Seif Eldin Mustafa, pembajak pesawat EgyptAir yang merupakan seorang profesor pada bidang obat-obatan hewan di Universitas Alexandria, Mesir. Ia menuntut status suaka politik di Siprus dan menitipkan empat lembar surat kepada negosiator yang ditujukan untuk istrinya yang tinggal di Siprus. dailymail.co.uk
TEMPO.CO, Kairo - Pihak Kepolisian Siprus memastikan motif di balik pembajakan pesawat Egypt Air bernomor penerbangan MS181 terkait wanita. Dia adalah mantan istri dari sang pembajak, Seif Eldin Mustafa.
"Salah satu permintaan pembajak adalah surat untuk mantan istrinya," ujar pihak Kepolisian Siprus sebagaimana dikutip dari situs Al-Jazeera, Selasa malam, 29 Maret 2016.
Beberapa jam yang lalu, Seif Eldin Mustafa menyekap setidaknya 55 penumpang di dalam pesawat Egypt Air. Pesawat dengan tujuan penerbangan Alexandria ke Kairo itu sampai ia belokkan ke bandara Larnaca, Cyprus.
Kurang lebih sejam yang lalu, ia berhasil diamankan oleh Kepolisian Cyprus. Pria itu langsung diperiksa selama dua menit sebelum dibawa untuk diinterogasi terutama terkait motivasi pembajakannya.
Kepolisian Siprus juga memastikan bahwa tidak ada kaitan antara aksi Seif Eldin Mustafa dengan serangan terorisme. Niat Seif, menurut mereka, murni berkaitan dengan mantan istrinya saja.
Sebelumnya, Seif sempat menyampaikan permintaan untuk bertemu dengan perwakilan Uni Eropa. Namun, tak jelas niatannya apa.
Menanggapi motivasi Seif membajak pesawat, Presiden Siprus Nicos Anastasiades hanya menanggapinya dengan tawa. "Selalu ada keterlibatan perempuan di baliknya," ujarnya sambil tertawa.