Suu Kyi Marah Ditanya Soal Muslim, Terbit Petisi Cabut Nobel  

Reporter

Editor

Suseno TNR

Selasa, 29 Maret 2016 06:48 WIB

Aung San Suu Kyi diwawancarai oleh Mishal Husain Husain untuk program Radio 4's Today. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta – Sejumlah orang memprakarsai petisi yang ditujukan kepada Komite Nobel untuk mencabut Nobel Perdamaian yang diterima Aung San Suu Kyi. Alasannya, mereka kecewa atas sikap Suu Kyi yang marah saat perempuan itu sedang diwawancarai wartawan muslim.

Dalam petisi itu disebutkan Suu Kyi mengeluarkan pernyataan bernada marah akibat pertanyaan yang diajukan presenter acara BBC Today, Mishal Husain, perihal penderitaan yang dialami muslim Rohingya di Myanmar.

Baca: Suu Kyi Ternyata Pernah Marah Diwawancara BBC Soal Muslim

Emerson Yuntho, salah satu yang memprakarsai petisi ini, berkata, “Pernyataan Suu Kyi yang bernada rasis barangkali hanya satu kalimat, tapi maknanya sangat mendalam bagi setiap orang yang mencintai perdamaian.” Dia juga menilai Suu Kyi tidak mengeluarkan pernyataan apa pun terkait dengan pelanggaran hak asasi manusia yang dialami lebih dari 140 ribu warga Rohingya.

Pemrakarsa petisi lainyang juga ahli komunikasi, Ade Armando, berkomentar, “Saya semula kagum dengan Aung San Suu Kyi. Tapi sikapnya mengenai Rohingya membuat dia tidak pantas dapat Nobel….”

Baca: Beredar Petisi Cabut Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi

Hal senada disampaikan salah satu penandatangan petisi, yakni Hanif Fauzi. Dalam halaman petisi tersebut, Hanif berujar, “Nobel Perdamaian hanya untuk orang yang benar-benar mencari kedamaian.”

Hingga berita ini diturunkan, sudah lebih dari 16 ribu orang yang menandatangani petisi tersebut. Sedangkan butuh 9.000 lagi agar mencapai 25 ribu tanda tangan.

BAGUS PRASETIYO




Berita terkait

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

7 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

23 hari lalu

Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

Meluasnya konflik bersenjata di seluruh Myanmar membuat masyarakat kehilangan kebutuhan dasar dan akses terhadap layanan penting

Baca Selengkapnya

Junta Myanmar: Pemilu Berikutnya Mungkin Tak Diselenggarakan secara Nasional

33 hari lalu

Junta Myanmar: Pemilu Berikutnya Mungkin Tak Diselenggarakan secara Nasional

Junta Myanmar mengumumkan bahwa pemilu Myanmar berikutnya berpotensi tak diselenggarakan secara nasional.

Baca Selengkapnya

Rumah Aung San Suu Kyi di Myanmar Dilelang, Tapi Tak Ada yang Menawar

38 hari lalu

Rumah Aung San Suu Kyi di Myanmar Dilelang, Tapi Tak Ada yang Menawar

Rumah besar di tepi danau tempat pemimpin demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi menghabiskan bertahun-tahun sebagai tahanan rumah dilelang pada Rabu

Baca Selengkapnya

Komisi Tinggi HAM PBB: Akses Junta Myanmar terhadap Senjata dan Uang Harus Diputus

57 hari lalu

Komisi Tinggi HAM PBB: Akses Junta Myanmar terhadap Senjata dan Uang Harus Diputus

Komisi Tinggi HAM PBB menyoroti isu yang masih berlangsung di Myanmar, yaitu kekuasaan junta Myanmar dan persekusi etnis Rohingya.

Baca Selengkapnya

Pertama dalam Tiga Tahun, Pejabat Junta Myanmar Hadiri Pertemuan ASEAN di Laos

29 Januari 2024

Pertama dalam Tiga Tahun, Pejabat Junta Myanmar Hadiri Pertemuan ASEAN di Laos

ASEAN pada Oktober 2021 memutuskan bahwa hanya perwakilan nonpolitik dari junta Myanmar saja yang diperbolehkan hadir pada pertemuan ASEAN.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Myanmar: Situs Tahanan Rumah Aung San Suu Kyi Dilelang $90 Juta

25 Januari 2024

Pengadilan Myanmar: Situs Tahanan Rumah Aung San Suu Kyi Dilelang $90 Juta

Pengadilan di Myanmar melelang vila tempat mantan pemimpin dan ikon demokrasi Aung San Suu Kyi menghabiskan 15 tahun dalam tahanan rumah.

Baca Selengkapnya

Junta Myanmar Bebaskan 9,652 Tahanan, termasuk 114 Orang Asing

5 Januari 2024

Junta Myanmar Bebaskan 9,652 Tahanan, termasuk 114 Orang Asing

Pemerintah junta Myanmar akan membebaskan banyak tahanan berdasarkan amnesti untuk memperingati hari kemerdekaan negara setiap 4 Januari.

Baca Selengkapnya

Junta Myanmar Hadapi Serangan Hebat dari Pemberontak di Tiga Negara Bagian

16 November 2023

Junta Myanmar Hadapi Serangan Hebat dari Pemberontak di Tiga Negara Bagian

Junta Myanmar juga menyerukan kepada warganya yang memiliki pengalaman militer untuk siap bertugas.

Baca Selengkapnya

Kalah dari Aliansi Pemberontak, Junta Myanmar Hadapi Ujian Terbesar Sejak Kudeta

11 November 2023

Kalah dari Aliansi Pemberontak, Junta Myanmar Hadapi Ujian Terbesar Sejak Kudeta

Aliansi pemberontak telah merebut sebagian wilayah utara dari junta Myanmar, sebuah kemenangan paling signifikan sejak kudeta 2021.

Baca Selengkapnya