TEMPO Interaktif, Jakarta:Amerika Serikat (AS) tidak memiliki perlengkapan cukup untuk menjatuhkan Saddam Hussein. Mereka akan kalah perang, kata Inspektur Scott Ritter, mantan tim inspeksi PBB. Dalam wawancara dengan radio TSF, yang disiarkan Selasa (25/3) sore, dia yakin bahwa kekalahan AS tidak dapat dihindarkan lagi. Kemenangan memang berhasil diraih dalam beberapa pertempuran kecil seperti yang pernah dilakukan di Vietnam. Namun menurut Ritter, Perang tidaklah mungkin bisa dimenangkan. Hingga kini Irak telah mampu bertahan atas serangan gabungan Amerika Serikat dan Inggris. Sebaliknya, setelah sampai dekat Baghdad, pasukan koalisi mempertanyakan strategi yang akan dipakainya untuk mengefektifkan kekuatan udaranya dan menggunakan kekuatan pasukan dengan jumlah kecil yang bisa begerak cepat untuk menangkap Presiden Saddam Hussein. Beberapa analis militer mengatakan tidak ada cukup pasukan koalisi yang bisa digerakan untuk menaklukan Baghdad, dimana justru pasukan elit Saddam Hussein dikonsentrasikan. Namun Perdana Menteri Inggris, Tony Balir, menyampaikan pada parlemennya, Rabu (26/3), bahwa Inggris dan AS memiliki cukup kekuatan di Irak. Sehingga London tidak berencana mengirimkan tambahan pasukan ke Irak saat ini. Kombinasi dari cuaca buruk dan pertempuran yang sengit di Irak telah memperlambat laju pasukan koalisi ke arah ibukota Irak. Ritter sendiri mengundurkan diri tahun 1998 setelah menuduh Washington dan PBB tidak memberikan dukungan pada upaya tim inspeksi PBB. (AFP/Yophiandi)