunya solusi jangka panjang untuk krisis pengungsi Suriah adalah solusi politik untuk konflik. "Tidak ada alternatif untuk negosiasi transisi politik yang akan mengarah ke Suriah baru," katanya dikutip dari laman New York Times.
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
3 hari lalu
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi
7 hari lalu
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.