Bom Bunuh Diri Tewaskan 52 Orang di Pakistan  

Reporter

Editor

Febriyan

Senin, 28 Maret 2016 01:31 WIB

Petugas membawa korban tewas ledakan bom di area parkir taman Gulshan e Iqbal Park di Lahore, Pakistan, 27 Maret 2016. Korban tewas akibat ledakan bom tersebut sedikitnya mencapai 65 orang. AP/K.M. Chuadary

TEMPO.CO, Jakarta - Bom bunuh diri meledak di sebuah taman area parkir Gulshan-e-Iqbal Park, Kota Lahore, Pakistan pada Minggu petang, 27 Maret 2016. Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif Muhammad, seperti dikutip dari CNN, mengatakan ledakan itu berasal dari bom bunuh diri seorang teroris hingga mengakibatkan sedikitnya 52 orang tewas dan 200 warga terluka.

Ledakan itu terjadi tepat di jantung Kota Lahore, di saat banyak anak-anak dan orang tua sedang berada di area taman. Kepolisian setempat mengatakan ledakan itu berpusat di area taman, hanya berjarak beberapa meter dari kerumunan. Akibatnya, puluhan perempuan dan anak yang saat itu berada di lokasi menjadi korban aksi teror tersebut.

Kepala Penasihat Kesehatan Provinsi Punjab Salman Rafique mengatakan saat ini korban tewas mencapai 52 orang. Diperkirakan jumlah korban masih akan terus bertambah. "Apalagi sebagian besar yang tewas dan terluka adalah perempuan dan anak-anak," katanya.

Baca juga: Identitas Pengebom Lahore di Pakistan Terungkap

Sejumlah warga yang menyaksikan tragedi tersebut mengatakan bom meledak di saat banyak warga sedang berkerumun di taman. Banyak saksi melihat tubuh manusia berserakan di tempat parkir. Sampai saat ini, kepolisian dan tenaga medis masih melakukan upaya penyelamatan kepada korban yang masih selamat.

Perdana Menteri Nawaz mengambil sikap mengutuk keras tindakan teror bom bunuh diri tersebut. Meski demikian, sampai saat ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas tragedi itu. Nawaz meluapkan kesedihannya bagi para korban bom Pakistan.

Sebelumnya, sejak 2014, Pakistan terus melancarkan aksi untuk menumbangkan kelompok Taliban dan pemberontak yang berafiliasi di Waziristan Utara. Kelompok Taliban ada sejak lama dan sering melakukan serangan pemberontakan kepada pemerintah. Mereka tidak hanya menyerang Pakistan, tapi juga berusaha menaklukkan Afganistan.

CNN|REUTERS|AVIT HIDAYAT

Berita terkait

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

7 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

13 hari lalu

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

14 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

23 hari lalu

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

25 hari lalu

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

48 hari lalu

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

Asif Ali Zardari mantan suami Benazir Bhutto yang dua kali menjabat perdana menteri Pakistan

Baca Selengkapnya

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

53 hari lalu

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

44 tahun lalu, Zulfikar Ali Bhutto, ayah Benazir Bhutto, dihukum gantung dengang sewenang-wenang di bawah rezim militer Pakistan Jenderal Zia-ul-Haq.

Baca Selengkapnya

Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

55 hari lalu

Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

Kandidat independen dari Dewan Sunni Ittehad (SIC) yang didukung partai Imran Khan, yakni Pakistan Tehreek-e-Insaf tak memenuhi syarat masuk parlemen.

Baca Selengkapnya

Bulog Membeli Beras 300 Ribu Ton dari Thailand dan Pakistan, Tambah Stok Jelang Ramadan

56 hari lalu

Bulog Membeli Beras 300 Ribu Ton dari Thailand dan Pakistan, Tambah Stok Jelang Ramadan

Perum Bulog mengimpor beras sebanyak 300 ribu ton dari Thailand dan Pakistan untuk memperkuat stok pangan nasional menghadapi Ramadan dan Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Dua Partai Dinasti Politik Pakistan Berupaya Membentuk Koalisi

19 Februari 2024

Dua Partai Dinasti Politik Pakistan Berupaya Membentuk Koalisi

PML-N dan PPP sedang berupaya membentuk koalisi pemerintahan Pakistan setelah pemilu 2024.

Baca Selengkapnya