Perdana Menteri Inggris, David Cameron dan istrinya, Samantha menikmati segelas kopi di teras Galleon Beach Cafe sambil berbincang setelah berenang di pantai saat liburan musim panas di resos Polzeath di Cornwall, Inggris, 23 Agustus 2015. Cameron bersama keluarganya memiliki kebiasaan berlibur di Cornwall setiap musim panas tiba. Matt Cardy/Getty Images
TEMPO.CO, London- Petisi online untuk menggalang dukungan yang bertujuan melarang Perdana Menteri Inggris David Cameron kembali ke negaranya diedarkan.
Saat ini, Cameron dan istrinya, Samantha, sedang menikmati libur Paskah di sebuah pulau di Spanyol. Dua tahun lalu, mereka berdua juga berlibur di pulau ini.
Petisi menjelaskan secara singkat alasan melarang Cameron kembali ke Inggris. "David Cameron saat ini merupakan sosok yang membahayakan kepentingan negara, baik dalam jangka pendek, sedang, maupun jangka panjang. Dengan demikian, Inggris harus membuat larangan sementara dia kembali ke Inggris dari liburannya di Lanzarote."
Petisi ini dialamatkan ke kantor sekretaris pemerintah dan anggota parlemen dari Maidenhead, Theresa May.
Seorang penandatangan petisi bernama Kerry-anne Mendoza dari Farnbourough mendapat dukungan lebih dari 22.865 orang.
Sejumlah pendukung memberikan tanggapan atas petisi yang sudah beredar sejak beberapa hari lalu. "David Cameron merupakan ancaman lebih besar bagi rakyat Inggris daripada organisasi teroris," kata Michael Thorpe dari Nottingham. "Keluarkan ekstremis dari Inggris," kata Phil Dooley dari London.