KTT Nuklir Bahas Ambisi ISIS Kembangkan 'Bom Kotor'  

Reporter

Rabu, 30 Maret 2016 17:49 WIB

Sejumlah petugas memeriksa di lokasi terjadinya ledakan di terminal kedatangan di bandara Zaventem, Brussels, Belgia, 29 Maret 2016. Korban tewas akibat serangan bom itu ditetapkan 28 orang. Het Nieuwsblad via REUTERS

TEMPO.CO, Washington - Konferensi tingkat tinggi keamanan nuklir yang akan digelar di Washington, Amerika Serikat, akan membahas ancaman kelompok teror Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

KTT keamanan nuklir yang digagas Presiden Amerika Serikat Barack Obama akan berlangsung Kamis-Jumat, 31 Maret-1 April 2016.

Seperti dilansir laman Channel News Asia, Presiden Obama secara pribadi telah meluncurkan pertemuan puncak keamanan nuklir pemerintah di Washington sejak 2010, setelah menggambarkan terorisme nuklir sebagai ancaman yang paling cepat dan ekstrem untuk keamanan global.

KTT berlangsung hanya beberapa hari setelah 32 orang tewas dan 340 lain terluka dalam pengeboman di bandara dan stasiun metro di ibu kota Belgia, Brussels. Insiden itu telah meningkatkan kekhawatiran tentang upaya ISIS memperoleh bahan nuklir.

Beberapa pihak percaya ISIS bisa mengembangkan bom atom, tapi banyak yang takut ISIS telah memperoleh uranium atau plutonium dan mengembangkan "bom kotor".

"Kami telah melihat selama bertahun-tahun bahwa beberapa organisasi teroris memiliki ambisi memperoleh bahan nuklir," ucap penasihat keamanan Deputi Nasional Amerika Serikat, Ben Rhodes. "Dalam pernyataan publik mereka, kami melihat pada beberapa kasus pemantauan mereka atas fasilitas nuklir."

Bom kotor dikatakan tidak akan memicu ledakan nuklir, tapi akan menyebarkan bahan radioaktif dengan potensi merugikan secara fisik, medis, dan ekonomi.

Bahan-bahan pembuatan nuklir juga dapat ditemukan dalam jumlah kecil di universitas, rumah sakit, dan fasilitas lain di seluruh dunia, sering tidak diamankan secara baik.

Menurut Rhodes, proses KTT ini sangat penting karena tiap negara memiliki tingkat keamanan berbeda, terutama dalam hal menangani bahan nuklir.

Sejak pertengahan 1990-an, tercatat dalam database Badan Energi Atom Internasional, terjadi hampir 2.800 insiden perdagangan gelap, kepemilikan sah, atau kehilangan bahan nuklir.

Panel Internasional tentang Bahan fisil nuklir, sebuah kelompok independen dari ahli senjata, memperkirakan persediaan uranium global tersisa sekitar 1.370 ton pada akhir 2014. Dan sebagian besar berada di Rusia.

CHANNEL NEWS ASIA | MECHOS DE LAROCHA




Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

4 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

17 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

20 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

22 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

22 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya