Seluruh Dunia Diminta Selamatkan 480 Ribu Pengungsi

Reporter

Rabu, 30 Maret 2016 21:44 WIB

Suasana kamp pengungsi asal Suriah yang disediakan oleh pemerintah Turki di Islahiye, Gaziantep, 16 Maret 2016. AP/Lefteris Pitarakis

TEMPO.CO, Jenewa- Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon menyerukan negara-negara di seluruh dunia untuk menerima sekitar 480 ribu pengungsi Suriah.

Seruan Ban disampaikan saat membuka konferensi sehari para menteri di Jenewa pada Rabu, 30 Maret 2016. Konferensi diselenggarakan oleh badan pengungsi PBB.

Menurut Ban, Turki, Lebanon, Yordania, dan Irak telah menampung hampir lima juta pengungsi. "Negara-negara tetangga telah melakukan jauh lebih daripada yang mereka berikan.Lainnya sekarang harus melangkah lebih."


Ban juga mengkritik para pemimpin politik yang mengutuk para pencari suaka sebagai respons mereka atas krisis pengungsi.

"Upaya untuk mengkritik orang-orang seperti itu tidak hanya rendah dan kontraproduktif, tetapi adalah salah. Saya meminta para pemimpin untuk melawan rasa takut dan untuk melawan informasi yang tidak akurat tentang kebenaran," kata Ban.

Lebih dari satu juta pengungsi mencapai pantai Eropa tahun lalu. Uni Eropa juga telah berjuang untuk merespons secara efektif pengungsi yang sebagian besar lari dari konflik dan penganiayaan, terutama di Afghanistan, Irak dan Suriah.

Badan pengungsi PBB mengatakan telah menerima janji untuk memukimkan kembali 179 ribu pengungsi selama dua tahun terakhir. "Kami di sini hari ini untuk memohon jalan hukum tambahan dan lebih beragam untuk masuknya pengungsi Suriah ke negara-negara yang berbeda," kata Filippo Grandi, kepala badan pengungsi PBB. Dia juga menggunakan kesempatan itu untuk menyoroti kegagalan internasional untuk merespons masalah ini .

Ban mengatakan upaya lanjutan akan terus dilakukan. Setelah pertemuan itu akan dilakukan KTT Dunia Kemanusiaan di Istanbul pada Mei mendatang, pertemuan puncak mengenai krisis pengungsi di Majelis Umum di New York pada September dan pertemuan puncak yang akan diselenggarakan Presiden Barack Obama pada September.

Menurut Ban, satu-satunya solusi jangka panjang untuk krisis pengungsi Suriah adalah solusi politik untuk konflik. "Tidak ada alternatif untuk negosiasi transisi politik yang akan mengarah ke Suriah baru," katanya dikutip dari laman New York Times.

NEW YORK TIMES | MECHOS DE LAROCHA

Berita terkait

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

17 jam lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

2 hari lalu

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

3 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

5 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

6 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

7 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Turun, Analis: Kekhawatiran terhadap Konflik Timur Tengah Mereda

9 hari lalu

Harga Emas Turun, Analis: Kekhawatiran terhadap Konflik Timur Tengah Mereda

Analisis Deu Calion Futures (DCFX) menyebut harga emas turun karena kekhawatiran terhadap konflik di Timur Tengah mereda.

Baca Selengkapnya

Ekonom: Rupiah Hadapi Tekanan, BI Sebaiknya Tak Naikkan Suku Bunga Acuan

9 hari lalu

Ekonom: Rupiah Hadapi Tekanan, BI Sebaiknya Tak Naikkan Suku Bunga Acuan

Rupiah saat ini sedang menghadapi tekanan mata uang yang sangat besar dan lonjakan arus keluar modal.

Baca Selengkapnya

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

10 hari lalu

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

11 hari lalu

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

Kepala Ekonom BCA David Sumual merespons pelemahan rupiah. Ia menilai depresiasi rupiah karena ketegangan konflik geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya