Kedubes RI Terus Pantau WNI di Brussels

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Minggu, 27 Maret 2016 11:52 WIB

Polisi berpatroli di bandara Helsinki-Vantaa di Vantaa, Finlandia, 22 Maret 2016. Polisi di Denmark, Swedia dan Finlandia telah meningkatkan keamanan di bandara dan tempat-tempat umum usai terjadinya teror bom di Brussels pada hari Selasa. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Pertama Penerangan Sosial dan Budaya Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Brussels, Belgia, Devdy Risa mengatakan KBRI tak bisa memberi keterangan lengkap terkait 3 korban warga negara Indonesia pascateror bom di Brussels, Belgia, 22 Maret 2016 lalu.

“Ini untuk menghormati privasi dan permintaan keluarga yang bersangkutan. Soal korban, yang bisa kami sampaikan adalah mereka masih dirawat,” ujar Devdy saat dihubungi Tempo, Minggu, 27 Maret 2016.

Devdy menyampaikan KBRI Brussels masih intensif berkomunikasi dengan otoritas Belgia setelah teror tersebut. “Sejauh ini kami belum mendapat lagi informasi soal WNI yang menjadi korban. Tentu mudah-mudahan tidak ada lagi,” kata dia.

Devdy sempat mengatakan KBRI tak henti memantau informasi dari berbagai jalur crisis center di Belgia. “KBRI terus berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri Belgia, sejumlah rumah sakit militer yang menjadi pusat database korban, organisasi kemasyarakatan Warga Negara Indonesia (WNI) dan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Belgia,” ujarnya, Jumat, 25 Maret 2016. “Kami juga menghubungi banyak ‘contact persons’ KBRI yang tinggal di berbagai kota di Belgia.”

Dari data KBRI Brussels, Devdy menyampaikan terdapat lebih dari 250 orang yang terluka akibat serangan bom yang terjadi di Bandara Zaventem dan stasiun kereta Metro, Brussels tersebut. KBRI memantau lebih dari 25 rumah sakit yang tersebar di Belgia, untuk mengantisipasi kemungkinan adanya korban WNI.

Hasil pantauan tersebut, KBRI menemukan adanya 3 korban WNI yang terdiri dari seorang wanita dan dua anaknya yang dirawat di RS Leuven, Brussels. Pemerintah Belgia, tutur Devdy, hingga kini belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai daftar nama korban bom yang terjadi di Bandara Zaventem dan stasiun kereta Metro di Brussels.

“Tapi perkembangan bisa dipantau di website lokal crisiscentrum.be.”
KBRI Brussel dapat dihubungi melalui hotline (aktif 24 jam): +32 (0) 478957214 atau +32 (0) 478405728.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pun sempat menyampaikan duta besar Indonesia di Brussels sudah menemui keluarga korban WNI tersebut untuk menawarkan bantuan. "Sejak awal kami berkoordinasi. Kami datangi rumah sakit untuk mencari adakah korban (WNI)," ucapnya di kantor Kemlu, Jakarta, Kamis, 24 Maret 2016.

Sejauh ini, kata Retno, baru 2 dari 3 korban WNI yang sudah dikenali. Ketiganya adalah ibu dan dua anaknya, yaitu Meilissa Aster Ilona (ibu), Lucie Vansilliette, dan Philippe Vansilliette. “Informasi tersebut masih bersifat sementara, akan kami pantau terus,” ucapnya.

YOHANES PASKALIS

Berita terkait

PNM Terus Bekali Nasabah dengan Teknologi Digital

3 menit lalu

PNM Terus Bekali Nasabah dengan Teknologi Digital

Semua holding Ultra Mikro telah mempersiapkan berbagai enabler yaitu rekening Simpedes UMI, AgenBRILink Mekaar, dan Senyum Mobile

Baca Selengkapnya

Hengkang dari Red Bull Racing, Mengenal Adrian Newey

8 menit lalu

Hengkang dari Red Bull Racing, Mengenal Adrian Newey

Setelah lama bekerja sama di ajang F1, Red Bull Racing dan Adrian Newey berpisah

Baca Selengkapnya

Aktivis HMI Sebut Nikson Tokoh Moderat dan Toleran

8 menit lalu

Aktivis HMI Sebut Nikson Tokoh Moderat dan Toleran

Nasky menegaskan tidak suka jika isu politik identitas didengungkan selama kontestasi Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

11 menit lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Nadiem Makarim: Perubahan dalam Merdeka Belajar Butuh Keberanian Besar

13 menit lalu

Nadiem Makarim: Perubahan dalam Merdeka Belajar Butuh Keberanian Besar

Dalam perayaan Hardiknas 2024, Mendikbudristek Nadiem Makarim mengungkapkan transformasi dalam kebijakan Merdeka Belajar butuh risiko dan keberanian besar.

Baca Selengkapnya

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

14 menit lalu

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

Kominfo akhirnya mengizinkan masuknya layanan Starlink ke Indonesia. Bukan untuk kota besar, Starlink didorong masuk ke wilayah terisolir.

Baca Selengkapnya

Fan Meeting Kim Ji Won dan Kim Soo Hyun Digelar Bersamaan, Di Mana Lokasinya?

15 menit lalu

Fan Meeting Kim Ji Won dan Kim Soo Hyun Digelar Bersamaan, Di Mana Lokasinya?

Kim Ji Won akan menggelar fan meeting pada 22 Juni 2024, sebelumnya Kim Soo Hyun juga mengumumkan fanmeeting di tanggal yang sama

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

17 menit lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

18 menit lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Justin Hubner Pasang Badan dan Kecewa ketika Marselino Ferdinan Dikecam Terlalu Egois

29 menit lalu

Justin Hubner Pasang Badan dan Kecewa ketika Marselino Ferdinan Dikecam Terlalu Egois

Justin Hubner meluapkan kemarahannya usai mengetahui Marselino Ferdinan panen kecaman usai kalah dari Irak pada perebutan juara 3 di Piala Asia U-23.

Baca Selengkapnya