Mayoritas Rakyat Selandia Baru Pilih Pertahankan Bendera Lam

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Jumat, 25 Maret 2016 02:23 WIB

Bendera baru Selandia Baru. bbc.com

TEMPO.CO, Wellington - Selandia Baru pada Kamis, 24 Maret 2016, akhirnya memilih untuk mempertahankan bendera negara yang lama. Berdasarkan hasil penghitungan awal terhadap suara referendum dengan pilihan mengganti bendera, mayoritas rakyat memilih untuk tidak mengganti benderanya tersebut.

Bendera yang selama ini digunakan adalah fitur Union Jack Inggris di sudut dan empat bintang merah dalam formasi Southern Cross, yang menunjukkan lokasi Selandia Baru di Pasifik Selatan. Calon penggantinya adalah bendera berlambang pakis perak dengan latar kombinasi hitam-biru dengan empat bintang merah.



Suara awal yang masuk menunjukkan bahwa lebih dari 1,2 juta orang atau 56,6 persen memilih untuk tetap menjaga bendera yang lama, sementara sekitar 900 ribu orang atau 43,2 persen memilih untuk desain bendera baru yang diusulkan oleh Kyle Lockwood yang menampilkan pakis perak.

Hasil akhir referendum yang diperkirakan menelan biaya belasan juta dolar Amerika Serikat itu diharapkan dikonfirmasi Rabu depan. Perdana Menteri Selandia Baru John Key adalah orang yang menggagas pergantian bendera. Key beralasan bendera yang ada sekarang dianggap teramat mirip dengan Australia.

Selain itu, lambang Inggris di bendera itu seolah menunjukkan Selandia Baru masih jajahan Inggris. Padahal Selandia Baru sudah lama jadi negara merdeka. Bendera dengan lambang Inggris dan bintang merah sebanyak empat buah dengan warna dasar biru tua resmi dipergunakan pada 1902.



Dalam satu wawancara dengan Radio New Zealand Senin lalu, John Key meminta rakyat Selandia Baru untuk menggunakan kesempatan ini. "Jika mereka tidak memberikan suara untuk perubahan ini sekarang, mereka tidak akan pernah lagi memiliki peluang hingga kami menjadi republik," kata Key.

Pemilihan lambang negara tersebut tak lepas dari kritik. Selain dianggap tidak perlu, juga termasuk biaya yang dikeluarkan yakni mencapai US$ 18 juta atau Rp 238 miliar dinilai terlalu mahal.

CHANNEL NEWS ASIA | GUARDIAN | YON DEMA

BACA JUGA
Cerita di Balik Keributan Rizal & Sudirman Soal Blok Masela
Hanura: Ahmad Dhani Berbahaya, Sudahlah Ngurus Musik Saja...

Berita terkait

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

8 hari lalu

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

Pasangan suami istri lanjut usia di Selandia Baru tewas setelah diseruduk domba jantan di sebuah peternakan. Oleh polisi, domba itu ditembak mati.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Memperketat Penerbitan Visa, Angka Migrasi Capai Rekor

19 hari lalu

Selandia Baru Memperketat Penerbitan Visa, Angka Migrasi Capai Rekor

Selandia Baru akan memperketat penerbitan visa untuk membendung laju migrasi yang tinggi.

Baca Selengkapnya

TNI Sebut Selandia Baru Serahkan Pembebasan Pilot Susi Air ke Pemerintah

32 hari lalu

TNI Sebut Selandia Baru Serahkan Pembebasan Pilot Susi Air ke Pemerintah

Pemerintah Selandia Baru mengakui kedaulatan Indonesia di Papua. Mereka meminta KKB pimpinan Egianus Kogoya segera melepaskan Philip.

Baca Selengkapnya

9 Negara Teraman untuk Solo Traveling Perempuan dari Srilanka hingga Selandia Baru

36 hari lalu

9 Negara Teraman untuk Solo Traveling Perempuan dari Srilanka hingga Selandia Baru

Beberapa negara dikenal relatif aman dan mudah dijelajahi bagi perempuan yang mencari petualangan dengan solo traveling

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

38 hari lalu

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

Selandia Baru akan akan melarang penjualan rokok elektrik sekali pakai untuk menurunkan angka perokok usia muda.

Baca Selengkapnya

Negara dengan Durasi Puasa Paling Pendek Hingga Terpanjang di Dunia

40 hari lalu

Negara dengan Durasi Puasa Paling Pendek Hingga Terpanjang di Dunia

Perbedaan letak geografis masing-masing negara mempengaruhi durasi puasa.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Selandia Baru Ucapkan Selamat ke Prabowo Subianto atas Hasil Pemilu

43 hari lalu

Menteri Luar Negeri Selandia Baru Ucapkan Selamat ke Prabowo Subianto atas Hasil Pemilu

Menteri Luar Negeri Selandia Baru mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto atas hasil pemilu.

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Selandia Baru Jajaki Kerja Sama Produk Halal

44 hari lalu

Indonesia dan Selandia Baru Jajaki Kerja Sama Produk Halal

Indonesia dan Selandia Baru menjajaki kerja sama produk halal, sebagai salah satu cara untuk mencapai target perdagangan bilateral.

Baca Selengkapnya

Peringatan 5 Tahun Penembakan Christchurch, Menteri Luar Negeri Selandia Baru Kunjungi Masjid Istiqlal

44 hari lalu

Peringatan 5 Tahun Penembakan Christchurch, Menteri Luar Negeri Selandia Baru Kunjungi Masjid Istiqlal

Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters singgah ke Masjid Istiqlal di Jakarta untuk memperingati lima tahun tragedi Christchurch.

Baca Selengkapnya

LATAM Airlines Alami Turbulensi Hebat di Udara, Apa Penyebab Pesawat Alami Guncangan Hebat di Udara?

45 hari lalu

LATAM Airlines Alami Turbulensi Hebat di Udara, Apa Penyebab Pesawat Alami Guncangan Hebat di Udara?

LATAM Airlines mengalami turbulensi hebat sebelum mendarat di Aucland, Selandia Baru. Apa penyebab pesawat bisa alami guncangan hebat di udara?

Baca Selengkapnya