TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Amerika Serikat Ash Carter mengumumkan telah membunuh wakil komandan Negara Islam Iraq dan Suriah (ISIS), Mustafa Al-Qaduli dalam serangan yang dilakukan pasukan Amerika. "Kami secara sistematis telah menghancurkan pemerintahan ISIS dan membunuh orang nomor dua di ISIS," kata Menteri Carter di Pentagon, Jumat, 25 Maret 2016.
Mustafa diyakini adalah pemimpin ISIS yang menangani biaya operasional kelompok itu. Dia dikenal sebagai pengelolah keuangan mulai dari merekrut anggota baru, menyewa, dan membayar militan.
Pentagon tak menjelaskan secara rinci bagaimana upayanya saat melumpuhkan Mustafa. Carter hanya menjelaskan saat ini Amerika semakin memperkuat serangan terhadap kelompok ISIS. Apalagi pascateror bom di Brussel, Belgia.
"Kami pasti mengumpulkan momentum dan kami melihat bahwa ini momentum yang berpengaruh untuk melawan ISIS." Ketua Gabungan Kepala Jenderal Joseph Dunford, juga setuju bahwa koalisi pimpinan AS itu menjadi kuat.
Ini bukan pertama kalinya Mustafa Al-Qaduli dilaporkan tewas. Pada Juli tahun lalu, Departemen Pertahanan Irak mengklaim serangan koalisi udara telah membunuhnya di Tal Afar di Irak utara. Mustafa dikatakan memiliki 12 nama alias, satu di antatanya Haji Iman.
Departemen Luar Negeri AS sebelumnya telah menawarkan hadiah US$ 7.000.000 untuk informasi tentang Muatafa Al-Qaduli. Nilai ini membuat namanya terkerek ke daftar enam teroris yang paling dicari di dunia.
Mustafa Al-Qaduli tercatat lahir di Mosul, kota terbesar kedua Irak, antara 1957 atau 1959. Dia awalnya bergabung dengan Al-Qaeda di Irak. Kemudian pada 2004, menjabat sebagai wakil pemimpin Abu Musab al-Zarqawi . Dia sempat ditangkap dan dipenjara oleh pemerintah Irak namun dibebaskan pada 2012.
CNN / AVIT HIDAYAT
Berita terkait
Tangkap 16 Tersangka Teroris, BNPT Tegaskan NII Masih Eksis
31 Maret 2022
BNPT menangkap 16 orang terduga teroris yang disebut berafiliasi dengan NII.
Baca SelengkapnyaKepala Densus 88: Kami Ingin Perlakukan Pelaku Teroris Sebagai Korban
21 Maret 2022
Kepala Densus 88 menyatakan pihaknya menggunakan paradigma baru dengan menempatkan pelaku terorisme sebagai korban.
Baca SelengkapnyaDensus 88: Penangkapan Meningkat, Aksi Terorisme Menurun
21 Maret 2022
Densus 88 menyatakan aksi terorisme di Indonesia dalam dua tahun terakhir menurun setelah mereka melakukan penangkapan secara masif.
Baca SelengkapnyaTerduga Teroris Ditangkap di Bogor, Camat: Betul Warga Kami, Penjual Kimia
15 Juni 2021
Camat Bogor Utara Marse Hendra Saputra membenarkan telah telah terjadi penangkapan terduga teroris di wilayahnya pada Senin, 14 Juni 2021.
Baca SelengkapnyaNapi Terorisme Dikurung di Gunung Sindur, Kemenkumham: Sejak Aksi Teroris Marak
16 April 2021
Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat Sudjonggo menjelaskan alasan mengapa menempatkan napi terorisme di Lapas Gunung Sindur.
Baca SelengkapnyaDensus 88 Tangkap PNS dan Nelayan Terduga Teroris di Aceh
22 Januari 2021
Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap dua orang terduga teroris di Aceh pada 21 Januari 2021. Satu orang merupakan PNS dan lainnya nelayan
Baca SelengkapnyaDensus 88 Tangkap Terduga Teroris di Banten, Kelompok Jamaah Islamiyah
9 November 2020
Densus 88 Antiteror Polri menangkap satu terduga teroris bernama Ahmad Zaini alias Ahyar alias Ahyas alias Epson di Banten.
Baca SelengkapnyaTerduga Teroris Ditangkap di Depok, Terkait dengan Bom Medan?
13 November 2019
Polisi menangkap seorang terduga teroris di Depok, Jawa Barat. Mereka masih mencari tahu hubungannya dengan kasus bom Medan.
Baca SelengkapnyaMalaysia Tahan 11 WNI Tersangka ISIS Rancang Serang Ketua Parpol
26 September 2019
Pasukan Divisi Anti-teroris Bukit Aman, Malaysia menahan 11 WNI tersangka jaringan kelompok teroris ISIS yang berencana menyerang ketua parpol.
Baca SelengkapnyaTerduga Teroris Bekasi yang Ditangkap Densus 88 Kabur dari Aceh
12 Juni 2019
Empat terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri di Bekasi ternyata pelarian dari Aceh pada Desember 2018.
Baca Selengkapnya